Sasar Pasar Mahasiswa, LPKR Hadirkan Hunian Co-Living Pertama di Asia Tenggara
Merdeka.com - PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) menghadirkan hunian kaum milenial 'co-living' untuk segmen mahasiswa di Cove Hillcrest kawasan kota mandiri Lippo Karawaci, Tangerang. Menggandeng perusahaan asal Singapura Cove, proyek ini menjadi yang pertama di Asia Tenggara.
"Kami memiliki visi yang sama untuk membangun komunitas, memberikan dampak, dan menjadi alasan bagi masyarakat untuk dapat hidup dengan nyaman dan pantas dengan menyediakan hunian terbaik kepada jutaan orang di Asia, khususnya di Indonesia," kata CEO LPKR, John Riady, di Jakarta, Kamis (24/6).
Dia menambahkan, LPKR melihat tren co-living pada mahasiswa akan meningkat seiring dengan rencana pemerintah untuk memulai pembelajaran tatap muka pada semester depan.
Cove Hillcrest terdiri dari 138 kamar yang merangkum empat tipe kamar dengan harga yang terjangkau. Hunian terletak strategis di area yang dikelilingi sekolah dan universitas terkemuka, rumah sakit, dan pusat perbelanjaaan modern sehingga menjadi hunian ideal bagi mahasiswa.
Standar keamanan, kebersihan, dan kenyamanan menjadi prioritas Cove dalam memberikan hunian terbaik bagi mahasiswa. Terlebih sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia, Cove telah menerima surat sertifikasi atas pencegahan Covid-19 dari Rumah Sakit Siloam untuk seluruh properti Cove di Indonesia.
"Cove Hillcrest dapat menjadi pilihan mahasiswa dalam memiliki hunian baru dengan suasana baru dalam menyambut semester baru tanpa perlu merasa khawatir."
Diluncurkan 30 Juli
Cove Hillcrest akan diluncurkan secara resmi pada 30 Juli 2021 mendatang. Namun, pemesanan hunian dapat dilakukan mulai hari ini untuk mendapatkan potongan harga sebesar 10 persen dan hadiah spesial terbatas.
Cove memanfaatkan teknologi melalui platform online untuk membantu penyewa dalam mencari dan menyewa kamar sehingga prosesnya cepat dan mudah.
Berbeda dengan hunian lain seperti apartemen dan indekos, co-living menjadi daya tarik milenial dan Gen Z karena tidak hanya berbagi atap saja, tetapi para penyewa menjadi bagian dari komunitas.
"Hunian Co-living Cove terletak di lokasi strategis sehingga dapat memenuhi kebutuhan transportasi penyewa," kata Co-founder dan CEO Cove Guillaume Castagne.
Dia menambahkan, semua unit fully-furnished dengan fasilitas lengkap, housekeeping, dan seluruh fasilitas yang disediakan sudah termasuk dalam harga kamar sehingga tidak ada biaya tambahan. "Kami bersemangat untuk memenuhi kebutuhan akan hunian terjangkau serta turut berpartisipasi dalam pengembangan ekonomi di Asia Tenggara," imbuhnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah perusahaan yang turut membangun hunian, antara lain Konsorsium Nusantara dan Pakuwon yang membangun apartemen dan rumah tapak.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami motif sekeluarga itu bunuh diri. Pengakuan tetangga mereka dalam kesulitan ekonomi.
Baca SelengkapnyaTidak satu pun dari 16 properti yang dijual mendapat perhatian publik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
KKP akan membangun Kampung Nelayan Modern (Kalamo), di Pantai Ancol Plengsengan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat berinisiatif mengajukan penataan lahan pertaniannya agar jalan usaha tani dapat dibangun.
Baca SelengkapnyaIrham memulai perjalanan karirnya saat masih kuliah. Saat itu dia senang mempelajari ilmu yang berkaitan dengan pengembangan diri.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengimbau sebisa mungkin masyarakat sudah memiliki tiket pada H-1 lebaran.
Baca SelengkapnyaKaesang mendorong para pelaku UMKM untuk memanfaatkan teknologi sebagai wadah untuk memasarkan produk-produknya.
Baca SelengkapnyaAfriansyah Noor, meminta kepada perusahaan-perusahaan di Kolaka, Sulawesi Tenggara untuk memperbanyak menyerap tenaga kerja lokal.
Baca Selengkapnya