SDM Unggul Jadi Kunci Lewati Tantangan Ekonomi Global
Merdeka.com - Dunia saat ini dihadapkan pada tantangan baru yang luar biasa. Misalnya, dalam laporan Global Economic Prospect (GEP) Juni 2022, pertumbuhan ekonomi global melambat signifikan dari 5,7 persen di tahun 2021 menjadi hanya 2,9 persen di tahun 2022 akibat eskalasi berbagai risiko.
Selain itu, tengah terjadi juga goncangan supply chain akibat dari dampak pandemi dan risiko global. Akibatnya, harga komoditas melonjak dan ongkos produksi jadi lebih mahal. Kondisi ini diprediksi akan terus naik di 2023 hingga 2030 mendatang.
Di tengah tantangan tersebut, Indonesia beserta negara-negara di dunia terus bergerak untuk melakukan perbaikan dan bertumbuh. Hal ini sejalan dengan agenda G20 yang mengusung tema ‘Recover Together, Recover Stronger’, dengan harapan bahwa semangat ini mengajak setiap pihak untuk bersama mencari solusi pemulihan dunia.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Apa saja kebutuhan pokok yang harganya naik? Memasuki akhir November, harga sejumlah kebutuhan pokok melambung tinggi. Di pasar tradisional Boyolali, harga gula putih dan gula merah naik drastis. Kenaikan harga gula cukup tinggi hingga mencapai Rp4.000 per kilogram.
-
Apa yang naik di bulan Oktober 2023? 'Jika dibandingkan September 2023, NTP naik karena Bulan September 2023 yang masih bernilai 111,25,' kata Asim, Jumat (03/11/2023).
-
Apa penyebab inflasi selain permintaan melebihi penawaran? Kenaikan biaya produksi juga bisa menjadi penyebab inflasi. Misalnya, kenaikan harga bahan baku, tenaga kerja, atau energi dapat mendorong produsen untuk menaikkan harga jual agar tetap mendapatkan keuntungan.
-
Dimana harga beras juga naik? Kenaikan harga sembako juga terjadi di Pasar Belakang Kodim Brebes. Harga telur ayam dari Rp26.000 per kilogram menjadi Rp28.000 per kilogram. Begitu pula dengan harga beras medium yang naik Rp1.000 per kilogram.
Hal tersebut tentunya bisa menjadi optimisme di tengah berbagai tantangan yang ada. Selain itu, Indonesia diproyeksikan menjadi salah satu negara yang paling resilien di tengah berbagai risiko global yang terjadi.Tentunya ini juga menjadi indikator banyaknya peluang baik bagi pertumbuhan organisasi di Indonesia.
Lalu, bagaimana dari sisi kepemimpinan melewati tantangan dan mengoptimalkan peluang yang ada untuk memastikan organisasi terus tumbuh semakin kuat?
“Untuk memastikan bahwa organisasi bertumbuh dengan semakin kuat di masa kini hingga di masa yang akan datang, yang dapat melewati berbagai tantangan dan mengoptimalkan peluang yang ada, salah satu faktor penentu adalah sumber daya manusia di dalamnya,” ujar Chairman IDLC 2022, Atok R Aryanto di Jakarta, Kamis (8/9).
Hal ini sejalan dengan hasil kajian dari Deloitte (2020) yang menyebutkan bahwa untuk membuat organisasi dapat berkembang pesat hingga di masa depan adalah dengan fokus menyiapkan sumber daya manusia.
Namun, Deloitte 2021 Global Human Capital Trends justru menunjukkan bahwa 89 persen pekerja menyatakan kehidupan kerja mereka semakin buruk, juga di dalam instagram @kubikleadership menunjukkan bahwa State of the Global Workplace: 2022 Report juga membuktikan hanya 33 persen pekerja yang merasa bahwa mereka dapat berkembang pesat, bertahan hingga di masa depan.
Perlu Jadi Perhatian Pemimpin
Atok menjelaskan, hal inilah yang perlu menjadi perhatian para pemimpin, karena kondisi dan kualitas SDM di organisasi tergantung dari bagaimana pemimpin membentuk mereka hingga dapat siap menghadapi berbagai tantangan dan peluang di masa depan.
Pemimpin perlu hal berbeda untuk dapat memastikan SDM-nya siap menghadapi tantangan dan dapat membawa organisasi untuk bisa terus bertumbuh hingga di masa yang akan datang. Inilah saatnya bagi para pemimpin untuk bangkit membuka jalan mewujudkan Future Ready Workforce!
Atok mengajak para pemimpin tim dan organisasi, khususnya para pemimpin di perusahaan sektor swasta, kementerian dan BUMN saling berbagi dan bertumbuh menemukan jawabannya dalam event Indonesia Leadership Conference 2022: 'How Leaders Shape Future-Ready Workforce' tanggal 18-19 Oktober 2022 pukul 08.00 - 12.00 WIB. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mendag Zulkifli Hasan menjelaskan, ekonomi Indonesia tetap melanjutkan tren pemulihan.
Baca SelengkapnyaApalagi kata Royke, IMF dan World Bank memperkirakan rata-rata pertumbuhan ekonomi global akan lebih rendah dibandingkan periode sebelum pandemi.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga komoditas membuat industri semen tertekan di 2023.
Baca SelengkapnyaHarga gula dunia terus mengalami peningkatan yang disebabkan beberapa faktor.
Baca SelengkapnyaKementerian Ketenagakerjaan memastikan UMP 2024 naik.
Baca SelengkapnyaDua faktor ini menjadi penyebab pertumbuhan ekonomi global terganggu, bahkan lebih rendah dari proyeksi tahun lalu.
Baca SelengkapnyaPasca pemilu ini, kenaikan harga bukan pada beras saja, tetap beberapa kebutuhan sehari-hari lainnya.
Baca SelengkapnyaProgram transisi energi sepertinya baru akan terasa dampaknya setelah 2025.
Baca SelengkapnyaMelansir laman MODI Kementerian ESDM, per 4 Oktober 2024, produksi batu bara mencapai 601,69 juta ton atau mencapai 84,75 persen dari target tahun ini.
Baca SelengkapnyaPemerintah diminta serius dalam menjaga pasokan beras di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaTiga negara besar yakni Amerika Serikat, China dan Eropa dalam situasi mengendalikan dan mengelola ekonomi yang tidak mudah.
Baca Selengkapnya"Kita harus fokus ke produksi dalam negeri. Ini waktunya kita lakukan peningkatan produksi. Apalagi kurs dolar saat ini sedang tinggi," kata Kepala Bapanas.
Baca Selengkapnya