Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

SBY akui pelemahan rupiah ancam target pertumbuhan ekonomi

SBY akui pelemahan rupiah ancam target pertumbuhan ekonomi Presiden SBY saat berpidato. (c) rumgapres/abror rizki

Merdeka.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono langsung menggelar jumpa pers setelah dalam dua hari terakhir, rupiah terus melemah terhadap dolar Amerika. Dia menyatakan kondisi serupa terjadi di banyak negara, tidak cuma Indonesia. Penyebab utamanya adalah kebijakan Amerika Serikat dan kegagalan penerbitan surat utang pemerintah China.

Presiden melihat rencana bank sentral Amerika, The Fed, menutup keran likuiditas (quantitative easing), membuat banyak investor panik dan melakukan aksi ambil untung. Akibatnya, kebutuhan dolar langsung melonjak, lalu memukul mata uang lain, terutama di negara-negara berkembang.

"Memang ada sebagaimana diketahui masyarakat, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar. Perkembangan perekonomian global ini dipicu kebijakan di AS, yang disebut quantitative easing, berpengaruh pada likuiditas tingkat global, akhirnya berpengaruh pada perekonomian dunia," ungkap Presiden di Istana Negara, Jakarta, Rabu (12/6).

Di sisi lain, Presiden SBY juga mendapat informasi bahwa surat utang (obligasi) yang diterbitkan Pemerintah China untuk membiayai infrastruktur kuartal I lalu, tak terlalu disambut baik oleh pasar. Sehingga pelemahan ekonomi juga terpengaruh ke bursa yang terpengaruh ekonomi China, termasuk di Asia Tenggara. Beberapa indeks saham yang jatuh dua hari ini yaitu Thailand, Filipina, dan Indonesia.

"Dikatakan sejumlah pengamat internasional, obligasi yang dikeluarkan Tiongkok menyangkut infrastruktur kuartal I mendapat sambutan kurang positif, akibatnya sama-sama kita ketahui ada penurunan tajam bursa regional, termasuk nilai tukar di kawasan-kawasan ini. Kita lihat, Bangkok dan Manila mendapat pukulan berat, Jakarta juga mengalami tekanan cukup berat," ujar SBY.

Selain penurunan nilai tukar, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia juga mengalami tekanan, meski dalam penutupan hari ini telah terjadi rebound. Karena dua faktor tersebut, Presiden menilai ada potensi perlambatan ekonomi, memasuki semester II 2013, di atas perkiraan pemerintah yang menargetkan pertumbuhan 6,5 persen dalam RAPBN-P. Alhasil dengan perkembangan perekonomian ini, ambisi pemerintah itu terancam meleset.

"Memang ada potensi perlambatan pertumbuhan ekonomi, harus saya sampaikan secara jujur," tegasnya.

Meski demikian, SBY menyatakan Forum Koordinasi Stabilitas Sistem Keuangan (FKSSK) yang beranggotakan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan Lembaga Penjamin Simpanan sejak kemarin sudah bekerja keras untuk menormalisasi nilai tukar. Forum itu nanti akan berbagi tugas dengan pemerintah, agar rupiah tidak menembus batas psikologis Rp 10.000 per USD.

"Tentu Bank Indonesia akan lebih pada pengelolaan situasi moneter, sedangkan pemerintah mengelola situasi fiskal," paparnya.

Karena itu, SBY yakin beberapa gejolak perekonomian yang sedang dialami dapat diatasi, apalagi fundamental ekonomi Indonesia sekarang lebih baik dibanding beberapa tahun lalu.

"Situasi perekonomian kita secara umum dalam kondisi baik, dibanding 2005 dan 2008 jauh lebih kuat, dan permasalahan yang kita hadapi Insya Allah dapat kita kelola dengan baik," tandasnya.

Sejak 11 Juni lalu, rupiah mengalami tekanan hingga menyentuh angka Rp 9.870 per USD. Rupiah sudah beberapa kali mengalami keterpurukan dalam satu dekade terakhir. Saat 1997-1998, posisi rupiah berada di level Rp 18.000 per USD. Setelah sempat membaik dan kembali bangkit, rupiah kembali terpuruk pada 2005. Saat itu, rupiah berada di level Rp 12.000 per USD dan terakhir pada krisis keuangan global 2008-2009 di mana posisi rupiah menyentuh level Rp 10.000 per USD.

Tekanan juga dialami bursa saat IHSG dibuka melemah 0,68 persen atau 31,55 poin ke level 4.578 pada pembukaan perdagangan hari ini. Namun sinyal positif mulai terlihat, setelah IHSG ditutup menguat 1,91 persen atau 87,93 poin ke level 4.697.

(mdk/ard)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Prabowo Janjikan Pertumbuhkan Ekonomi 8 Persen Jika Jadi Presiden Selanjutnya

Prabowo Janjikan Pertumbuhkan Ekonomi 8 Persen Jika Jadi Presiden Selanjutnya

Untuk mencapai Indonesia emas tahun 2045, mulai tahun 2025 dibutuhkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di angka 6 persen hingga 7 persen.

Baca Selengkapnya
Kondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya

Kondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya

Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.

Baca Selengkapnya
Jokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023

Jokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023

Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sri Mulyani Pede Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,2 Persen di 2024

Sri Mulyani Pede Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,2 Persen di 2024

Proyeksi pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen itu didorong oleh penyelenggaraan pemilu secara serentak 2024.

Baca Selengkapnya
Staf Ahli Wakil Presiden sebut Ketidakpastian Situasi Politik Akibat Pemilu 2024 Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Staf Ahli Wakil Presiden sebut Ketidakpastian Situasi Politik Akibat Pemilu 2024 Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Nurdin optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 berada pada kisaran 5 persen.

Baca Selengkapnya
Keuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun

Keuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun

Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.

Baca Selengkapnya
Prabowo Pede Ekonomi Indonesia Tumbuh 8 Persen, Begini Strateginya

Prabowo Pede Ekonomi Indonesia Tumbuh 8 Persen, Begini Strateginya

Proyeksi Prabowo ini berkaca pada kian meningkatnya daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya
Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen, Ganjar Tak Hanya Andalkan BUMN

Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen, Ganjar Tak Hanya Andalkan BUMN

Ganjar yakin pertumbuhan ekonomi akan didominasi oleh sektor UMKM.

Baca Selengkapnya
Rupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya

Rupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya

Gubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.

Baca Selengkapnya