Sidang kabinet segera putuskan harga gas industri
Merdeka.com - Polemik harga gas industri yang menuai protes dari pengusaha, akan diputuskan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dalam sidang kabinet, Kamis (28/6).
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Evita Legowo memberikan sinyal jika pemerintah akan merevisi harga gas yang ditetapkan Perusahaan Gas Negara (PGN). "Tunggu aja, orang aku engga mau mendahului Pak Menteri Jero Wacik yang lagi sidang kabinet," ujarnya di Jakarta, Kamis (27/6).
Evita masih bungkam saat ditanya wartawan harga yang akan ditetapkan oleh pemerintah. "Pokoknya saya engga mau ditanya itu, udah tunggu aja, aku takut salah," katanya.
Sebelumnya, PGN menaikkan harga gas industri menjadi USD 10,2 per mmbtu. Kenaikan harga gas industri yang dilakukan semenjak 15 Mei 2012, diklaim PGN untuk nombok subsidi bahan bakan minyak (BBM) yang tidak jadi naik pada tahun ini. Pemerintah mengambil menaikkan harga gas di hulu untuk memperoleh lebih banyak pendapatan yang digunakan untuk subsidi BBM.
“Jadi yang utama adalah pemerintah membutuhkan tambahan negara mengurangi subsidi BBM. Pemerintah kan pendapatannya dari sektor hulu selain pajak dan sebagainya dari PGN. Kita hanya mengikuti pemerintah, sebagai bagian pemerintah,” ujar Direktur Utama Perusahaan Gas Negara (PGN) Hendi Priyo Santoso saat konfrensi pers di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Minggu (24/6).
(mdk/arr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia Bakal Surplus Gas Hingga 2035, ESDM: Calon Pembeli dari Dalam Negeri Harus Disiapkan
Akibat harga gas bumi murah atau harga gas bumi tertentu (HGBT) kepada tujuh sektor industri tellah berdampak pada berkurangnya penerimaan negara.
Baca SelengkapnyaMenteri ESDM Beri Sinyal Perpanjang Program Harga Gas Murah untuk Industri
Harga gas bumi akan berpengaruh pada beban produksi industri. Maka, harga murah bisa menjadi salah satu solusinya.
Baca SelengkapnyaInsentif Harga Gas Bumi Berpotensi Kurangi Pendapatan Negara hingga Rp15,6 Triliun
Insentif harga gas bumi tertentu (HGBT) untuk 7 sektor industri membuat penerimaan negara turut berkurang hingga Rp15,6 triliun.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Harga Gas Murah Belum Terserap 100 Persen, SKK Migas Bongkar Penyebabnya
Pertama, ada faktor dari sisi hulu di mana rencana-rencana produksi mengalami kendala operasional.
Baca SelengkapnyaPemerintah Turunkan Target Bauran Energi Baru Terbarukan, Apa Dampaknya?
Pemerintah seharusnya mengevaluasi faktor penyebab kegagalan pencapaian target investasi energi terbarukan selama ini.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Tegaskan Bantuan Pangan Bulog Adalah Solusi Hadapi Kenaikan Pangan
Presiden menjelaskan bahwa kenaikan harga ini dipicu kegagalan panen yang disebabkan oleh bencana Elnino di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaPanen Bergeser, Mendag Tak Bisa Pastikan Harga Beras Turun Dalam Waktu Dekat
Pemerintah terus berupaya mengatasi kelangkaan dan mahalnya harga beras.
Baca SelengkapnyaBersama Pemerintah, Pertamina Siap Salurkan Subsidi Energi 2024 Tepat Sasaran
Pemerintah dan Pertamina telah menandatangani Kontrak Subsidi Energi 2024.
Baca Selengkapnya99 Penyewa di Mal Kota Kasablanka Gunakan Gas Bumi, Apa Untungnya?
PGN terbuka dan mendorong bagi semua sektor usaha untuk menggunakan gas bumi agar manfaatnya dapat dirasakan secara nyata bersama.
Baca Selengkapnya