Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sri Mulyani: Miliki Obligasi Negara Tak Harus Punya Uang Triliunan atau Miliaran

Sri Mulyani: Miliki Obligasi Negara Tak Harus Punya Uang Triliunan atau Miliaran Sri Mulyani Lantik 4 Pejabat Tinggi. ©2021 Istimewa

Merdeka.com - Kementerian Keuangan telah menerbitkan Surat Berharga Ritel (SBR) SBR 010 dan meraup dana hingga Rp 7,5 triliun. Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menyebut, penerbitan ini menjadi rekor tertinggi dari penerbitan SBR yang sifatnya konvensional dan non kredibel. Artinya masyarakat sangat percaya untuk membeli SBN dan memegangnya hingga waktu jatuh tempo.

"Kami jual SBR 010 ini kembali mencatat rekor tinggi. SBR 010 kita bisa terbitkan Rp 7.500.118.000.000," kata Menteri Sri Mulyani dalam Virtual Opening Literasi Keuangan Indonesia Terdepan (Like IT), Jakarta, Selasa (3/8).

Dia menjelaskan penjualan SBR 010 mampu mencetak rekor tertinggi karena ditawarkan dalam denominasi yang kecil. Sehingga bisa menyerap banyak para investor dari berbagai kalangan.

Ini sekaligus membuat citra baru bahwa surat berharga negara atau obligasi juga bisa dibeli dengan harga di bawah puluhan juta.

"Jadi tidak akan ada bayangan lagi kalau obligasi negara ini kayaknya harus punya uang triliunan, puluhan miliar atau jutaan. Hanya dengan Rp 1 juta bisa membeli obligasi, bahkan kita pernah buat di bawah Rp 1 juta," kata dia.

Selanjutnya

Strategi ini pun dianggap berhasil dalam memperluas keikutsertaan masyarakat dalam pembelian surat berharga negara (SBN). Tercermin dari jumlah pembeli SBR 010 yang tercatat mencapai 23.337 investor. Dari jumlah tersebut sebanyak 9.068 atau sekitar 38,9 persennya merupakan investor ritel baru.

"Kita punya 23.337 investor yang investasi di SBR 010 dan yang bikin kita sangat gembira, sebanyak 9.068 atau 38,9 persennya itu investor baru," tutur Menteri Sri Mulyani.

Selain itu, para investor tersebut tersebar di seluruh Indonesia. Sehingga dia menyebut masyarakat memang membutuhkan instrumen untuk berinvestasi yang baik dan terpercaya.

"Saya sangat hargai kepercayaan ini dan memang masyarakat membutuhkan instrumen yang baik dan bisa dipercaya. Ini tentu akan kita jadikan pasar obligasi yang semakin dalam," kata dia.

(mdk/bim)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemerintah Tarik Utang Rp407 Triliun Sepanjang 2023

Pemerintah Tarik Utang Rp407 Triliun Sepanjang 2023

Sri Mulyani menjabarkan realisasi penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) sepanjang 2023 sebesar Rp308,7 triliun.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Begini Isi Surat Edaran Sri Mulyani Blokir Belanja Pemerintah Senilai Rp50,1 Triliun

Terungkap, Begini Isi Surat Edaran Sri Mulyani Blokir Belanja Pemerintah Senilai Rp50,1 Triliun

kegiatan yang saat ini diblokir (catatan halaman IV A DIPA) dan diperkirakan tidak dapat dipenuhi dokumen pendukungnya sampai dengan akhir Semester I TA 2024.

Baca Selengkapnya
Isu Sri Mulyani Tak Masuk Bursa Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Ini Jawaban Gibran

Isu Sri Mulyani Tak Masuk Bursa Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Ini Jawaban Gibran

Sri Mulyani dikabarkan tidak masuk dalam menteri Kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sri Mulyani Siapkan Anggaran Rp11,2 Triliun untuk BLT Pangan Periode Januari-Maret 2024

Sri Mulyani Siapkan Anggaran Rp11,2 Triliun untuk BLT Pangan Periode Januari-Maret 2024

BLT mitigasi pangan akan disalurkan sebesar Rp200.000 per bulan pada periode Januari, Februari, dan Maret 2024.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Tarik Utang Rp345 Triliun Hingga 12 Desember 2023

Pemerintah Tarik Utang Rp345 Triliun Hingga 12 Desember 2023

"Dibandingkan tahun lalu ini penurunan (penarikan utang) sangat tajam," terang Sri Mulyani.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Pede Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,2 Persen di 2024

Sri Mulyani Pede Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,2 Persen di 2024

Proyeksi pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen itu didorong oleh penyelenggaraan pemilu secara serentak 2024.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Peredaran Uang Selama Pemilu 2024 Mencapai Rp67,1 Triliun

Ternyata, Peredaran Uang Selama Pemilu 2024 Mencapai Rp67,1 Triliun

Realisasi peredaran uang selama masa Pemilu 2024 hanya mencapai Rp67,14 triliun, atau lebih rendah dari perkiraan BI sebesar Rp68 triliun.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Tak Kaget Jepang dan Inggris Alami Resesi, Ini Alasannya

Sri Mulyani Tak Kaget Jepang dan Inggris Alami Resesi, Ini Alasannya

Tekanan yang dialami negara-negara maju itu dipengaruhi kenaikan suku bunga yang terlalu tinggi yang terjadi di berbagai negara.

Baca Selengkapnya
Pengamat Yakin Sri Mulyani Tak akan Mundur dari Menkeu, Dampaknya Bisa Besar

Pengamat Yakin Sri Mulyani Tak akan Mundur dari Menkeu, Dampaknya Bisa Besar

Isu mundurnya Sri Mulyani dari Menteri Keuangan dinilai hanya ‘digoreng’ pihak tertentu

Baca Selengkapnya