Sering konflik lahan, Perumnas rajin mengadu ke BPN
Merdeka.com - Perusahaan Umum Perumahan Nasional (Perum Perumnas) menggandeng Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk memperjelas status lahan yang mereka kelola. Itu dipicu beberapa kasus yang melibatkan Badan Usaha Milik Negara bidang penyediaan rumah murah ini.
Hal itu disampaikan Kepala BPN Hendarman Supandji yang diundang membuka rapat kerja nasional Perum Perumnas di Jakarta, Rabu (19/3). Dia mengakui banyak keluhan masyarakat bahwa Hak Guna Bangunan (HGB) yang berlaku 20 tahun, kerap sulit diperpanjang oleh Perumnas.
Posisi BPN sejauh ini membela perusahaan pelat merah itu karena ternyata banyak warga mengubah HGB menjadi hak milik.
"Kalau Perumnas membikin strata tile, kan orang di atas strata tile itu punya HGB. Nah dia harus memperpanjang dengan Perumnas, karena itu aset Perumnas," kata kepala BPN selepas memberi sambutan.
Salah satu konflik yang mencuat ke publik adalah gagalnya Perumnas merenovasi Rusun Kebon Kacang, Jakarta Pusat Mei tahun lalu karena ada penolakan warga. Penghuni rusun mendesak ada perpanjangan HGB, setelah lewat masa 20 tahun, sebelum Perumnas menjalankan rehab bangunan. Kasus ini sampai dimediasi oleh Gubernur DKI Joko Widodo .
Hendarman mengatakan, tak cuma kasus itu yang membuat Perumnas mengadu ke pihaknya. Ada banyak lahan lain yang menjadi konflik lantaran pemilik rumah meminta perpanjangan HGB.
Beberapa sengketa membikin lahan Perumnas diblokir, sehingga kesulitan mengembangkan usaha.
Persoalan ini, kata Hendarman, bisa diatasi bila Rancangan Undang-Undang Pertanahan segera dirampungkan DPR. Diharapkan, tidak ada lagi klaim kepemilikan, dan semua tanah yang di atasnya dibangun oleh Perumnas tunduk pada ketetapan HGB.
"Sekarang perumnas itu memiliki hak pengelolaan. Ini hak kekuasaan negara yang diberikan kepada Perumnas. Kalau sudah dibangun strata tile, perumnas sebenarnya sudah tidak menguasai, jadi ini harus didudukkan di RUU pertanahan baru," kata mantan Jaksa Agung ini.
Saat ini, total land bank (lahan cadangan) milik Perumnas mencapai 2.051 hektar. Total aset yang dikuasai BUMN ini bernilai Rp 2,6 triliun.
Direktur Utama Perumnas Himawan Arief Sugoto berharap persoalan HGB tidak menghambat ekspansi bisnisnya. BUMN ini sudah menargetkan membangun 100.000 unit rumah hingga 2018.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Panglima TNI Minta Tukin Naik Hingga 80 Persen, Ini Alasannya
Panglima TNI Agus Subianto meminta Kementerian PANRB menaikkan tukin TNI.
Baca SelengkapnyaBawaslu Sebut Pelanggaran 7 Anggota PPLN Kuala Lumpur Termasuk Peristiwa 'Pecah Telur'
Bagja mengatakan bahwa kasus hukum yang melibatkan tujuh orang mantan anggota PPLN Kuala Lumpur tersebut merupakan peringatan kepada PPLN lainnya.
Baca SelengkapnyaPBNU: Pemilu untuk Memilih Pemimpin, Bukan untuk Memecah Belah
Jangan larut pada perbedaan pandangan politik, karena tujuan pesta demokrasi bukan untuk memecah belah
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah Ungkap Alasan Buka Loker 2,3 Juta CPNS dan PPPK Tahun 2024
Pemerintah Beberkan Alasan Buka Loker CPNS dan PPPK Tahun 2024
Baca SelengkapnyaSerahkan Bantuan Beras di Bantul, Jokowi: Setelah Juni Kalau APBN Cukup akan Dilanjutkan
Jokowi menjelaskan bahwa bantuan pangan berupa beras bisa dilanjutkan setelah bulan Juni jika anggaran negara mencukupi.
Baca SelengkapnyaTKN Minta Bawaslu Turun Tangan soal Isu Beras Bulog Berstiker Prabowo-Gibran
Mereka menduga ada pihak yang memainkan isu ini untuk menyudutkan paslon nomor urut 02.
Baca SelengkapnyaTKN Minta Relawan Kawal TPS Sampai Selesai, Pastikan Prabowo-Gibran Menang Satu Putaran
Pihaknya telah menkonsolidasikan kekuatan untuk memilih Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaReaksi AHY Soal PPP Beri Sinyal Gabung Kabinet Prabowo-Gibran: Penguatan Koalisi Terus Kita Bicarakan
AHY menyerahkan kepada Prabowo apabila ada partai politik yang ingin bergabung ke Koalisi Indonesia Maju.
Baca Selengkapnya100 Km Jalan Jateng Rusak Akibat Banjir Termasuk Demak-Kudus, Perbaikan Dikebut Jelang Mudik
BBPJN mulai memperbaiki kondisi Jalan Pantura Demak-Kudus, yang rusak karena banjir.
Baca Selengkapnya