Merdeka.com - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4, 3 dan 2 sudah 2 bulan. Kendati begitu, meski PPKM diperpanjang Pemerintah mulai memberikan kelonggaran atau membuka beberapa kegiatan ekonomi, seperti mall sudah boleh beroperasi Kembali.
Ekonom sekaligus Direktur Celios (Center of Economic and Law Studies) Bhima Yudhistira, mengatakan pelonggaran di tengah perpanjangan PPKM berpotensi pola pemulihan ekonomi Indonesia berbentuk seperti huruf K (K-shaped recovery).
"Dengan asumsi PPKM terus diperpanjang meski terdapat pelonggaran, fase pemulihan ekonomi berbentuk huruf K-shaped. Artinya, ada sektor yang sensitif terhadap pembatasan pergerakan masyarakat akan tumbuh lebih lambat," kata Bhima kepada Liputan6.com, Senin (30/8).
Sektor yang dimaksud, yaitu restoran, perhotelan, transportasi dan jasa terkait pariwisata lainnya, yang pemulihannya sangat terbatas dengan adanya pembatasan pergerakan PPKM. Sementara sektor yang mengalami kenaikan pesat selama pandemi covid-19 seperti jasa informasi komunikasi, jual beli online, aplikasi kesehatan dan pendidikan masih akan terus meningkat. Menurutnya, terdapat pola permanen dari sektor yang tumbuh selama pandemi.
"Jadi perilaku masyarakat dari belanja online tidak kembali ke belanja konvensional. Pemulihan huruf K artinya pendapatan masyarakat akan meningkat tapi tidak semua merata," ujarnya.
Oleh karena itu, Bhima menyarankan dalam melakukan pelonggaran, sebaiknya Pemerintah berpatokan pada tiga syarat utama, yakni pertama, sektor usaha yang dibuka adalah sektor yang mudah dalam melakukan tracing penularan covid-19.
Kedua, sektor yang dampak terhadap serapan tenaga kerja nya besar. Syarat ketiga yaitu sektor usaha yang dibuka harus memenuhi kriteria sektor yang memiliki dampak berganda (multiplier effect) luas ke sektor lainnya.
Hasil studi di beberapa negara yang ekonominya rebound/pulih cepat yakni China dan Vietnam, sektor pertama yang mendapat fasilitas pelonggaran adalah industri pengolahan. Baru disusul ritel, pendidikan dan jasa lainnya.
"Jadi dibanding melonggarkan mal, sebenarnya efek ke pelonggaran di kawasan industri pengolahan lebih berdampak terhadap ekonomi," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com [azz]
Baca juga:
Jakarta PPKM Level 3, Tingkat Kunjungan Mal Masih Lambat
Hampir Berusia 1,5 Abad, Ini Kisah Stasiun Kecil di Klaten yang Dibuka saat Pandemi
Objek Wisata Lain Masih Tutup, Kenapa Taman Safari Boleh Beroperasi?
PPKM Turun Level, Waspadai Risiko yang Dibawa Travel Revenge Warga
PTM Terbatas Dimulai Besok, Ini yang Harus Dilakukan Sekolah Cegah Klaster Covid-19
Pemerintah Perlu Penuhi 3 Syarat Jika Ingin Longgarkan PPKM Level
Diperintah Jokowi Urus Minyak Goreng, Ini Sederet Tugas Luhut Pandjaitan
Sekitar 21 Menit yang laluTerungkap, Ini Alasan Pemerintah Undang Vladimir Putin di KTT G20 Bali
Sekitar 35 Menit yang laluKawasan Pelabuhan Semarang Masih Tergenang Banjir Rob, Aktivitas Produksi Terhenti
Sekitar 1 Jam yang laluFokus Bisnis Berkelanjutan Dinilai Alasan BRI Jadi Perusahaan Publik Terbesar
Sekitar 1 Jam yang laluBill Gates Hingga Elon Musk Dipastikan Hadir di B20 Summit Bali
Sekitar 1 Jam yang laluIHSG Dibuka Menguat, Saham Emiten Ini jadi Rekomendasi Analis
Sekitar 2 Jam yang laluNaik Rp3.000, Harga Emas Antam Dibanderol Rp987.000 per Gram
Sekitar 2 Jam yang laluStarbucks Resmi Keluar dari Rusia Setelah Hampir 15 Tahun Beroperasi
Sekitar 2 Jam yang laluWaspada, Dunia Terancam Alami Krisis Pasokan Minyak
Sekitar 2 Jam yang laluKemnaker Fasilitasi Perjanjian Bersama Dunkin Donut dengan Serikat Pekerja
Sekitar 3 Jam yang laluJangan Kecil Hati Jika IPK Anda Rendah, Ini Tips Agar Cepat Dapat Kerja
Sekitar 4 Jam yang laluOrang Kaya Baru Muncul Setiap 30 Jam Selama Pandemi Covid-19
Sekitar 5 Jam yang laluPLN Putus Aliran Listrik di Area Terdampak Banjir Rob Semarang
Sekitar 12 Jam yang laluJokowi Utus Luhut Bereskan Masalah Minyak Goreng
Sekitar 13 Jam yang laluKemendag soal Luhut Pandjaitan Urus Masalah Minyak Goreng: Berpengalaman di PPKM
Sekitar 1 Menit yang laluDiperintah Jokowi Urus Minyak Goreng, Ini Sederet Tugas Luhut Pandjaitan
Sekitar 33 Menit yang laluJokowi Utus Luhut Bereskan Masalah Minyak Goreng
Sekitar 13 Jam yang laluPedagang Warteg Belum Temukan Minyak Goreng Curah Harga Rp14.000 per Liter
Sekitar 22 Jam yang laluJokowi Soal Harga BBM: Subsidi APBN Gede Sekali, Tahan Sampai Kapan?
Sekitar 2 Hari yang laluDemo di Patung Kuda, Buruh dan Mahasiswa Bawa Empat Tuntutan Ini
Sekitar 2 Hari yang laluAlternatif Cara Tahan Kenaikan Harga Pertalite dkk Tanpa Tambah Utang
Sekitar 2 Hari yang laluLangkah Pemerintah Batalkan Rencana Kenaikan Harga BBM Hingga Tarif Listrik Tepat
Sekitar 3 Hari yang laluStarbucks Resmi Keluar dari Rusia Setelah Hampir 15 Tahun Beroperasi
Sekitar 2 Jam yang laluVIDEO: Sosok Tentara Muda Rusia Pertama Disidang Ukraina, Dipenjara Seumur Hidup!
Sekitar 3 Jam yang laluAda Perang Rusia-Ukraina, Airlangga Harap Ekonomi RI Tetap Terjaga
Sekitar 16 Jam yang laluSri Mulyani: Ekonomi RI di Kuartal I Cukup Baik Dibanding Negara Lain
Sekitar 18 Jam yang laluSejak Juli 2021 Saudi Masih Larang Warganya ke 16 Negara, Termasuk Indonesia
Sekitar 1 Jam yang laluKasus Covid-19 Tidak Naik, Wamenkes Sebut 99,6% Masyarakat Sudah Punya Antibodi
Sekitar 14 Jam yang laluWamenkes: Covid-19 di Indonesia Ada di Fase Terkendali
Sekitar 19 Jam yang laluPerkembangan Transportasi dan Infrastruktur Dukung Suksesnya Mudik 2022
Sekitar 21 Jam yang laluMenhub Budi: Pembayaran Santunan Kecelakaan Turun 50 Persen saat Mudik 2022
Sekitar 23 Jam yang laluPer 10 Mei, KAI Tolak Berangkatkan 707 Penumpang Terkait Covid-19
Sekitar 1 Minggu yang laluFrekuensi Belanja Masyarakat Meningkat Tajam di Ramadan 2022
Sekitar 2 Minggu yang laluAdvertisement
Advertisement
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami