Sambut New Normal, Kemenkop Gencarkan Transformasi UMKM dari Offline ke Online

Minggu, 24 Mei 2020 13:00 Reporter : Sulaeman
Sambut New Normal, Kemenkop Gencarkan Transformasi UMKM dari Offline ke Online Menkop Teten Masduki. ©2019 Merdeka.com/Yayu Agustini Rahayu

Merdeka.com - Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM), Teten Masduki bakal melakukan pembekalan keahlian di bidang teknologi informasi (IT) untuk pengusaha UMKM. Langkan ini dilakukan setelah kementerian menerapkan sejumlah relaksasi kredit untuk membantu UMKM terdampak pandemi Covid-19. Cara ini bagian dari transisi menuju skema new normal akibat pandemi covid-19.

"Saat ini sudah ada pergeseran pemasaran produk UMKM dari offline ke online, namun jumlahnya baru mencapai 8 juta UMKM, atau 13 persen dari seluruh UMKM. Setelah online pun, UMKM masih harus tetap dan akan bersaing dengan seluruh brand besar di platform digital," katanya dalam siaran pers, Minggu (24/5).

Menurutnya, dalam fase pemulihan nanti kementerian akan menggenjot transformasi UMKM dari offline ke online. Melalui kerja sama dengan sejumlah platform besar untuk menggerakkan transformasi ini.

Langkah awal yang dilakukan pemerintah dalam membantu keberlangsungan bisnis UMKM adalah dengan mempercepat penyaluran bantuan sosial (bansos). "Di saat seperti ini, kalau UMKM diberi pembiayaan dari perbankan, maka mereka akan menjadi debitur hitam yang namanya di-black list, dan nantinya tidak bisa lagi meminjam dari bank," imbuh dia.

Bahkan, sampai September 2020, pemerintah masih mempunyai sumber pendanaan. Jika lewat dari September akan semakin membebani APBN, dan akan sulit juga menerbitkan surat utang.

Guna menjaga keberlangsungan UMKM, menurut Teten, saat ini antar kementerian sudah diminta oleh Presiden Joko Widodo untuk membentuk struktur pemulihan bagi dunia usaha. Dengan menggandeng Kementerian Keuangan dan OJK untuk memantau stimulus pembiayaan lewat perbankan.

2 dari 2 halaman

Pendampingan UMKM

rev1

Sementara itu Kepala Ekonom BNI, Ryan Kiryanto menyebutkan, pemerintah harus membentuk program pendampingan bagi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk kembali menjalankan bisnis di tengah pandemi Covid-19. Apalagi pemerintah berencana mengubah perilaku konsumen menjadi situasi new normal.

"Pelatihan teknik produksi, pemasaran dan akuntansi dengan menggunakan perangkat digital sudah harus dikenalkan kepada pelaku UMKM, karena perilaku konsumen berubah dengan adanya situasi normal yang baru," ujarnya.

Ryan menilai, pada tahun ini para pelaku UMKM akan cukup mampu bertahan melakukan kegiatan usaha yang terhantam dampak negatif pandemi Covid-19. Ini karena pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) banyak memberikan relaksasi kepada UMKM terdampak wabah virus corona.

"Bantuan likuiditas, keringanan pajak dan penundaan pembayaran kewajiban kepada bank sesuai dengan POJK 11/2020, pasti bisa meringankan beban keuangan mereka," kata Ryan.

Namun, jelas Ryan, pelonggaran kebijakan tersebut harus diikuti dengan upaya pemerintah dengan menciptakan program pendampingan bagi UMKM pada kondisi new normal akibat pandemi Covid-19. [idr]

Baca juga:
Sambut New Normal, Kemenkop Gencarkan Transformasi UMKM dari Offline ke Online
Antam Siapkan Skenario Jalankan Bisnis Sambut Era New Normal
Apindo Usul Penerapan New Normal Pertimbangkan Faktor Zonasi
Hutama Karya Siapkan Skenario Jalankan Bisnis di Era New Normal
Pengusaha Harap Penerapan New Normal Bisa Kembali Bangkitkan Perekonomian
Skenario PT KAI Sambut New Normal, Penyesuaian Tarif Hingga Protokol Kesehatan

Komentar Pembaca

Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini

Opini