Rupiah Menguat Jelang Rilis Data Cadangan Devisa
Merdeka.com - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat di perdagangan hari ini, Senin (7/6). Rupiah dibuka di Rp14.270 per USD, menguat tipis dari penutupan di perdagangan sebelumnya di Rp14.295 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah sempat melemah tipis ke Rp14.273 per USD, namun kemudian Rupiah menguat kembali. Meski demikian, Rupiah kembali melemah tipis dan saat ini berada di Rp14.271 per USD.
Tim Riset NH Korindo Sekuritas mengatakan, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank pada awal pekan menguat jelang rilis data cadangan devisa Mei 2021. "Pelaku pasar menantikan rilis data cadangan devisa, penjualan ritel, dan Indeks Keyakinan Konsumen Indonesia. Pelaku pasar juga tetap mencermati isu tapering AS seiring membaiknya data tenaga kerja AS," tulis tim di Jakarta, dikutip Antara, Senin (7/6).
Data tenaga kerja adalah salah satu acuan bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (Fed) dalam menetapkan kebijakan moneter, selain data inflasi. Inflasi tinggi dan tenaga kerja AS yang menguat, maka ekspektasi tapering pun semakin nyata.
Spekulasi pengurangan stimulus The Fed kembali muncul, pasca pernyataan Presiden The Fed wilayah Philadelphia Patrick Harker. Dia mengatakan saat ini adalah waktu yang tepat melakukan pengurangan quantitative easing.
Sebelumnya Automatic Data Processing Inc (ADP) melaporkan sektor AS di luar sektor pertanian, berhasil menyerap tenaga kerja sebanyak 978 ribu sepanjang Mei 2021. Penambahan tersebut lebih banyak dari bulan sebelumnya 654 ribu tenaga kerja.
Dari domestik, pemerintah berencana untuk mengubah Undang-Undang (UU) Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Salah satu yang diubah adalah mengenai tarif PPN. Dalam dokumen revisi kelima Undang-Undang (UU) Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, aturan tarif PPN diusulkan naik menjadi 12 persen dari yang saat ini berlaku sebesar 10 persen.
Nilai tukar rupiah relatif datar sepekan terakhir, dengan kurs spot melemah 0,07 persen ke level Rp14.295 per USD. Sementara itu, kurs JISDOR melemah 0,13 persen ke level Rp14.316 per USD.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah harus melakukan intervensi agar rupiah tidak semakin terpuruk.
Baca SelengkapnyaNilai tukar rupiah pada 2023 cenderung mengalami penguatan lebih besar dibanding negara di kawasan ASEAN.
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca SelengkapnyaPer 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.
Baca SelengkapnyaPosisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.
Baca SelengkapnyaPerusakan terhadap Rupiah bisa berujung ancaman pidana.
Baca SelengkapnyaPergerakan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang Dolar AS lebih baik dibandingkan dengan Bath Thailand hingga Ruppe India.
Baca SelengkapnyaKetidakpastian ekonomi global membuat masyarakat melakukan langkah masif yang makin memperburuk keadaan.
Baca Selengkapnya