Soal kemungkinan IPO, ini tanggapan Pelindo IV
Merdeka.com - PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) membuka kemungkinan untuk bisa go public dengan melakukan penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO), baik untuk perseroan maupun anak usaha. Pelindo IV akan memulai tahap awal dengan melakukan transformasi mengenai bisnis usaha sebelum go public.
Direktur Utama Pelindo IV, Doso Agung, mengatakan pihaknya belum menargetkan waktu untuk bisa IPO. Lantaran masih harus membenahi aspek bisnis perusahaan dan anak usaha.
"Kita ingin mantapkan bisnisnya dulu baru kemudian kita bisa IPO. Untuk saat ini kami belum mengarah ke sana, jadi kami masih fokus pada obligasi ini dan juga penyelesaian proyek strategis," jelas dia di Jakarta, Kamis (5/7).
Namun, dia membuka kemungkinan bilamana perseroan mau menawarkan sahamnya kepada masyarakat. "Sebetulnya kalau untuk IPO beberapa anak usaha kita sudah bisa, tetapi untuk sekarang belum kita lakukan karena kami mau mantapkan dulu anak usaha kami, baru nanti IPO," urainya.
Dia menambahkan, perusahaan wajib memantapkan langkah dengan memikirkan prospek usaha apa yang akan ditawarkan anak usaha, serta pasar tujuannya. "Kita ciptakan bisnis-bisnis baru untuk anak usaha kita. Jadi persepsinya saya, anak usaha bukan ngambil dari induk tapi harus mensupport induk," tegas Agung.
Agung juga turut membicarakan terkait perkembangan proyek empat pelabuhan baru milik Pelindo IV yang sudah di atas 50 persen. Dikatakannya, progres pembangunan Makassar New Port (MNP) kini sudah mencapai 70 persen, Kendari New Port (KNP) 85 persen, Pelabuhan Bitung 82 persen, dan Pantoloan 60 persen.
Dari keempat pelabuhan tersebut, dia menyampaikan, MNP dan Pelabuhan Bitung merupakan dua pelabuhan dengan kontribusi terbesar saat ini, yakni 1 juta TEUs dan 500.000 TEUs. Ke depannya, kontribusi seluruh pelabuhan baru itu akan ditingkatkan lagi.
"Jadi untuk Makassar New Port dari 1 juta TEUs nanti akan menjadi 3 juta TEUs. Kemudian Bitung, dari 500 ribu TEUs menjadi 1 juta TEUs, kemudian Patolongan dari 200 ribu TEUs menjadi 500 ribu TEUs. Sehingga untuk Kendari New Port ini murni pelabuhan baru yang akan beroperasi menggantikan yang lama, sehingga traget operasional pertama 750 ribu TEUs kontainer," tutur dia.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu KencanaSumber: Liputan6.com
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perum Bulog menjalin kerjasama kemitraan strategis bersama Pelindo.
Baca SelengkapnyaSemen Indonesia dinilai mampu mempertahankan kinerja positif dengan mengamankan sektor penjualan dan pendapatan.
Baca SelengkapnyaSaat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menyebut peluang 2 putaran masih terbuka
Baca SelengkapnyaJokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca Selengkapnya2 Perusahaan BUMN tersebut sedang menjalani pemeriksaan di Kejaksaan Agung.
Baca SelengkapnyaSejumlah pedagang sembako juga menolak rencana pelarangan penjualan rokok eceran atau ketengan.
Baca SelengkapnyaJawabannya masih sama yaitu masih fokus mengurus perindustrian.
Baca SelengkapnyaJokowi juga memerintahkan agar status lahan bagi investor segera ditetapkan dan diperjelas. Basuki menuturkan Jokowi akan memonitor arahan-arahan tersebut.
Baca Selengkapnya