Semester I-2017, kredit macet Bank DBS turun ke posisi 1,85 persen
Merdeka.com - Sepanjang Semester I-2017, PT Bank DBS Indonesia (Bank DBS Indonesia) mencatatkan penurunan kredit macet atau non performing loan sebesar 1,85 persen. Angka ini lebih baik dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya yaitu sebesar 2,03 persen.
Perseroan juga berhasil menjaga momentum baik dengan menorehkan hasil kinerja segmen bisnis perbankan korporasi yang positif. Pendapatan (revenue) Bank DBS Indonesia untuk bisnis perbankan meningkat 8 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
"Pertumbuhan pendapatan ini didukung oleh beberapa strategi yang diterapkan dan fokus industri selama paruh pertama tahun 2017," ujar Vice President Director Bank DBS Indonesia Peter Suwardi di Jakarta, Kamis (12/10).
Menurutnya, perseroan akan tetap fokus di enam sektor industri yaitu barang-barang konsumsi, perkebunan, otomotif, perdagangan ritel dan grosir, kimia dan farmasi serta penunjang infrastruktur. Dengan mendukung sektor Infrastruktur, maka juga akan mendukung program Pemerintah dalam mengembangkan infrastruktur negara.
"Demikian juga jika fokus di dalam sektor barang-barang konsumsi dan perdagangan ritel dan grosir. Di mana, sektor tersebut merupakan sektor yang memiliki tingkat keberlanjutan yang sangat tinggi," katanya.
Industri perbankan terus memberikan hasil dari strateginya untuk memperdalam hubungan perbankannya dengan para nasabah. Di semester I-2017, segmen bisnis ini berkontribusi 46 persen dari total pendapatan Bank DBS Indonesia.
Peter mengaku optimisme bahwa pendapatan perbankan korporasi di Bank DBS Indonesia dapat bertumbuh di kisaran 10 persen di akhir 2017.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gubernur BI: Kredit Perbankan Tumbuh 9,7 Persen Pada November 2023
Peningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca SelengkapnyaOJK: Kredit Perbankan Masih Tumbuh Dua Digit di Februari 2024
Industri perbankan melanjutkan tren pertumbuhan yang positif, dengan kredit tetap tumbuh double digit di bulan Februari.
Baca SelengkapnyaKredit Ini Jadi Motor Terbesar Penggerak Kinerja Bank BTN, Sektor Apa?
Realisasi penyaluran kredit dan pembiayaan BTN sepanjang tahu 2023 mencapai Rp333,69 triliun.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pangkas Kredit Macet Rp900 Miliar, Begini Prediksi Kinerja BTN di 2024
Penyelesaian ini diharapkan dapat mendukung peningkatan kualitas aset Bank BTN yang berdampak pada peningkatan kinerja Perseroan.
Baca SelengkapnyaKinerja Bank BCA Sepanjang 2023: Penyaluran Kredit Tumbuh 13,9 Persen dan Laba Bersih Naik 19,4 Persen
Kenaikan laba ditopang pertumbuhan kredit yang berkualitas, peningkatan volume transaksi dan pendanaan, serta perluasan basis nasabah.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen
Dengan demikian suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75 persen.
Baca SelengkapnyaLaba Bersih Bank Mega Anjlok 13 Persen di 2023
Adapun total kredit di tahun 2023 mencapai Rp65,68 triliun, turun dibandingkan tahun 2022 yang sebesar Rp69,7 triliun.
Baca SelengkapnyaData BPS: Ekspor Indonesia Naik Tipis di Desember 2023, Nilainya USD 22,41 Miliar
Secara tahunan nilai ekspor pada Desember 2023 mengalami penurunan cukup dalam yakni sebesar 5,76 persen.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Atap SMA Negeri 1 Ciampea di Bogor Ambruk, Sejumlah Siswa Dikabarkan Luka-Luka
Atap ambruk diduga tak kuat menahan tingginya debit air hujan yang mengguyur Bogor sejak Kamis dini hari.
Baca Selengkapnya