Saham yang perlu dicermati di akhir Agustus
Merdeka.com - Pasar saham Amerika Serikat dan Eropa masih belum memiliki kepastian mengenai krisis Yunani yang menyebabkan pelemahan saham-saham unggulan. Hal tersebut juga menyebabkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami pelemahan pada awal pekan ini.
Pengamat pasa modal Indosurya Asset Management Reza Priyambada memperkirakan pada perdagangan awal pekan nanti IHSG akan berada pada support 4.110-4.130 dan resistance 4.160-4.180. "IHSG terlihat kembali membentuk pola spinning dari sebelumnya yang juga membentuk spinning," katanya.
Adapun saham-saham yang dapat dicermati antara lain adalah :
Media Nusantara Citra (MNCN) dengan kisaran support 2.075-2.125 dan resisten 2.200-2.225, TP 2.200. Terbentuknya hammer sekaligus membentuk pola three black crows yang menyentuh batas bawah bollinger band dan didukung dengan indikator stochastic yang menyentuh area oversold, seharusnya dapat membuka peluang reversal naik.
Mitra Adi Perkasa (MAPI) dengan kisaran support 6.700-6.750 dengan resisten 6.900-7.000, TP 7.000. Terbentuknya black marubozu yang melewati batas bawah bollinger band dan didukung dengan indikator RSI yang telah menembus area oversold seharusnya dapat membuka peluang terjadinya reversal naik.
Wijaya Karya Persero (WIKA) dengan kisaran support 1.040-1.070 dengan resisten 1.100-1.120, TP 1.120. Terbentuknya white marubozu di atas batas tengah bollinger band dan didukung dengan stochastic yang mencoba reversal naik mendekati area overbought diharapkan dapat membuka peluang terjadinya kenaikan lanjutan.
Lippo Karawaci (LPKR) dengan kisaran support 850-870 dengan resisten 910-930, TP 930. Terbentuknya spinning yang lebih rendah dari candle sebelumnya dan didukung dengan stochastic yang mencoba reversal naik dari area oversold, diharapkan mampu mempertahankan kenaikan lanjutan.
Selain itu, Saham-saham lainnya yang dapat dicermati yaitu Supra Boga Lestari (RANC), Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (BJTM), Bank Mandiri (BMRI), PT PP (Persero) (PTPP), Unilever Indonesia (UNVR), Mayora Indah (MYOR), dan Indomobil Sukses Internasional (IMAS).
(mdk/rin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
IHSG Diprediksi Terus Menguat, Ini Rekomendasi Saham untuk Trading Hari Ini
Tim Analis Bareksa merekomendasikan buy on breakout saham ESSA di rentang harga Rp600 hingga Rp640, dengan target harga ambil untung di Rp670 dan Rp710.
Baca SelengkapnyaKinerja IHSG Terbaik Kedua di ASEAN, Kalah dari Vietnam
Nilai kapitalisasi pasar IHSG pada Desember 2023 lalu menyentuh Rp11.674 triliun.
Baca SelengkapnyaCatat! Begini Cara Investasi Cuan di Bulan Ramadan
Secara historikal, di bulan Ramadan volume transaksi IHSG cenderung menurun sekitar 20-40 persen dari biasanya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kondisi Rupiah dan IHSG Terkini Usai Prabowo-Gibran Menang Versi Quick Count
Sejumlah lembaga survei menyatakan pasangan Prabowo-Gibran unggul dari hasil penghitungan cepat atau quick count.
Baca SelengkapnyaPemilu Satu Putaran Dinilai Berdampak Baik ke Investasi, Ini Alasannya
Pemilu 2024 akan diselenggarakan secara serentak pada Rabu, 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaHasil Survei Terbaru Indikator: Elektabilitas Anies-Muhaimin 23,2%, Prabowo-Gibran 46,9% dan Ganjar-Mahfud 22,2%
Perolehan elektabilitas Prabowo-Gibran masih tinggi ketimbang dua paslon lainnya
Baca SelengkapnyaInvestasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaBI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?
Pasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaImpor Indonesia di Desember 2023 Turun, Nilainya Hanya USD 19,11 Miliar
Impor barang modal mengalami persentase penurunan terdalam yaitu turun sebesar 10,51 persen.
Baca Selengkapnya