Sri Mulyani: Data Jadi Tambang Baru di Era Industri 4.0
Merdeka.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengakui bahwa teknologi memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat saat ini. Bahkan, teknologi dapat mengubah perilaku masyarakat itu sendiri.
"Kita semuanya memahami bahwa teknologi sekarang memiliki peranan yang sangat penting dan tidak hanya hadir sebagai suatu yang asing, tapi dia bahkan hadir mengubah kehidupan masyarakat, kehidupan kita semua," kata Menkeu Sri Mulyani di Gedung BPJS Kesehatan, Jakarta, Senin (25/2).
Saat ini, hampir semua aspek di dalam kehidupan masyarakat sudah terjamah oleh teknologi. Bahkan ada yang sampai ketergantungan oleh kehadiran teknologi tersebut. "Semakin advance, semakin efisien yang tadinya kita bayangkan tidak bisa terjadi menjadi terjadi," ujarnya.
Dalam era revolusi industri 4.0 saat ini, muncul fenomena bisnis model baru yang berbasis customer centric. "Data jadi sangat penting, kalau ingin tahu siapa yang kita layani, feedback pakai survei. Sekarang mereka tak perlu isi kuisioner, di internet semuanya tercapture. Transaksi semua lewat digital," ujarnya.
Untuk memperoleh data menjadi lebih gampang. Tidak perlu lagi melakukan survei manual. Melainkan meminta data. Misal untuk mendapat data konsumsi bisa meminta kepada e-commerce.
"You dont have to survey, kita bisa buka data dari Bukalapak, Tokopedia, Shopee. Ini kenapa data is a new mining, jadi tambang baru. Kalau dulu tambang mas timah, batubara, berlian, sekarang siapa manusia terkaya semuanya has nothing to do with resources tapi something to do with data and techno," ujarnya.
Akan tetapi, dia menegaskan data pun harus diolah dengan benar. Sama seperti tambang yang juga perlu pengolahan agar dapat digunakan sebagai sumber energi.
"Tambang ada dalam bumi, ada. Tapi tidak akan ada kalau tidak dieksplor, data sama. Kita bisa punya data no one menganalisa, menggunakannya jadi tidak termanfaatkan. Kemampuan negara atau institusi bisa olah data adalah nilai tambah baru. Understanding how people behave, make choices," ujarnya.
Namun Sri Mulyani menegaskan kehadiran teknologi terutama di era revolusi industri 4.0 tidak luput dari risiko atau dampak negatif. Salah satunya adalah munculnya kejahatan dunia maya atau cyber crime.
"Ada downsidenya, kejahatan cyber, hacking dan kejahatan kriminal lainnya," tutupnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hanya Lulusan SD, Pria ini Justru Jadi Pengusaha Otomotif Mendunia
Kerja keras sangat dibutuhkan seseorang untuk menjadi sukses.
Baca SelengkapnyaPentingnya Peran Perempuan dalam Keluarga Mencegah Kejahatan Digital
Mencegah pencurian data pribadi dengan meningkatkan pengamanan mulai dari gadget sendiri.
Baca SelengkapnyaData Kuantitatif adalah Data yang Berbentuk Angka, Ini Penjelasannya
Penerapan data kuantitatif sangat luas dan memengaruhi berbagai bidang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Waspada Penipuan Modus Surat Tilang dan Bukti Kirim Barang, Salah Klik Uang Ratusan Juta di Bank Bisa Hilang
Saat ini banyak modus penipuan yang dilakukan di bidang keuangan dengan memanfaatkan media sosial.
Baca SelengkapnyaDigitalisasi Teknologi Merambah Mesin Sangrai Kopi, Apa Keunggulannya?
Industri mesin sangrai kopi pun kini turut berkembang mengikuti perubahan zaman.
Baca SelengkapnyaBegini Pentingnya Keterbukaan Informasi di Era Digitalistasi, Khususnya Bisnis Perbankan
Dalam menghadapi era digitalisasi, perbankan dituntut untuk adaptif dalam memanfaatkan saluran penyampaian informasi kepada khalayak.
Baca SelengkapnyaJokowi Puji BRI: Sekarang Agen BRILink Ambil Alih Peran Rentenir
Kepala Negara mengapresiasi langkah digitalisasi yang berhasil menyentuh masyarakat kecil.
Baca SelengkapnyaJokowi Bilang Data Pertahanan Bersifat Rahasia, Anies: Jangan Berlindung Dalam Kerahasiaan Ketika Tak Bisa Jelaskan
Menurut Anies, jawaban data itu sebetulnya simpel dan sederhana. Tinggal dibuka saja data yang bisa dibuka atau tidak bisa dibuka ke publik.
Baca SelengkapnyaGara-gara Ada Ancaman Nuklir Teknologi Internet Muncul, Begini Kisahnya
Kemunculan internet tak bisa dilepaskan dari keberadaan ancaman nuklir dan perang.
Baca Selengkapnya