Sektor Pangan Jadi Penyelamat Ekonomi di Tengah Pandemi Covid-19
Merdeka.com - Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan Perkasa Roeslani mengatakan sektor pangan bisa menjadi salah satu faktor yang bisa menjaga stabilitas ekonomi-sosial dan politik di masa pandemi Covid-19 ini. Sektor ini dinilai strategis karena berhubungan dengan pembangunan ekonomi berkelanjutan dan ketersediaan pangan.
"Pertumbuhan sektor pangan yang sangat strategis karena pembangunan ekonomi berkelanjutan apabila didukung oleh ketersediaan pandangan," kata Rosan saat membuka acara Jakarta Food Security Summit-5 secara virtual, Jakarta, Rabu (18/11).
Di tengah ketidakpastian akibat pandemi, pertumbuhan sektor tanaman pangan tetap tumbuh positif di kuartal II dan kuartal III tahun ini. Masing-masing tumbuh 9,23 persen dan 7,14 persen. Rosan menyebut, ini merupakan pertumbuhan tertinggi selama 3 tahun terakhir.
"Ini pertumbuhan tertinggi selama 3 tahun terakhir," kata dia.
Secara keseluruhan sektor pertanian dan kehutanan dan sektor perikanan pada kuartal II dan III tetap tumbuh positif. Masing-masing 2,19 persen dan 2,16 persen.
Peningkatan ini ditopang pertumbuhan pertanian dan subsektor perkebunan sawit, tanaman kopi, kakao dan produk turunannya tumbuh positif. Meski tumbuhnya kecil, Rosan berharap pada kuartal III akan tetap meningkat.
Rosan mengatakan jika sektor agro industri tanaman pangan termasuk peternakan dan perikanan dapat dikelola secara terintegrasi, maka dapat memberikan sumbangan pada pembangunan ekonomi nasional. Terutama dalam penyediaan pangan sebagai negara agraris dan maritim.
Sektor pertanian dalam arti luas, termasuk pertanian tanaman pangan, perkebunan, perikanan dan peternakan, dan kehutanan, merupakan sumber pendapatan dan mata pencaharian bagi sebagian besar penduduk indonesia. Sebab peran sektor pertanian sebagai lapangan kerja masih tetap dominan.
Potensi Terus Tumbuh
Dalam pengamatan Rosan, tingginya permintaan sektor pangan dalam dan luar negeri membuat sektor ini memiliki potensi besar untuk tumbuh. Sehingga pertumbuhan sektor ini perlu diberikan prioritas di masa mendatang.
"Sektor ini dapat diandalkan untuk mengurangi jumlah pengangguran terbuka, mensejahterakan masyarakat, dan mengentaskan kemiskinan," tutur Rosan.
Selain itu, sektor ini juga menjadi leading sektor yang memberikan kontribusi signifikan dalam pencapaian tujuan-tujuan pembangunan berkesinambungan. Antara lain yakni mewujudkan kesejahteraan manusia, dan planet bumi.
Dalam kaitan itu, program pertanian berkelanjutan sebagai sebuah sistem pembangunan terintegrasi seharusnya dijadikan pedoman dalam pembangunan pertanian di Indonesia. Maka, untuk mendorong dan mewujudkan ketahanan pangan nasional, dibutuhkan kebijakan pemerintah yang konsisten, terutama dalam masa pandemi dan pasca pandemi nanti dalam mewujudkan pengembangan sektor pangan. Sehingga Indonesia menjadi lumbung pangan untuk memenuhi kebutuhan pangan domestik dan dunia.
"Kita telah buktikan sektor pangan mampu tumbuh di tengah covid-19. Makanya pemangku kepentingan harus mengembangkan strategi yang mantap dan mendorong kesepakatan bersama untuk memajukan sektor pangan, termasuk pasca pandemi," kata dia mengakhiri.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Area Panen Kopi Indonesia Terbesar Kedua Dunia tapi Produktivitas Rendah, Begini Solusinya
Areal panen kopi di Indonesia rata-rata seluas 1.25 juta ha/tahun.
Baca SelengkapnyaPenerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaKinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024
Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Industri Penerbangan RI Mulai Pulih Usai Terseok-seok Saat Pandemi Covid-19
Setelah melewati tantangan sejak 2019 hingga 2022 lalu, industri penerbangan nasional mulai menunjukkan momentum bangkit di 2023.
Baca SelengkapnyaBulog Beri Sinyal Harga Beras Bakal Turun Jelang Lebaran, Ini Faktor Pemicunya
Sejumlah wilayah sentra produksi kini telah memasuki musim panen raya.
Baca SelengkapnyaKrisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri
Banyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,
Baca SelengkapnyaKondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya
Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaCak Imin Janjikan Masalah Sektor Pertanian Beres Tahun Ini
Menurut Cak Imin, pertanian merupakan salah satu sektor yang memerlukan perhatian khusus.
Baca SelengkapnyaJalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak
Saat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.
Baca Selengkapnya