Silicon Bank Valley Bangkrut, Apa Pengaruhnya ke Indonesia?
Merdeka.com - Silicon Valley Bank (SVB) mengalami kebangkrutan dan ditutup regulator keuangan Amerika Serikat (AS) pada Jumat (10/3). Ini diakibatkan aksi bank run atau penarikan dana besar-besaran sehingga memukul bank terbesar ke-16 di Amerika Serikat (AS).
Dilansir euronews.com, penutupan Silicon Valley Bank itu terjadi setelah the Federal Reserve (the Fed) menaikkan suku bunga, menakut-nakuti calon investor dari lembaga keuangan yang terkenal karena hubungannya dengan perusahaan rintisan teknologi dunia dan modal ventura.
Kejatuhan Silicon Valley Bank tersebut menjadi kegagalan terbesar lembaga keuangan yang berbasis di Amerika Serikat sejak Washington Mutual runtuh pada puncak krisis keuangan pada 2008. Lalu bagaimana dampak penutupan Silicon Valley Bank terhadap ekonomi Indonesia?
Ekonom BCA, David Sumual menuturkan, penutupan Silicon Valley Bank merupakan masalah yang terisolasi di perbankan Amerika Serikat. Dia menilai, sentimen Silicon Valley Bank sedikit berpengaruh ke pasar modal, tetapi tidak signifikan ke ekonomi Indonesia.
"Mungkin ada sedikit pengaruh ke volatilitas pasar modal. Dampaknya tidak signifikan ke ekonomi Indonesia. Secara institusional kita sudah jauh lebih baik pascakrisis 1997," ujar dia saat dihubungi Liputan6.com, Senin, 13 Maret 2023.
Selain itu, David menilai, Silicon Valley Bank tidak terlalu besar, dan diharapkan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) mungkin tidak terlalu hawkish sehingga diharapkan berdampak positif untuk rupiah.
"Fed malah kemungkinan tidak terlalu hawkish sehingga positif buat rupiah," kata dia.
David menilai, kejadian penutupan Silicon Valley Bank ini dapat menjadi pembelajaran bagi bank nasional. Silicon Valley Bank alami kebangkrutan setelah alami penarikan dana oleh pemilik dana karena neraca keuangannya memburuk. Di sisi lain bisnis SVB dan depositnya, menurut David terlalu terkonsentrasi di startup.
"Mungkin ini bisa menjadi study case juga buat bank nasional dalam me-manage balance sheetnya," kata dia.
Sementara itu, Direktur PT Panin Asset Management, Rudiyanto menuturkan, dampak Silicon Valley Bank tutup terhadap Indonesia belum diketahui. Akan tetapi, FDIC, semacam lembaga penjamin simpanan (LPS) di Amerika Serikat, menurut Rudiyanto bergerak cepat. "Mudah-mudahan dapat ditangani dengan baik," ujar dia.
Ekonom Asia Pasifik Goldman Sachs Andrew Tilton menuturkan, prospek ekonomi Asia tidak mungkin terpengaruh dari kejatuhan Silicon Valley Bank. "Sejauh ini ditangani relatif cepat oleh regulator dan tidak menyebar ke entitas tambahan di luar yang telah dicatat sejauh ini, maka kita cenderung tidak melihat dampak signifikan pada prospek pertumbuhan Asia," ujar Tilton kepada CNBC.
Dia menegaskan, perkiraan perusahaan untuk ekonomi China dan menekankan sebagian besar akan didorong oleh pembukaan kembali setelah kebijakan nol COVID-19. "Kami terus mengharapkan pertumbuhan ekonomi China 5,5 persen tahun ini. Sebagian besar didorong oleh pembukaan kembali dan mungkin kurang sensitif terhadap masalah khusus ini," tutur dia.
Dikutip dari CNBC, Silicon Valley Bank pekan lalu ditutup oleh regulator, setelah nasabah menarik simpanan sebesar USD 42 miliar atau sekitar Rp 649,22 triliun (asumsi kurs Rp 15.457 per dolar AS) pada Kamis, 9 Maret 2023.
Reporter: Agustina Melani
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sri Mulyani Sebut Ekonomi Makin Melemah: Amerika Kuat, China Terlilit Utang
Bank Dunia memprediksi ekonomi global dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Dapat Bisikian soal The Fed Bakal Turunkan Suku Bunga Acuan
Saat ini, The Fed selalu Bank Sentral Amerika Serikat (AS) masih melakukan kajian terkait potensi penurunan tingkat suku bunga.
Baca SelengkapnyaBukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung
Bank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
RUPST Bank Bengkulu Angkat Beni Harjono Jadi Dirut, Bank BJB: Kinerja Positif Harus Terus Ditingkatkan
Bank BJB kini menjadi salah satu pemegang saham pengendali Bank Bengkulu, setelah penyetoran modal sebesar Rp250 miliar untuk proses KUB.
Baca SelengkapnyaIbu Ini Resign dari Bank Pilih Jadi Pengrajin Bordir Lukis, Karya Diborong Ibu Negara hingga Tembus Pasar Internasional
Awalnya tak punya kemampuan menjahit, kini hasil karyanya diminati orang dari berbagai penjuru Indonesia hingga luar negeri.
Baca SelengkapnyaOJK Buka-bukaan Soal Ancaman yang Pengaruhi Kinerja Sektor Keuangan 2024
Salah satunya kondisi suku bunga yang masih di level tinggi, walaupun di proyeksikan tidak akan naik lagi.
Baca SelengkapnyaPemuda di Bogor Ini Pilih Resign dari Karyawan Bank Terkenal, Banting Setir Jualan Tauge, Kini Sukses dan Laku 250 Kg/Hari
Ia memilih resign dari pekerjaan mentereng di sebuah bank swasta terkenal Indonesia untuk berbisnis.
Baca SelengkapnyaSempat Keluar dari KAI & Kerja di Bank, Pramugara KA Turangga Pilih Mengabdi Lagi di Kereta Api
Empat jasad petugas KA yang menjadi korban dalam peristiwa itu di antaranya sudah dievakuasi.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Bakal Buka Penukaran Uang di Titik Jalur Mudik, Syaratnya Cuma Butuh KTP
Bagi masyarakat yang ingin menukarkan uang melalui pelayanan tersebut harus membawa indentitas seperti kartu tanda penduduk (KTP).
Baca Selengkapnya