Saat Ekonomi Negatif Imbas Corona, Industri Makanan dan Minuman Mampu Tumbuh Positif
Merdeka.com - Ketua Umum Asosiasi Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), Adhi S. Lukman, mengatakan industri Food and Beverage (F&B) masih bisa tumbuh sebesar 0,22 persen di kuartal II 2020. Di mana, di sisi lain, pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II terkontraksi -5,32 persen.
"Di tengah-tengah ekonomi yang sedang kontraksi minus 5,32 kita masih bisa tumbuh 0,22 persen dan industri makanan minuman investasinya juga masih masuk dalam 5 besar dalam seluruh investasi di Indonesia," kata Adhi dalam MarkPlus The 2nd Series Industry Roundtable (Episode 7) - FMCG Industry Perspective, Jumat (25/9).
Data-data yang menunjukkan kontribusi industri F&B di kuartal II-2020 cukup signifikan terhadap PDB. Bahkan dia memperkirakan kontribusi investasi F&B tidak turun dari tahun-tahun sebelumnya, karena sudah mencapai hampir Rp 30 triliun. Biasanya setiap tahun investasi makanan minuman ini mencapai hampir sekitar Rp 60 triliun.
"Jadi kelihatannya investasi ini kan orang lihatnya prospek, melihat prospek Indonesia cukup baik untuk makanan dan minuman, sehingga orang tidak takut untuk berinvestasi. Meskipun ke pengeluaran per kapita penduduk untuk makanan minuman 50 persen terjadi penurunan di Q2 dan Q1," ujarnya.
Selain itu, kinerja ekspor industri makanan minuman Indonesia sampai semester I tidak turun. "Ekspor kita mencapai USD 13,7 miliar termasuk sawit, dan tidak termasuk sawit USD 3,6 miliar artinya masih ada pertumbuhan. Tahun lalu ekspor kita hanya mencapai 12,6 persen untuk Januari-Juni 2019 artinya masih terjadi kenaikan, dan sampai Juli 2020 ekspor makanan minuman itu masih naik 5,5 persen. Meskipun ada kenaikan diimpor 15,8 persen," pungkasnya.
Tahun Depan Sektor Makanan dan Minuman Diproyeksi Tumbuh 5-7 Persen
Adhi memprediksi industri makanan dan minuman di 2021 bisa tumbuh mencapai 5-7 persen. "Saya berharap prediksi kita di F & B industri untuk tahun 2021 bisa mencapai sekitar 5 sampai 7 persen lagi. Meskipun ini masih jauh dibanding 2019 yang mencapai hampir 8 persen,” kata Adhi.
Dia berharap kondisi terburuk hanya terjadi di tahun ini. Sementara di 2021, perekonomian bisa membaik, khususnya industri F&B. "Kalau kita bicara semester I tahun 2020 ini terjelek karena terjadi anomali biasanya di lebaran puasa itu industri makan dan minum panen, tapi ini justru tahun ini Mei April itu terendah," ungkapnya.
Kendati begitu, dia masih bersyukur mulai Juni sampai sekarang sudah ada peningkatan penjualan. Selain itu, dia berharap untuk konsumsi, bisa terus meningkat di tengah gelontoran program pemerintah melalui pemulihan ekonomi nasional.
"Kita harapkan juga the middle up class ini juga mulai berani membelanjakan apabila situasi sudah mulai normal. Karena middle up ini sebenarnya bukan masalah Purchasing power atau tidak punya uang tapi masalah ketakutan, kalau ketakutan yang sudah bisa hilang dan kita pun mulai beradaptasi new normal tentunya akan meningkat di middle up Class," jelasnya.
Adhi mengingatkan pengusaha makanan dan minuman memanfaatkan perkembangan generasi milenial. Sebab, generasi milenial adalah generasi yang suka mencoba. Oleh sebab itu, inilah kesempatan bagi industri makanan minuman untuk menciptakan inovasi produk-produk baru.
"Tentunya semua ini akan kita capai kalau konsistensi dari pemerintah untuk program pemulihan ekonomi nasional ini terus dilakukan dengan konsisten, dan tidak hanya tahun ini tapi tahun depan bahkan diharapkan sampai 2022 sampai normal," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Didorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024
penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaPunya Program Makan Gratis, Negara Ini Malah Alami Krisis Pangan
Sektor pertanian negara itu pun mengalami penurunan produksi, karena kurangnya modal, peralatan, pupuk hingga insektisida yang dibutuhkan oleh para petani.
Baca SelengkapnyaKinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024
Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Fenomena Baru, Banyak Pengusaha Indonesia Pilih Terjun ke Bisnis Kuliner Ketimbang Garap Sumber Daya Alam
Padahal, banyak jenis usaha atau bisnis yang bisa dikembangkan karena memiliki sumber daya yang luar biasa.
Baca SelengkapnyaEkonomi Indonesia Tahun 2023 Malah Melemah di Tahun Politik, Ada Apa?
Persiapan pemilu juga ikut memengaruhi pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2023.
Baca SelengkapnyaGorengan Selalu Menggoda untuk Buka Puasa, Akankah Memicu Asam Lambung?
Sebagai alternatif makanan yang diminati di Indonesia, gorengan sering dijadikan pilihan untuk takjil saat berbuka puasa.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lebih Baik Dibanding AS dan China
Artinya, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi tinggi dan angka inflasi relatif bagus dan rendah.
Baca SelengkapnyaStaf Ahli Wakil Presiden sebut Ketidakpastian Situasi Politik Akibat Pemilu 2024 Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Nurdin optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 berada pada kisaran 5 persen.
Baca SelengkapnyaPenerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca Selengkapnya