Merdeka.com - Berapakah gaji seorang pemimpin perusahaan atau bahasa kerennya chief executive officer (CEO) Twitter? Pastilah di pikiran Anda angka ratusan juta Rupiah muncul.

Namun, seperti dilansir dari CNN, dilaporkan Twitter hanya menggaji bosnya yakni Jack Dorsey sebesar USD 1,40 atau setara Rp 19.816 (Rp 14.151 per USD) sepanjang 2018. Siapa yang menyangka bukan seorang CEO yang juga merupakan pendiri Twitter hanya digaji sekian.

Twitter menyatakan angka 1,40 dari gaji Jack Dorsey merupakan simbolis dari 140 karakter cuitan di media sosial tersebut. Angka ini sudah menjadi keramat bagi Twitter walau saat ini karakter cuitan telah ditingkatkan menjadi 280 sejak 2017.

Akan tetapi, Jack Dorsey tentu tak akan khawatir dalam memenuhi kebutuhannya meski digaji kecil. Sebab, berdasarkan laporan kekayaan dari Bloomberg, Jack Dorsey memiliki pundi-pundi mencapai USD 5,5 miliar atau Rp 77,8 triliun.

Kekayaannya akan terus bertambah karena kepemilikan sahamnya di Twitter dan Square.

Jack Dorsey, adalah pendiri Twitter sejak Maret 2006. Pada masa SMAnya, dia pernah mengembangkan perangkat lunak yang digunakan beberapa perusahaan taksi. Hingga setelah lulus, dia sempat menimba ilmu di Missouri University of Science and Technology, tetapi tidak lama setelah itu, dia di transfer ke New York university.

Masuknya Jack Dorsey ke universitas tersebut tidak membuatnya mendapat gelar. Dia malah di drop out dari New York University dan pindah ke California. Di sana, dia memulai mengembangkan ide pembuatan situs media sosial. Ide tersebut dia dapat dari AOL messenger yang saat itu banyak digunakan orang.

Awal peluncurannya, Twitter menjadi bahan cemooh banyak orang karena mereka mengira menggunakan Twitter berarti hanya membuang waktu. Bahkan, media sosial ini sempat menjadi bahan ejekan di acara komedi dengan judul 'Twitter Tracker'

Tetapi, Twitter tiba-tiba menjadi sangat populer di kalangan selebriti dan tokoh bisnis. Pada tahun 2007 saja, terdapat 400 ribu kicauan yang diposting di Twitter. Jumlah itu terus meningkat seiring dengan semakin dikenalnya Twitter oleh masyarakat dunia.