Rupiah sentuh Rp 14.800 per USD, BTN bakal naikkan bunga kredit
Merdeka.com - Nilai tukar Rupiah kini tercatat terus merosot di kisaran Rp 14.800. Beberapa ekonom bahkan memprediksi Bank Indonesia (BI) akan kembali menaikkan suku bunga acuan 7 Days Reverse Repo Rate yang kini sebesar 5,5 persen.
Melihat situasi ekonomi saat ini, Executive Vice President Non Subsidized Mortgage and Consumer Lending Division PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Suryanti Agustinar mengatakan, akan mempertimbangkan kenaikan kredit perbankan. Saat ini, Bank BTN akan memperhatikan kondisi pasar RI terlebih dahulu (wait and see).
"Dengan depresiasi ini dan jika memang nantinya BI akan kembali naikkan suku bunga acuan, kita dari perbankan pasti akan menaikan kredit tapi tentu kami melihat situasinya terlebih dahulu," tuturnya di Jakarta, Selasa (4/9).
Suryanti menekankan, jika pelemahan rupiah terus merosot dan menyentuh Rp 15.000 per USD, potensi bagi BBTN untuk menaikkan kredit perbankan akan semakin besar.
"Ya pasti lah BI rate naik, apalagi kurs dolar menembus Rp 15 ribu. Saya sih memprediksi bunga akan naik. Kredit itu pasti bakal naik, itu tinggal waktunya saja. Cuma kita nggak mau daya beli turun juga, jadi kita pasti hati-hati. Jika saatnya bunga naik, kita akan lakukan bertahap," ujarnya.
Lebih lanjut Fund Manager PT Valbury Capital Management Suryo Narpati menilai, depresiasi mata uang rupiah memicu kekhawatiran para investor.
"Namun Fitch yang memberikan afirmasi positif atas Indonesia menunjukan terkendalinya inflasi dapat menjadi topangan bagi Indeks Harga Saham Gabungan (HSG)," ujarnya.
"Bauran sentimen ini bisa membuat IHSG bergerak mixed dengan peluang menguat pada perdagangan hari ini," tambah dia.
Diketahui, nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) bergerak fluktuatif di perdagangan hari ini, Selasa (4/9). Pagi ini, Rupiah dibuka di Rp 14.823 per USD, melemah tipis dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 14.815 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah terus melemah usai pembukaan, hingga menyentuh Rp 14.845 per USD. Namun kemudian bergerak menguat dan saat ini berada di level Rp 14.780 per USD.
Reporter: Bawono Yadika
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gubernur BI: Kredit Perbankan Tumbuh 9,7 Persen Pada November 2023
Peningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca SelengkapnyaSektor Properti Pulih dari Pandemi, KPR Bank BTN Tumbuh 12,66 Persen
Alhasil, pemulihan ekonomi telah menunjukkan perbaikan yang signifikan ke arah yang lebih baik
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen
kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pangkas Kredit Macet Rp900 Miliar, Begini Prediksi Kinerja BTN di 2024
Penyelesaian ini diharapkan dapat mendukung peningkatan kualitas aset Bank BTN yang berdampak pada peningkatan kinerja Perseroan.
Baca SelengkapnyaMengungkap Alasan Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Februari 2024
Keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaKredit Ini Jadi Motor Terbesar Penggerak Kinerja Bank BTN, Sektor Apa?
Realisasi penyaluran kredit dan pembiayaan BTN sepanjang tahu 2023 mencapai Rp333,69 triliun.
Baca SelengkapnyaGubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya
Hal itu tercermin pada yield US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas prakiraan pasar.
Baca SelengkapnyaKondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya
Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaJokowi Soroti Kredit Bank Masih Rendah ke UMKM, Baru Capai 19 Persen
Padahal, lanjut Jokowi, dukungan kredit perbankan amat diperlukan pelaku UMKM dalam menjalankan maupun mengembangkan skala bisnisnya.
Baca Selengkapnya