Sejarah Bisnis Intra Asia Corpora, Perusahaan Calon 'Penyelamat' Merpati Nusantara
Merdeka.com - PT Merpati Nusantara Airlines berharap bisa kembali mengepakkan sayap bisnisnya. Hal ini setelah perusahaan pelat merah tersebut akan mendapat suntikan dana sebesar Rp 6,4 triliun dari PT Intra Asia Corprora (PT IAC). Perusahaan investasi yang dipimpin Kim Johanes Mulia.
Dikutip dari Bloomberg, Intra Asia melalui anak perusahaannya menawarkan jasa keuangan, perjalanan, kurir dan kargo serta penerbangan.
Sosok Kim Johanes bisa terbilang low-profile, hanya saja namanya sempat tersandung kasus ekspor fiktif dan kasus penerbitan surat utang Bank Artha Prima pada akhir tahun 90-an silam.
Kiprah Kim di dunia penerbangan tidaklah dimulai dari penyelamatan Merpati saat ini. Kim dulu menjabat sebagai Direktur Utama PT Kartika Airlines yang juga anak usaha PT IAC.
Kartika sempat berniat membeli 30 pesawat Sukhoi SuperJet 100 (SSJ 100) yang saat itu bernilai USD 840 juta pada Juli 2010. Pembelian sempat hampir batal setelah jatuhnya pesawat Sukhoi SSJ 100 di Gunung Salak pada pada 9 Mei 2012.
Ketika itu, pihak Kartika sempat menegaskan pembelian tidak jadi batal, dan kemudian pembelian betul-betul batal karena masalah finansial. Kartika Airlines juga sebetulnya sudah berhenti operasi sejak Juni 2010.
Penandatanganan perjanjian antara Merpati dan PT IAC dilaksanakan pada 29 Agustus 2018 lalu, serta disaksikan salah satunya oleh Direktur Utama PT Perushaan Pengelola Aset (PPA) Andi Saddawero.
Menurut PT PPA, modal sebesar Rp 6,4 triliun itu akan disetor dalam tempo dua tahun setelah seluruh persyaratan terpenuhi. Setelahnya, Merpati disebut perlu mengajukan izin usaha baru bila ingin kembali mengudara.
Sebelumnya, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengatakan pihaknya akan terus memonitor perkembangan serta tidaklanjut Merpati Airlines.
"Kalau tidak jadi pailit, ya kita mengikuti terus selanjutnya apa? Restrukturisasinya seperti apa? Prosesnya seperti apa? Rencana bisnis ke depannya apakah robust atau tidak?," kata Sekretaris Jendral Kementerian Keuangan, Hadiyanto.
Sebagai kreditur terbesar, pihaknya akan sangat hati-hati menerima proposal penawaran pengaktifan maskapai pelat merah tersebut. Sebab, beberapa upaya yang telah dilakukan untuk membangkitkan kembali maskapai tersebut dinilainya masih belum cukup kuat.
"Apakah asumsi-asumsi yang digunakan untuk menghidupkan kembali robust tidak? Apa kondisi industri penerbangan yang sangat ketat ini make sense tidak?," kata dia.
Reporter: Tommy Kurnia
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korsel-Indonesia Sepakat lanjutkan Proyek Pembuatan Jet Tempur Senilai Rp95,07 Triliun
Menurut kesepakatan, Indonesia juga akan memproduksi 48 unit jet tempur itu di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Pesawat Polri Ditembak KKB saat Mendarat di Intan Jaya, Berujung Baku Tembak
Detik-Detik Pesawat Polri Ditembak KKB saat Mendarat di Intan Jaya, Berujung Baku Tembak
Baca SelengkapnyaLetjen TNI Maruli Simanjuntak Terima Penghargaan dari MURI, Bantu Pengadaan Air Terbanyak di Indonesia
Letjen TNI Maruli Simanjuntak menerima Penghargaan dari MURI berkat dedikasinya membantu pengadaan air di Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemiliknya Meninggal Dunia, Begini Potret Rumah Mewah Bak Istana Terbengkalai Beratapkan Pesawat Terbang
Berikut potret rumah mewah terbengkalai usai pemiliknya meninggal dunia. Ternyata atapnya pakai pesawat.
Baca SelengkapnyaKPU Papua dan Papua Pegunungan Sewa Pesawat ke Jakarta Hadiri Rekapitulasi Nasional
KPU Papua dan Papua Pegunungan menyewa pesawat milik Trigana Air untuk ke Jakarta
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga: Indonesia Masuk Negara Menengah Atas, Pendapatan per Kapita Capai USD 5.400
Salah satu faktornya adalah kinerja ekspor sepanjang tahun 2023 mampu menembus USD 258,82 miliar.
Baca SelengkapnyaBegini 5 Cara Beli Tiket Pesawat agar Dapat Harga Murah di Musim Liburan
Biasanya sejumlah maskapai penerbangan menyediakan harga tiket yang lebih murah di hari Jumat.
Baca SelengkapnyaDulu Kerja Serabutan, Sekarang Bisa Beli Pesawat Jet Harga Triliunan
Tahun 2011 dia masih menjadi buruh kasar dan tanpa sengaja bertemu dengan Johan Maulana, penambang batubara Kalimantan.
Baca SelengkapnyaIni Tim Indonesia Maju Pengibar Merah Putih, Putri dari Papua Pegunungan jadi Pembawa Bendera
Tim Indonesia Maju adalah Paskibraka pada Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan RI di Istana Merdeka
Baca Selengkapnya