Rupiah Menguat Seiring Penurunan Angka Pengangguran di AS
Merdeka.com - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat di perdagangan hari ini, Jumat (4/12). Pagi ini, Rupiah dibuka di Rp 14.138 per USD, atau menguat tipis dibanding penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.140 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah sempat melemah usai pembukaan di Rp 14.142 per USD. Namun kemudian menguat kembali dan saat ini berada di Rp 14.132 per USD.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta bergerak menguat seiring turunnya data klaim tunjangan pengangguran di Amerika Serikat.
"Rupiah secara fundamental masih undervalue di bawah Rp15.000 dan berpotensi sampai akhir tahun masih akan menguat," kata Ibrahim di Jakarta, dikutip Antara, Jumat (4/12)
Ketua Dewan Perwakilan Demokrat Nancy Pelosi dan Pemimpin Mayoritas Senat Republik Mitch McConnell berkonsultasi tentang bantuan covid-19. Partai Republik telah mendorong bantuan lebih rendah USD500 miliar yang ditolak Demokrat karena terlalu kecil untuk mengatasi pandemi yang mengamuk.
Investor telah menjual mata uang safe-haven dolar ketika selera terhadap mata uang berisiko meningkat di tengah optimisme tentang vaksin covid-19, sehari setelah Inggris menyetujui vaksin Pfizer Inc.
Dolar juga tertekan oleh data AS yang menunjukkan klaim awal untuk tunjangan pengangguran turun 75.000 ke penyesuaian secara musiman 712.000 untuk pekan yang berakhir 28 November. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan 775.000 klaim.
Meskipun ketegangan antara Amerika Serikat dan China menimbulkan risiko penurunan, pasar global mengharapkan peningkatan hubungan perdagangan di bawah pemerintahan Presiden AS terpilih Joe Biden.
Sementara itu bank sentral Eropa mengatakan akan memberikan stimulus lebih lanjut untuk membantu zona euro ketika bertemu pada 10 Desember. Pelaku pasar akan memperhatikan setiap komentar tentang kekuatan euro. Ibrahim memperkirakan hari ini rupiah bergerak di kisaran Rp14.110 per USD hingga Rp14.180 per USD.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia
Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca SelengkapnyaRupiah Terus Menguat Sepanjang 2023, Salip Bath Thailand dan Peso Filipina
Nilai tukar rupiah pada 2023 cenderung mengalami penguatan lebih besar dibanding negara di kawasan ASEAN.
Baca SelengkapnyaPelemahan Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Ringgit Malayia dan Won Korsel
Per 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hati-Hati, Mencoret Uang Rupiah Bisa Kena Denda Rp1 Miliar Hingga Pidana Penjara
Perusakan terhadap Rupiah bisa berujung ancaman pidana.
Baca SelengkapnyaUtang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?
Utang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca SelengkapnyaNaik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Kini Tembus Rp6.231 Triliun
Posisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.
Baca SelengkapnyaUtang Indonesia Tembus Rp8.041 Triliun per November 2023, Kemenkeu: Masih Aman
Utang Indonesia saat ini justru mengalami perbaikan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Baca SelengkapnyaKondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya
Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaTak Dapat Uang Baru dan Masyarakat Setrika Uang Lama, Bank Indonesia Beri Respons Begini
Mencuci dan menyetrika akan mempercepat kerusakan uang.
Baca Selengkapnya