Simak 5 Untung Rugi Sebelum Memilih Beli Rumah Subsidi
Merdeka.com - Rumah subsidi memang bisa dijadikan solusi untuk mendapatkan hunian. Hal ini disebabkan karena harganya cukup murah, syarat untuk mendapatkannya pun terbilang cukup mudah terutama bagi mereka Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Menurut Managing Director Lamudi.co.id, Mart Polman, keberadaan rumah subsidi ini merupakan solusi yang menarik untuk memiliki rumah di tengah meroketnya harga hunian. Apalagi bagi mereka generasi milenial, yang memiliki keterbatasan keuangan.
"Rumah subsidi sangat cocok untuk generasi milenial, apalagi cicilan untuk membeli rumah ini sangat terjangkau, setara dengan harga smartphone murah," kata Mart dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (29/3).
Kendati ditawarkan dengan harga murah, Mart juga mengatakan membeli rumah jenis ini ternyata juga memiliki banyak kekurangan. Maka dari itu penting bagi para calon pembeli untuk mengetahui secara detail tentang apa yang harus diperhatikan ketika hendak membelinya.
Nah, bagi Anda yang berencana untuk membeli, berikut ini adalah beberapa kelebihan dan kekurangan membeli rumah subsidi dari Lamudi.
DP Ringan
Saat ini harga rumah subsidi untuk di wilayah Jabodetabek sebesar Rp 148 jutaan. Harga rumah yang murah membuat uang muka atau down payment (DP) yang dikenakan ke calon pembeli juga cukup murah.
Rata-rata DP yang dibebankan pada pembeli di kisaran Rp 10 jutaan. Bahkan ada beberapa pengembang yang menawarkan uang muka hanya 1 persen.
Cicilan Ringan
Cicilan pembayaran rumah subsidi pun sangat ringan. Rata-rata dikenakan Rp 1 jutaan per bulan. Tidak hanya itu, bunga yang dikenakan adalah fixed rate (tetap) hingga masa tenor selesai dengan jangka waktu maksimal 20 tahun.
Rumah Sudah Siap Huni
Biasanya hunian yang dibeli oleh pelanggan sudah berstatus sebagai rumah siap huni. Skema ini memang sengaja dilakukan untuk melindungi pembeli dari adanya kasus gagal pembangunan. Nantinya, pelanggan tidak akan diperbolehkan untuk membayar cicilan rumah sebelum bangunan selesai dibuat.
Lokasi Jauh
Walaupun dijual dengan harga yang terjangkau, jenis rumah ini juga ternyata memiliki kekurangan. Yaitu lokasinya yang jauh dari pusat kota. Wajar memang, karena harga lahan di pinggiran kota relatif lebih murah. Sebenarnya, jauhnya lokasi perumahan bukan lah masalah utama, jika memang di sekitar lokasi perumahan terdapat sarana transportasi umum ataupun jalan tol menuju pusat kota.
Bahan Bangunan Berkualitas Standard
Karena harga yang ditawarkan cukup murah, maka kualitas bahan bangunan yang diberikan bukan yang memiliki kualitas premium. Luas lahan yang disediakan juga tidak besar yakni hanya 60 meter persegi. Sedikit saran, saat hendak melakukan prosesi serah terima kunci, sebaiknya Anda terlebih dahulu mengecek kondisi fisik rumah. Periksa dengan detail apakah pemasangan keramik, genteng ataupun kusen sudah terpasang dengan rapih.
Â
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rumah Sederhana Ini Punya Fasilitas Menakjubkan, Buka Pintu Langsung Laut Cantik 'Orang Kaya Mah Lewat'
Meski sederhana, namun pemiliknya setiap hari dimanjakan dengan berbagai hal menakjubkan.
Baca SelengkapnyaBaru Pertama Kali Kerja Mau Ambil KPR Rumah, Bisa Nggak Ya?
Perlu banyak persiapan dan pertimbangan finansial yang harus dilakukan terutama yang baru pertama kali bekerja.
Baca SelengkapnyaSeribu Lebih Rumah Terendam Banjir Usai Hujan Sepekan, Jambi Siaga Tiga
Akibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Modal Awal Cuma Rp10 Ribu, Ibu ini Sukses Jualan Rempeyek Hingga Bisa Beli Dua Rumah Mewah
Siapa sangka, dengan modal yang begitu minim pengusaha bisnis daun goreng ini bisa membeli 2 hunian mewah.
Baca SelengkapnyaJadi Kuli Pemotong Rumput di Malaysia, Pasutri TKI Ini Berhasil Bangun Rumah Mewah Bak Istana di Kampung Halaman
Ada bangunan megah nan mewah di perkampungan Madura. Bangunan berlantai dua itu menelan biaya hingga miliaran rupiah.
Baca SelengkapnyaIbu Rumah Tangga di Blitar Bikin Sabun dari Rempah-rempah, Terjual hingga Singapura Omzetnya Jutaan Rupiah per Bulan
Berawal dari kekhawatiran tak berkontribusi baik pada lingkungan, Khomsatun memproduksi sabun alami
Baca SelengkapnyaKisah Ibu Asal Madiun Jualan Pentol Tepung Kanji di Rumah, Omzetnya Capai Rp6 Juta per Hari
Ia berhasil membeli tanah, membangun rumah, hingga membeli mobil
Baca SelengkapnyaDari Luar Rumah Sederhana Ini Tampak Biasa Saja, Dalamnya Ternyata Bisa Dihuni Puluhan Keluarga, Begini Penampakannya
Siapa sangka, rumah sederhana ini bisa dihuni puluhan keluarga.
Baca SelengkapnyaBangun Rumah untuk Masyarakat, Dirut MedcoEnergi: Keberhasilan Perusahaan Tak Hanya Dinilai dari Finansial
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat hingga 2022 ada sekitar 12,71 juta backlog rumah.
Baca Selengkapnya