Sangat Kompetitif, GMF AeroAsia Dipilih Airbus untuk Perawatan Pesawat A320
Merdeka.com - PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia Tbk atau GMF AeroAsia dan Airbus resmi kerja sama perawatan komponen untuk pesawat tipe A320. Kerja sama ini merupakan bentuk kepercayaan Airbus sebagai raksasa manufaktur pesawat dunia kepada GMF.
Airbus Head of Customer Service, Asia Pasific Bruno Bousquet mengungkapkan alasan memilih GMF AeroAsia sebagai patner dalam kerja sama perawatan pesawat ini. Menurutnya, dengan menggandeng GMF ini menjadi babak baru dalam bisnis jangka panjang Airbus ke depan, terutama dalam memperluas pasarnya di kawasan Asia Pasifik.
"(Kenapa GMF?) Karena kami memiliki hubungan jangka panjang dan juga karena kapabilitas GMF yang sangat kompetitif di pasar. Airbus sangat kuat di Indonesia," katanya usai melakukan penandatangan di Kantor GMF AeroAsia, Tanggerang, Selasa (2/4).
Dia berharap, melalui kerja sama pengembangan komponen perbaikan pesawat ini, ke depannya akan terus berkembang lebih baik. Sehingga, para maskapai untuk pesawat tipe A320 akan lebih efisien dalam hal perawatan pesawatnya.
"Ya ini adalah pertama kalinya kami mengembangkan komponen perbaikan dengan GMF, dan kami berharap agar bisa berkembang di masa depan," pungkasnya.
Sementara itu, Direktur Bisnis dan Base Operation GMF AeroAsia, Tazar Marta Kurniawan menambahkan, alasan kuat pihak Airbus memilih GMF sebagai patner kerja sama ini, lantaran secara kompetitif perusahaanya lebih unggul dibanding perusahaan sejenisnya yang berada di kawasan Asia lainnya seperti Singapura dan Malaysia.
"Jadi competitive advantage-nya pasarnya ada di sini dan perawatannya ada di sini. Jadi kalau kita compare Malaysia dan Singapura, jauh lah. Potensi kita jauh yang competitive advantage kita dalam jangka depan itu masih sangat memadai," jelasnya.
"Customer mereka makin lama akan makin banyak. Sementara kapasitas itu yang paling besar perkembangan nya itu kan cuma di Indonesia seperti GMF ini," sambungnya.
Sebelumnya, Tazar menuturkan berbagai keuntungan kerjasama dengan Airbus melalui perawatan pesawat ini. Menurutnya, dengan pangsa pasar Airbus yang cukup besar kerjasama ini mampu menurunkan biaya logistik hingga 20 persen.
"Lowering cost sekitar 20 persen itu the basic kita punya kompetitif dibandingkan yang lain. lebih murah dan juga logistik," katanya.
Keuntungan di balik kerja sama ini juga nantinya para costumer Airbus yang berada di Asia Pasific tidak perlu lagi mengirim ke Eropa apabila ada komponen yang rusak. Sebab, adanya kerjasama itu membuat GMF memiliki kewenangan untuk menangani beberapa komponen-komponen Airbus yang bermasalah.
"Itu banyak keuntungannya pertama untuk costumer di region ini (Asia Pasific) ini komponen gak perlu dikirim ke Eropa kalau rusak jadi cukup di sini menghemat logistik," katanya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jatuhnya Air Asia QZ8501 di Selat Karimata 28 Desember 2014, Berikut Kronologinya
AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
Baca SelengkapnyaTiga Bandara di Indonesia Masuk Daftar Terburuk di Dunia, Begini Respon Pemerintah
Penilaian AirHelp dalam menentukan daftar bandara terburuk dunia mempertimbangkan berbagai faktor.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga: Indonesia Masuk Negara Menengah Atas, Pendapatan per Kapita Capai USD 5.400
Salah satu faktornya adalah kinerja ekspor sepanjang tahun 2023 mampu menembus USD 258,82 miliar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kapan Pesawat Terbang Masuk Bengkel? Ini Jawabannya
Dalam operasional, ternyata pesawat udara membutuhkan perawatan dan perbaikan berkala dan rutin guna menjaga kelaikannya terbang.
Baca SelengkapnyaCara Menghindari Kelebihan Bagasi di Pesawat, Supaya Tak Bayar Biaya Tambahan
Terkadang, maskapai menawarkan diskon hingga 50 persen dari jumlah yang akan Anda bayarkan pada saat keberangkatan.
Baca SelengkapnyaAntisipasi Lonjakan Pemudik Lebaran, Sejumlah Maskapai di Adi Soemarmo Tambah Jam Operasional
Maskapai Citilink, Batik Air dan Super Air Jet mengajukan penambahan slot terbang.
Baca SelengkapnyaDua Pilot Batik Air Ketiduran Saat Bertugas, Ternyata Segini Jam Kerja hingga Gajinya
Kemenhub meminta maskapai untuk memperhatikan waktu dan kualitas istirahat pilot dan awak pesawat.
Baca SelengkapnyaNaik 17 Persen, Airnav Indonesia Layani 1,8 Juta Penerbangan Selama 2023
Selama 2023, penerbangan didominasi oleh penerbangan domestik.
Baca SelengkapnyaNaik Pesawat Ini, Setiap Penumpang akan Ditimbang Berat Badannya
Maskapai ini meminta penumpangnya untuk menaiki timbangan beserta barang bawaan mereka untuk mencatat berat badan mereka di gerbang keberangkatan.
Baca Selengkapnya