Sri Mulyani Bongkar Rahasia Ekonomi Indonesia Bisa Tumbuh Tinggi Sepanjang 2022

Selasa, 7 Februari 2023 10:30 Reporter : Anisyah Al Faqir
Sri Mulyani Bongkar Rahasia Ekonomi Indonesia Bisa Tumbuh Tinggi Sepanjang 2022 Menkeu Sri Mulyani. ©2022 Merdeka.com

Merdeka.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati sangat bersyukur ekonomi Indonesia sepanjang tahun 2022 menunjukkan pertumbuhan yang kuat di tengah perlambatan ekonomi global. Tercermin dari pertumbuhannya sebesar 5,31 persen (ctc), bahkan lebih tinggi dari capaian di tahun 2021 yakni 3,69 persen.

"Alhamdulillah meski sejak tahun 2022 pertumbuhan ekonomi dunia diproyeksikan melambat, ekonomi Indonesia mencatatkan konsistensi tren pertumbuhan yang sangat baik," kata Sri Mulyani dalam keterangan resminya, Jakarta, Selasa (7/2).

Sri Mulyani menjelaskan, capaian tersebut tidak terlepas dari efektivitas kebijakan pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19. Pengendalian virus corona menjadi bagian paling penting selama pemulihan ekonomi di Tanah Air.

“Akselerasi program vaksinasi dan pendekatan yang tepat dalam penerapan pembatasan sosial masyarakat yang adaptif secara efektif mengendalikan penularan Covid-19 sekaligus menjaga aktivitas ekonomi untuk dapat pulih lebih cepat,” tuturnya.

Berbagai program pemulihan ekonomi melalui Program Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) telah didukung oleh kebijakan moneter dan sektor keuangan yang akomodatif. Sehingga memberikan dorongan besar bagi akselerasi pemulihan ekonomi nasional di tahun 2022.

Sri Mulyani mengatakan di tengah eskalasi gejolak global di tahun 2022, peran APBN sebagai shock absorber menjadi demikian krusial. Disrupsi di sisi suplai akibat meningkatnya optimisme perbaikan ekonomi di sejumlah negara maju yang belum diikuti dengan perbaikan sisi produksi telah menyebabkan naiknya tekanan inflasi.

2 dari 2 halaman

Perang di Ukraina kemudian mengakibatkan gangguan pasokan sehingga harga komoditas, khususnya pangan dan energi, melonjak tajam. Akibatnya, banyak negara menghadapi tekanan inflasi yang sangat tinggi.

"Inflasi di sejumlah negara maju, seperti Amerika Serikat dan negara-negara di kawasan Eropa, mencatatkan rekor tertinggi dalam 40 tahun terakhir," kata dia.

Transmisi global dampak inflasi tinggi ke domestik dapat ditekan dengan mengoptimalkan fungsi APBN sebagai shock absorber. Program Bantuan Langsung Tunai (BLT) Minyak Goreng, penambahan anggaran subsidi dan kompensasi energi, penambahan BLT terkait penyesuaian harga BBM, bantuan subsidi upah, serta penguatan dana transfer ke daerah untuk pengendalian inflasi digulirkan oleh Pemerintah.

"Inflasi domestik terkendali pada level yang moderat, hanya 5,5 persen di tahun 2022, sehingga daya beli masyarakat dan keberlanjutan pemulihan ekonomi terjaga," pungkasnya. [idr]

Baca juga:
Ekonomi RI di 2023 Ditargetkan Capai 5,3 Persen, Ditopang Konsumsi Rumah Tangga
Pemerintah Waspadai Pelemahan Harga Komoditas di 2023
Menko Airlangga Jamin Tahun Politik Tak Ganggu Stabilitas Ekonomi RI
Pertumbuhan Industri Pengolahan Paling Moncer di Kuartal IV-2022
Kebijakan Penanganan Covid-19 Kunci Ekonomi RI di 2022 Tumbuh 5,31 persen
Sempat Anjlok, Pertumbuhan Ekonomi Bali di 2022 Meroket Capai 4,84 Persen
Sektor Pariwisata Hingga Penjualan Kendaraan Bermotor Naik di 2022

Komentar Pembaca

Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini

Opini