Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Siapkan 196.000 Petugas, BPS Bakal Gelar Sensus Pertanian Mulai 1 Juni 2023

Siapkan 196.000 Petugas, BPS Bakal Gelar Sensus Pertanian Mulai 1 Juni 2023 BPS Gelar Survei Pertanian. Anisyah Al Faqir ©2023 Merdeka.com

Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) akan melakukan pendataan Sensus Pertanian (ST 2023) mulai tanggal 1 Juni sampai 31 Juli 2023 . Sebanyak 196 ribu petugas lapangan akan melakukan pencacahan lengkap terkait kondisi pertanian di seluruh Indonesia.

"Tahun ini adalah sensus pertanian yang ke-7 dan ini akan dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia mulai tanggal 1 Juni sampai 31 Juli, jadi 2 bulan," kata Sekretaris Utama BPS, Atqo Mardiyanto usai menggelar Apel Siaga Sensus Pertanian 2023, di Kantor BPS, Jakarta Pusat, Selasa (30/5).

Sensus yang dilakukan setiap 10 tahun ini bertujuan untuk memberikan gambaran komprehensif terkait kondisi pertanian di Indonesia sampai ke wilayah yang paling terkecil. Sensus Pertanian di Indonesia pun dilaksanakan serentak dengan 17 negara lainnya .

"Sensus pertanian ini menjadi sensus yang ke-7 di Indonesia dan tahun ini bersama 17 negara yang akan melaksanakan sensus pertanian," kata dia.

Atqo menjelaskan, sasaran dari sensus pertanian yaitu seluruh petani yang ada di Indonesia yang terdiri dari petani rumah tangga atau petani biasa, perusahaan pertanian dan jasa pertanian. Berdasarkan sektornya, target sensus yaitu pertani di sektor tanaman pangan, kehutanan, perikanan, kelautan, perkebunan.

Selain untuk mendapatkan jumlah riil petani di Indonesia terkini, sensus pertanian ini bisa menghasilkan data yang lebih rinci terkait beberapa hal. Semisal struktur usaha pertanian, jenis petani dan sebagainya.

"Kita juga mau tahu strukturnya usaha tani, petani milenial, urban farming, nanti juga bisa buat SDGs Pertanian," kata dia.

Sensus Pertanian 2023 dirancang untuk menjawab kebutuhan data di level nasional maupun global dengan mengacu pada program Food And Agriculture Organization (FAO). Adapun pengumpulan data dilakukan dengan 2 metode yakni metode konvensional pencatatan digital.

Metode konvensional dilakukan dengan mendatangi petani secara door to door dan melakukan wawancara langsung. Selain itu pencatatan sensus dilakukan dengan melakukan wawancara yang hasilnya dimasukkan dalam sistem lewat gawai (gadget).

Dalam sensus pertanian tahun ini, petani juga dipersilakan melakukan pencatatan mandiri melalui sistem yang disediakan BPS. "Jadi pelaku usaha pertanian dapat melakukan pengisian mandiri," kata dia.

Setelah dilakukan sensus di lapangan, data akan diolah BPS. Sehingga hasilnya baru bisa digunakan mulai tahun 2024 mendatang. "(Hasil sensus pertanian selesai) tahun depan karena setelah ini harus ada pengolahan dulu. Ini kan datanya jutaan," kata Atqo.

Atqo mengatakan hasil dari Sensus Pertanian ini nantinya bisa digunakan oleh berbagai pihak untuk melakukan perencanaan program hingga evaluasi. Data ini pun akan menjadi pelengkap dari data berbagai kementerian/lembaga sebagai dasar perencanaan kebijakan.

"Datanya kita harap ini bisa digunakan berbagai perencanaan evaluasi," pungkasnya.

(mdk/idr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Hingga 22 Februari Total 90 Petugas TPS Meninggal Dunia, Ini Rinciannya

Hingga 22 Februari Total 90 Petugas TPS Meninggal Dunia, Ini Rinciannya

Jumlah ini berasal dari data yang terhitung sejak 14 Februari hingga 22 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Menkes Beberkan Data Jumlah Petugas Pemilu 2024 Meninggal Turun Dibanding 2019

Menkes Beberkan Data Jumlah Petugas Pemilu 2024 Meninggal Turun Dibanding 2019

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, data petugas pemilu 2024 yang meninggal tahun ini turun jauh ketimbang tahun 2019.

Baca Selengkapnya
Data per 22 Februari: 47 Petugas Pemilu di Jateng Meninggal Dunia, Mayoritas karena Kelelahan

Data per 22 Februari: 47 Petugas Pemilu di Jateng Meninggal Dunia, Mayoritas karena Kelelahan

Petugas yang menjadi anggota BPJS Ketenagakerjaan juga akan mendapat santunan lain sebagaimana porsinya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Persaudaraan Jangan Sampai Memudar karena Tidak Bisa Menerima Hasil Pemilu

Persaudaraan Jangan Sampai Memudar karena Tidak Bisa Menerima Hasil Pemilu

Masyarakat Indonesia patut bersyukur dan bersuka cita karena telah melewati proses Pemilu 2024

Baca Selengkapnya
Survei Terbaru LSI: 31,4 Persen Masyarakat Percaya Pemilu 2024 Diwarnai Kecurangan

Survei Terbaru LSI: 31,4 Persen Masyarakat Percaya Pemilu 2024 Diwarnai Kecurangan

Kesimpulan hasil survei LSI menunjukan pihak yang menilai Pemilu 2024 diwarnai kecurangan mayoritas berasal dari pemilih pasangan capres dan cawapres 01 dan 03.

Baca Selengkapnya
Mendagri Minta Dukcapil Kebut Urus Surat Kematian Petugas Pemilu Meninggal Dunia

Mendagri Minta Dukcapil Kebut Urus Surat Kematian Petugas Pemilu Meninggal Dunia

Data KPU per Senin 19 Februari 2024 mencatat jumlah petugas Pemilu meninggal dunia mencapai 71 orang.

Baca Selengkapnya
Bansos Beras Diperpanjang Hingga Maret 2024, Bapanas: Bukan Alat Kampanye

Bansos Beras Diperpanjang Hingga Maret 2024, Bapanas: Bukan Alat Kampanye

Masa panen diprediksi bergeser di bulan Mei hingga Juni.

Baca Selengkapnya
30 Persen Pemudik Belum Kembali ke Jakarta

30 Persen Pemudik Belum Kembali ke Jakarta

Kondisi arus balik landai lantaran belum semua pemudik kembali ke Jakarta.

Baca Selengkapnya
Survei Indikator: Kepuasan Atas Kinerja Presiden Jokowi Capai 80 Persen

Survei Indikator: Kepuasan Atas Kinerja Presiden Jokowi Capai 80 Persen

Burhanuddin menyebutkan, kepuasan terhadap kinerja Presiden mayoritas tercatat di tiap segmen demografi warga dan setiap wilayah.

Baca Selengkapnya