Selain Pemilu, Bos BEI Ungkap Tantangan Pasar Modal Tahun Ini
Merdeka.com - Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi mengungkapkan selain ketidakpastian global, kondisi perekonomian dalam negeri, seperti Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, menjadi tantangan pasar modal Indonesia di tahun ini.
Dia melanjutkan, dari dalam negeri, ada 6 tantangan yang akan dihadapi pasar modal Indonesia. Sedangkan dari global, akan ada 5 tantangan.
"Dalam negeri, ada laporan kinerja keuangan emiten, produk pasar modal, kebijakan moneter kenaikan suku bunga, Pemilu Presiden dan Legislatif, pengembangan sumber daya manusia (SDM), dan kebijakan defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD)," ujarnya di Jakarta, Rabu (20/3).
Meski begitu, pihaknya menekankan tetap berupaya menjadi penyelenggara efek perdagangan yang terpercaya seperti mengedepankan visi misi serta core value perusahaan.
"Kalau untuk luar negeri, tantanganya ada kebijakan moneter The Fed dan berbagai bank sentral dunia, perang dagang Amerika-China, proyeksi perlambatan ekonomi global, harga minyak dunia hingga Brexit," ujarnya.
Untuk itu, dirinya mengaku akan menambah produk-produk investasi di pasar modal. "Jadi selain menunggu apakah kebijakan suku bunga tetap ataukah naik, mungkin produk-produk saat ini masih agak kurang ya di pasar modal. Kita akan tingkatkan, perbanyak produk-produk di pasar modal," tandasnya.
Reporter: Bawono Yadika Tulus
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Impor Indonesia di Desember 2023 Turun, Nilainya Hanya USD 19,11 Miliar
Impor barang modal mengalami persentase penurunan terdalam yaitu turun sebesar 10,51 persen.
Baca SelengkapnyaInvestasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaBI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?
Pasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024
Jokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaSurvei Terbaru Indikator Sepekan jelang Pencoblosan: Prabowo 51,8%, Anies 24,2%, Ganjar 19,6%
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menyebut peluang 2 putaran masih terbuka
Baca SelengkapnyaKinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024
Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca SelengkapnyaDi Depan Petinggi TNI, Jokowi Curhat Sulitnya Cari Pasokan Beras ke Luar Negeri
Jokowi mengatakan kondisi ini disebabkan ketidakpastiaan ekonomo dan konflik geopolitik yang tak kunjung usai.
Baca SelengkapnyaStaf Ahli Wakil Presiden sebut Ketidakpastian Situasi Politik Akibat Pemilu 2024 Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Nurdin optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 berada pada kisaran 5 persen.
Baca SelengkapnyaHarga Beras Naik, Mentan: Kita Menunggu Panen Bulan Maret
Akibat kondisi tersebut, awalnya Kementan yang getol menolak untuk impor beras, akhirnya menyetujui. I
Baca Selengkapnya