Merdeka.com - Saban tahun, harga jual hewan kurban meningkat sekitar 15-30 persen. Organisasi nirlaba seperti Rumah Zakat dan Yayasan Al Azhar Peduli Umat mengingatkan kaum muslim berniat menjalankan perintah agama berkurban, agar menyiapkan kemampuan finansial sejak lama.

Direktur Yayasan Rumah Zakat Nur Effendi menyatakan pihaknya selalu menyiapkan rencana pembelian ribuan hewan kurban sejak setahun sebelum Idul Adha. Dengan demikian, para muzakki alias donatur tidak terbebani harga yang melonjak terlalu fluktuatif.

Dengan sistem beli jauh-jauh hari, Rumah Zakat pun sudah berhasil memperkirakan harga jual kambing dan sapi kurban untuk 2015.

"Kita sudah tetapkan untuk 2015 harga kambing utuh Rp 2,1 juta, sapi ritel sekitar Rp 2,2 juta, sapi utuh Rp 15,3 juta per ekor. Ini kita bisa beri harga perkiraan karena kita bukan membeli menjelang hari H," kata Nur saat ditemui di Jakarta, Selasa (16/9).

Proses pembelian hewan ternak itu dilakukan Rumah Zakat dengan memberdayakan peternak lokal di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Nur menjelaskan, untuk menekan kemubaziran pihaknya memutuskan memproduksi daging kornet.

Dengan demikian, daging kurban bisa dikirim lebih praktis ke wilayah-wilayah terpencil seluruh Indonesia. Proses pengkornetan sudah termasuk dalam harga yang dibayar untuk paket daging sapi ritel.

"Dengan harga segitu kami kornetkan bisa murah sekali, termasuk distribusinya," ungkapnya.

Seiring kenaikan harga hewan yang konstan terjadi saban tahun, Nur mengakui banyak donatur lembaganya sampai menitipkan dana ke pihaknya. Kini Rumah Zakat menggandeng Bank Danamon untuk menjaring aspirasi sebagian umat itu, dengan melansir produk tabungan khusus Qurban iB

"Banyak donatur yang nabungnya lewat rumah zakat, padahal kita bukan lembaga keuangan. Saya kira perbankan bisa menyediakan satu solusi ketika ada muzakki merencanakan keinginan membeli hewan kurban satu tahun sebelumnya, dan sementara ini bisa kita arahkan ke Danamon Syariah."

Yayasan Al Azhar Peduli Umat punya strategi lain lagi. Sama-sama menggandeng peternak lokal di luar DKI Jakarta, lembaga nirlaba ini menyatakan kenaikan harga jual hewan ternak jelang Idul Adha kadang tidak diimbangi bobot yang patut.

Tak semua muzakki punya waktu atau sanggup mencari sendiri hewan yang dianggap layak beli sekaligus cukup besar untuk dikorbankan dari penjual dadakan di pinggir jalan.

Oleh sebab itu, Al Azhar dan peternak mitra menetapkan bobot standar untuk setiap kambing dan sapi hendak dijual jelang Idul Adha.

"Karena dalam menjual hewan Kurban harus ada tijaroh, jual beli harus jelas akadnya termasuk perincian hewan yg akan dijual seperti apa. Termasuk bobotnya," kata Direktur Eksekutif Yayasan Al Azhar Harry Rachmad.

Lembaga ini bahkan menawarkan layanan antar hewan kurban sampai ke rumah atau masjid tujuan, bagi muzakki yang memintanya. Harry meyakini dengan kemudahan tersebut keinginan berkurban akan semakin meningkat.

"Kami melayani Jabodetabek, Surabaya, Klaten, dana Purwokerto," ungkapnya.