Selama Pandemi Covid-19, KLHK Catat Timbunan Sampah Medis Naik 50 Persen
Merdeka.com - Pandemi Covid-19 tak hanya mengganggu sektor kesehatan dan perekonomian nasional. Penyebaran virus corona ini menambah beban tambahan baru bagi persoalan sampah dan limbah Bahan Beracun dan Berbahaya (B3), khususnya limbah medis.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat, selama pandemi Covid-19, terjadi peningkatan timbunan sampah medis. Tak tanggung peningkatan yang terjadi sebesar 30 persen sampai 50 persen.
"Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mencatat terjadi peningkatan timbunan medis berkisar 30-50 persen," kata Kasubdit Barang dan Kemasan Direktorat Pengelolaan Sampah Ditjen PSLB3 KLHK, Ujang Solihin Sidik, dalam Diskusi Daring Jurnalis: Pandemi Covid-19 dan Ekonomi Sirkular, Jakarta, Senin (11/1).
Ujang mengatakan, selama pandemi Covid-19 terjadi timbunan sampah Alat Pelindung Diri (APD) di Teluk Jakarta. Hasil riset menunjukkan komposisi sampah APD berbahan plastik yang dibawa aliran sungai mencapai 16 persen.
"Hasil riset menunjukkan, komposisi sampah APD berbahan plastik yang dibawa aliran sungai sebesar 15-16 persen. Padahal keberadaan sampah APD di aliran sungai tidak ditemukan sebelum pandemi Covid-19," tutur Ujang.
Dia melanjutkan dalam periode yang sama, sampah plastik mendominasi jenis sampah yang masuk ke aliran sungai yang menuju Teluk Jakarta. Berdasarkan volume meningkat 46 persen dan menurut berat naik 57 persen.
"Sampah yang masuk ke aliran sungai meningkat secara volume namun menurun secara berat," imbuhnya.
Tak hanya di Teluk Jakarta, hasil penelitian Institut Teknologi Surabaya (ITS) juga menunjukkan peningkatan komposisi sampah plastik di TPA Benowo, Surabaya. Tahun 2013 terjadi peningkatan sampah 12,96 persen. Kini pada tahun 2020 meningkat menjadi 22,01 persen.
"Peningkatan sampah plastik juga terjadi di TPA Benowo, dari 12,96 persen pada tahun 2013 menjadi 22,01 persen di tahun 2020," tutupnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Angka ini diperkirakan naik seperti sebelum pandemi covid-19.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaKombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaHingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaAdapun ruang lingkup kerja sama tersebut meliputi dukungan tenaga ahli kesehatan di Klinik Kimia Farma.
Baca Selengkapnya