Saham Pasar Asia Pasifik Naik Meskipun Ada ketegangan AS-China
Merdeka.com - Pasar Asia Pasifik naik pada awal perdagangan pada hari Senin, meskipun ketegangan Amerika Serikat (AS) dan China meningkat dalam beberapa pekan terakhir. Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,43 persen karena beberapa perusahaan, seperti Saham Samsung Electronics naik 1,39 persen, LG Electronics naik 3,37 persen dan SK Hynix naik 0,12 persen.
Dilansir dari CNBC, produsen mobil juga naik, seperti Hyundai Motor bertambah 8,5 persen dan Kia Motors naik 4,14 persen. Di Australia, ASX 200 naik 0,66 persen, dengan sebagian besar sektor diperdagangkan lebih tinggi. Subindex keuangan yang sangat tertimbang naik 1,39 persen karena bank-bank besar menguat, sementara produsen sumber daya diperdagangkan beragam.
Dolar Australia berpindah tangan pada USD 0,7166 atau Rp 10.546, naik dari level terendah sebelumnya di sekitar USD 0,7145 atau Rp 10.515.
Australia juga menangani gelombang baru wabah virus korona di negara bagian Victoria, yang menyumbang sebagian besar kasus dan kematian yang dilaporkan di negara itu. Dalam upaya untuk memperlambat penyebaran infeksi, negara telah memberlakukan tindakan penguncian yang ketat yang membatasi pergerakan orang dan menutup sebagian besar perekonomian.
Pekan Lalu Presiden AS Donald Trump mengeluarkan perintah eksekutif yang ditetapkan untuk melarang penggunaan WeChat dan TikTok oleh Amerika, mulai berlaku mulai pertengahan bulan depan. Setelah itu, pemerintahan Trump mengatakan akan memberlakukan putaran sanksi baru pada 11 orang, termasuk pemimpin Hong Kong Carrie Lam atas perannya dalam mengawasi dan menerapkan kebijakan penindasan kebebasan dan proses demokrasi Beijing.
Pejabat administrasi juga mendesak Trump untuk menghapus perusahaan China yang berdagang di bursa AS dan gagal memenuhi persyaratan audit AS pada Januari 2022.
"Pertanyaan yang lebih besar untuk pasar adalah apakah tindakan ini membahayakan pembicaraan perdagangan AS-China pada 15 Agustus dan pasar akan mencermati setiap pembalasan China," kata Strickland, direktur ekonomi dan pasar di National Australia Bank.
Pejabat dari kedua belah pihak akan meninjau implementasi kesepakatan perdagangan fase satu dan kemungkinan besar akan menyampaikan keluhan bersama selama konferensi video 15 Agustus.
"Asumsi yang sedang berjalan di pasar adalah bahwa Presiden Trump membutuhkan kesepakatan fase satu untuk berhasil (seperti halnya China) di sisi pemilihan November ini untuk mengamankan mid-West. Pada saat yang sama Presiden Trump menjalankan garis keras China dalam pemilihan," tambah Strickland.
Kontrak berjangka AS tergelincir pada Minggu malam setelah presiden menandatangani beberapa perintah eksekutif yang bertujuan untuk memperpanjang bantuan virus corona yang kasusnya di AS mencapai 5 juta.
Reporter Magang : Brigitta Belia
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pameran Perdagangan Terbesar di China Sepi, Pedagang Ngeluh: Harga Barang Kami Semurah Kol di Pasar
Eksportir dan pedagang di pameran perdagangan besar China mengeluhkan sepinya pembeli akibat ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaTernyata, 20 Persen Ekspor Produk Vietnam Dikuasai Samsung
Pada skala produksi Samsung, mayoritas atau setara 60 persennya dipenuhi dari pabrik di Vietnam.
Baca SelengkapnyaADB Ingatkan Kenaikan Harga Beras Bisa Ganggu Perekonomian di Asia-Pasifik
ADB mengingatkan kenaikan harga beras bisa mengganggu perekonomian Asia-Pasifik yang diramal mampu tumbuh 4,9 persen di 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Indonesia Siap Kuasai 61 Persen Saham Freeport
Indonesia mendominasi saham Freeport, pekerja lokal terus bertambah.
Baca SelengkapnyaInvestasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaAset Industri Asuransi-Dana Pensiun Tumbuh 2,08 Persen pada Februari 2024
Tren kenaikan nilai aset pada industri asuransi tidak hanya swasta, BPJS Kesehatan dan Tenaga Kerja juga mengalami kenaikan aset.
Baca SelengkapnyaIndonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaTernyata, Kenaikan PPN 12 Persen Jadi Tertinggi di Asia Tenggara
Kenaikan PPN dengan menggunakan single tarif dapat menyebabkan semakin menurunnya daya saing industri.
Baca SelengkapnyaBadak Sudah Ada Sejak 14 Juta Tahun Lalu, Fosilnya Ditemukan di China
Penemuan ini memiliki dampak besar terhadap pemahaman evolusi dan distribusi spesies badak di Asia.
Baca Selengkapnya