Saran DPR agar Penghapusan Premium & Pertalite Tak Timbulkan Gejolak di Masyarakat
Merdeka.com - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Eddy Soeparno meminta rencana kebijakan penghapusan bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium dan Pertalite dilakukan secara bertahap. Hal ini untuk menghindari terjadinya gejolak di tengah masyarakat.
"Tanggapan kami, pertama penghapusan Premium dan Pertalite itu, khususnya Premium perlu dilakukan secara bertahap atau tidak sekaligus. Ini supaya tidak menimbulkan gejolak di masyarakat,” ungkapnya saat dihubungi Merdeka.com, Jakarta, Jumat (24/12).
Eddy menerangkan, kebijakan penghapusan BBM jenis Premium maupun Pertalite sendiri merupakan suatu keniscayaan. Mengingat, era pasar saat ini telah beralih ke bahan bakar dengan kandungan oktan tinggi yang lebih ramah lingkungan.
Dia mencontohkan, saat ini, produsen kendaraan bermotor sudah ramai-ramai meninggalkan penggunaan bahan bakar dengan oktan rendah. Termasuk Premium dan Pertalite.
"Sehingga, tidak lagi mobil menggunakan bahan bakar Premium atau oktan rendah lainnya," tekannya.
Selain itu, keputusan untuk menghapus BBM jenis Premium dan Pertalite juga sejalan dengan arah pemerintah untuk mempercepat transformasi energi baru dan terbarukan di Indonesia. Dengan begitu, penggunaan energi berbasis fosil otomatis ditinggalkan.
"Ini merupakan bagian dari upaya kita melestarikan lingkungan yang harus dilakukan," tutupnya.
Pemerintah akan Hapus BBM Jenis Premium dan Pertalite
Sebelumnya, Pemerintah memberi sinyal akan menghapus Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium dan Pertalite secara bertahap. Untuk tahap awal, pemerintah akan mendorong penggunaan bensin RON 90 atau Pertalite sebagai bahan bakar minyak ramah lingkungan. Ini dilakukan karena Indonesia baru memasuki masa transisi energi.
"Kita memasuki masa transisi di mana premium RON 88 (Premium) akan digantikan dengan Pertalite RON 90, sebelum akhirnya kita akan menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan,: kata Direktur Pembinaan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Soerjaningsih dikutip dari Antara, Kamis (23/12).
Soerja menginformasikan bahwa premium RON 88 saat ini hanya digunakan oleh tujuh negara saja. Volume yang digunakan pun sangat kecil karena kesadaran masyarakat menggunakan bahan bakar minyak dengan kualitas yang lebih baik menjadi salah satu penyebabnya.
Lebih lanjut Soerja mengungkapkan pemerintah sedang menyusun peta jalan bahan bakar minyak ramah lingkungan di mana nantinya Pertalite juga akan digantikan dengan bahan bakar yang kualitasnya lebih baik.
"Dengan roadmap ini, ada tata waktu di mana nantinya kita akan menggunakan BBM ramah lingkungan. Ada masa di mana pertalite harus dry, harus shifting dari pertalite ke pertamax," ujarnya.
Pemerintah akan berusaha meredam gejolak yang timbul di masyarakat terkait proses shifting Pertalite ke Pertamax.
Perubahan dari Premium ke Pertalite akan mampu menurunkan kadar emisi karbon dioksida sebesar 14 persen. Adapun perubahan dari pertalite ke pertamax akan menurunkan kembali emisi karbon dioksida sebesar 27 persen.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pembelian Sempat Dibatasi, Bolehkah Kampanye dengan Beras SPHP?
Beras SPHP merupakan beras yang dikelola pemerintah dengan harga ekonomis namun kualitas premium.
Baca SelengkapnyaHarga Beras Makin Mahal Akibat HET Dinaikkan, Begini Penjelasan Pemerintah
Pemerintah menaikkan harga eceran tertinggi (HET) beras premium sebesar Rp1.000 per kg.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Tegaskan Pemerintah Tak akan Naikkan Harga BBM
Jokowi meny ampaikan usai menggelar rapat internal di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kabar Gembira, Harga BBM Pertamax Tak akan Naik Hingga Juni 2024
Pertamina memutuskan untuk menahan harga jenis BBM non subsidi meski SPBU lain mulai mengerek harga sejak awal tahun ini.
Baca Selengkapnya10 Negara dengan Harga BBM Termahal di Dunia
Setiap negara memiliki tingkat kemahalan bahan bakarnya. Berikut adalah daftar 10 negara dengan harga bahan bakar termahal.
Baca SelengkapnyaDisetujui Presiden Jokowi, HET Beras Premium Naik Jadi Rp14.900 per Kg Berlaku Hingga April 2024
perpanjangan relaksasi HET beras premium ini dilakukan untuk menjaga ketersediaan di pasar. Khususnya, stok beras premium di pasar modern.
Baca SelengkapnyaCak Imin Luruskan Janji BBM Gratis: Kita Beri Harga Khusus untuk Orang Paling Miskin
Cak Imin meluruskan janji akan menggratiskan bahan bakar minyak (BBM).
Baca SelengkapnyaPemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni
Pemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.
Baca SelengkapnyaPresiden Janjikan Tak Ada Kenaikan Harga BBM, Begini Penjelasan Erick Thohir
Sejumlah badan usaha swasta penyedia BBM semisal Shell Indonesia dan BP AKR terus mendongkrak harga bensinnya.
Baca Selengkapnya