Saat Para Puan Jadi Tonggak Ekonomi dari Industri Rokok Kretek

Merdeka.com - Para perempuan itu sedang sibuk menunduk, melinting tembakau cengkeh agar terbentuk sigaret yang rapih. Berkat kedua tangan dari ribuan para perempuan itulah kemudian sigaret kretek tangan dihasilkan untuk kemudian dipasarkan.
Ribuan perempuan itu bekerja buruh di PT Agric Amarga Jaya, sebuah pabrik sigaret kretek tangan di Salatiga, Jawa Tengah. Sepanjang mata melihat, buruh di pabrik tersebut adalah perempuan. Karakter perempuan adalah makhluk nan ulet, cekatan, sabar, dan teliti menjadi pertimbangan mengapa mayoritas pekerjanya adalah perempuan.
"Pekerjaan yang emang lebih maksimal dilakukan oleh perempuan, cekatan," ujar supervisor yang mendampingi merdeka.com saat berkunjung, Sabtu (1/10).
Filosofinya terdengar klise, namun realita menunjukkan demikian. Meski begitu, pabrik tak tutup pintu bagi para lelaki yang ingin mengadu nasib menjadi buruh sigaret kretek tangan. Beberapa buruh dari kaum lelaki pun terlihat di beberapa divisi.
Menjadi buruh kerah putih, apalagi produk yang dijual lekat dengan maskulinitas tak menjadi aral bagi Sri Sunarti (48) untuk mundur. Faktor ekonomi lah yang menjadi penguat Sri untuk bertahan sebagai buruh sigaret kretek tangan selama 22 tahun. Dari jerih payah sebagai buruh, dia mampu membiayai dua anaknya bersekolah hingga sekolah menengah akhir dan perguruan tinggi.
"Dari sini saya bisa menafkahi keluarga saya, menyekolahkan anak saya sampai tuntas, dan merenovasi rumah," ungkap Sri.
Selama 22 tahun Sri bekerja, pasang surut tentu lah ada. Namun rasa syukur lebih dia utamakan. Dari pabrik ini, dia mendapatkan banyak pelajaran penting dalam hidup, yaitu tekun, ikhlas, dan disiplin. Pedoman hidup itu terasa nyata saat pandemi Covid-19 selama 2 tahun terakhir.
Di saat industri melakukan pemutusan kerja para buruh, di pabrik tempat Sri tak ada langkah tersebut. Namun dampaknya adalah penjualan sigaret kretek tangan menurun drastis. Naik turunnya penjualan sigaret kretek tangan menentukan usia keberlangsungan pabrik.
Sri juga mengutarakan rasa khawatir atas rencana kenaikan cukai hasil tembakau. Dalam pemahaman Sri, adanya kenaikan cukai hasil tembakau dapat diyakini masa depan industri sigaret kretek tangan makin terhimpit.
"Kami mohon lindungi kami sebagai pekerja sigaret kretek tangan," harap dia.
Keresahan Sri sebagai buruh sigaret kretek tangan juga disuarakan oleh Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) yang menilai pemerintah bersikap tidak adil atas rencana kenaikan tarif cukai hasil tembakau untuk penerimaan 2023. Ditargetkan penerimaan total cukai 2023 sebesar Rp 245,45 triliun atau sekitar 10 persen dari total penerimaan APBN 2023.
"Kami petani saat ini statusnya setengah mati. Jangan dulu naikkan cukai pak, beri kami kesempatan untuk pulih," ujar Ketua Dewan Pengurus Cabang Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (DPC APTI) Temanggung Siyamin di Temanggung Jawa Tengah, Jumat (30/9).
Dia menuturkan, saat ini kondisi petani tembakau dalam kondisi terberat lantaran harga jual tembakau anjlok yaitu Rp60.000 per kilogram.
Saat ini, para petani tengah berupaya memulihkan perekonomian keluarga pasca pandemi dan menghadapi situasi inflasi yang ada di depan mata. Harga bahan bakar minyak (BBM), beban biaya hidup dan kebutuhan yang terus melonjak jelas memberatkan masyarakat termasuk petani tembakau.
Tantangan lain yang dihadapkan petani tembakau di Temanggung saat ini adalah proses panen yang terhambat oleh perubahan iklim yang mempengaruhi kualitas tanaman tembakau.
"Semakin sulit situasi yang kami alami. Kondisi ini membuat para petani tembakau terpukul berat. Kami mohon, dibuatlah regulasi yang bisa membantu petani bangkit. Bukan dengan menaikkan cukai tembakau," ungkap Siyamin.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya


Upaya Mengungkap Penyebab Jatuhnya Dua Pesawat Super Tucano
Kasau telah mengeluarkan surat perintah penyelidikan. Sehingga penyebab jatuhnya pesawat masih diselidiki.
Baca Selengkapnya


Quality Time ala Lesti Kejora Bareng Keluarga, Keliling Komplek Pakai Sepeda Listrik Sambil Jajan Bakso
Lesti, Rizky Billar, dan Baby L mengelilingi komplek dengan menggunakan sepeda listrik
Baca Selengkapnya


90 Teka-teki Kocak Beserta Jawabannya, Dijamin Bikin OtakBerpikir Keras
Kumpulan teka-teki lucu dan gombal beserta jawabannya.
Baca Selengkapnya


4 Desember 2023 Hari Artileri Nasional! Ingin Tahu Sejarahnya dalam TNI?
Artileri memiliki sejarah penting dalam satuan TNI. Lantas sudah tahukah Anda mengenai sejarahnya?
Baca Selengkapnya


Ribut di Hiburan Solo Organ, Personel TNI Melerainya Malah Kena Bogem Mentah dari Warga
Seorang anggota TNI yang sedang melerai keributan di acara hiburan solo organ tiba-tiba dikeroyok brutal oleh warga yang emosi.
Baca Selengkapnya

Tak Melulu Konsumtif, OJK Sebut Paylater Bisa untuk Hal Produktif
OJK menilai produk paylater bisa membantu masyarakat menengah ke bawah dalam memenuhi kebutuhan.
Baca Selengkapnya

BPJS Kesehatan Beri Penghargaan dalam Digital Transformation Awards 2023
Penghargaan diberikan untuk mengapresiasi komitmen dalam mendukung upaya transformasi digital.
Baca Selengkapnya

Ada Sungai Bersih di Jakarta, Viewnya Dikelilingi Gedung Tinggi Bak Luar Negeri
Sungai ini mempercantik tampilan Jakarta di antara gedung-gedung bertingkat
Baca Selengkapnya

Daya Saing Infrastruktur RI Naik ke Peringkat 51, Jokowi: Kita Masih Perlu Kerja Keras
Pembangunan infrastruktur RI masih tertinggal dibanding Korea dan China.
Baca Selengkapnya

Bos OJK Yakin Sektor Keuangan RI Masih Stabil di Tengah Ancaman Gejolak Ekonomi Global
Terdapat 5 ancaman ekonomi global saat ini, di antaranya penurunan inflasi hingga suku bunga tinggi.
Baca Selengkapnya

Ganjar Dicurhati Ibu-Ibu di Kendari, Banyak Potensi Bisnis Tapi Sulit Dapat Modal
Warga di Kendari mengeluh ke Ganjar bahwa pelaku usaha masih sulit mengakses KUR.
Baca Selengkapnya

Pertamina Siap jadi Pemain Utama Penyimpan Karbon Indonesia
Kesiapan Pertamina dibuktikan melalui program Carbon Capture Utilisation Storage (CCS) dan Carbon Capture Utilisation Storage (CCUS).
Baca Selengkapnya