Merdeka.com - Pelaku industri mengeluhkan penjualan sepeda motor tahun ini tidak menggembirakan. Dari target 8,6 juta unit terjual, sampai akhir November, di seluruh Indonesia sepeda motor hanya terjual 7,1 juta unit.

Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Gunadi Sindhuwinata menilai kondisi tersebut lantaran kebijakan uang muka minimal yang ditetapkan Bank Indonesia.Selain itu, kebijakan yang bakal merambah perbankan syariah, semakin bikin penjualan stagnan sama seperti tahun ini.

Akan tetapi, prediksi pesimis tersebut bisa berubah seiring rencana penerapan sistem plat nomor ganjil-genap dari Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo."Saya pikir sistem ganjil genap akan menjadi pemicu sepeda motor dibeli masyarakat. Sebab (warga Jakarta) tidak punya alternatif transportasi massal yang memadai," ujarnya di Hotel Ritz Charlton, Jakarta Selatan, Kamis (13/12).

Perkiraan Gunadi, pengendara mobil di Jakarta tidak akan mau repot dan pilih mengendarai motor saat hari mobilnya tidak bisa melintas. Apalagi sepeda motor masih tetap populer sebagai moda transportasi utama di perkotaan sampai 10 juta sampai 15 tahun ke depan.

Dengan kondisi tersebut, AISI menargetkan penjualan motor tahun depan lebih tinggi dari 2012, mencapai 10 juta unit. "Siapa sih senang bermacet-macet ria, tapi lebih baik macet daripada berdesak-desakan di kereta atau bus," kata Gunadi.

Dia berharap Bank Indonesia tidak meneruskan rencana mengatur aturan DP untuk sektor pembiayaan syariah. Karena penurunan penjualan mencapai 12 persen dibanding tahun lalu,. Bahkan rencana ekspansi industri sepeda motor sampai empat tahun ke depan banyak yang sudah mandeg.

"Pembeli sepeda motor itu sangat sensitif dengan perubahan inflasi, seharusnya pemerintah jangan terlalu banyak mengatur suku bunga," katanya.