Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Rupiah Menguat Dibayangi Sikap Hawkish The Fed

Rupiah Menguat Dibayangi Sikap Hawkish The Fed Rupiah. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Nilai tukar (kurs) Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak fluktuatif di perdagangan hari ini, Selasa (22/6). Rupiah dibuka di Rp14.410 per USD, menguat dibanding penutupan di perdagangan sebelumnya di Rp14.427 per USD.

Mengutip data Bloomberg, Rupiah sempat menguat usai pembukaan ke Rp14.405, lalu melemah ke Rp14.418 per USD. Rupiah pun bergerak stagnan meski sempat melemah tipis, dan saat ini berada di Rp14.414 per USD.

Tim Riset Monex Investindo Futures mencatat, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta bergerak menguat, meski masih dibayangi oleh sikap hawkish atau ketat bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (Fed).

"Dolar AS dan tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS kembali menguat setelah terkoreksi kemarin," tulis Tim dalam kajiannya di Jakarta, dikutip Antara, Selasa (22/6).

Indeks dolar yang mengukur kekuatan dolar terhadap mata uang utama lainnya saat ini berada di level 91,946, naik dibandingkan posisi penutupan sebelumnya yaitu di posisi 91,899. Sedangkan imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun saat ini berada di level 1,492 persen, naik dibandingkan posisi penutupan sebelumnya 1,485 persen.

Pada Senin (21/6) kemarin, dolar AS melemah terhadap berbagai mata uang utama, namun secara luas masih mempertahankan sebagian besar penguatan yang dibukukan pada pekan lalu setelah sikap yang cenderung ketat atau hawkish dari The Fed.

Indeks dolar AS kehilangan momentumnya setelah menguat sekitar 1,9 persen pada pekan lalu, terbesar sejak Maret 2020, karena The Fed mensinyalkan akan mengakhiri pelonggaran kebijakan moneter ultra longgar yang lebih cepat dari perkiraan. Perubahan sikap hawkish The Fed itu telah membebani pasar meskipun sentimen aset berisiko agak membaik pada awal pekan.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kurs Rupiah Jangan Sampai Lebihi Rp16.000, Kenapa?
Kurs Rupiah Jangan Sampai Lebihi Rp16.000, Kenapa?

Pemerintah harus melakukan intervensi agar rupiah tidak semakin terpuruk.

Baca Selengkapnya
Kurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia
Kurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia

Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.

Baca Selengkapnya
Waspada, Kondisi Pasar Keuangan Global Memburuk Dipicu Ketegangan di Timur Tengah
Waspada, Kondisi Pasar Keuangan Global Memburuk Dipicu Ketegangan di Timur Tengah

tetap tingginya inflasi dan kuatnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat mendorong spekulasi penurunan Fed Funds Rate (FFR).

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Gubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya
Gubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya

Hal itu tercermin pada yield US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas prakiraan pasar.

Baca Selengkapnya
Rupiah Terus Menguat Sepanjang 2023, Salip Bath Thailand dan Peso Filipina
Rupiah Terus Menguat Sepanjang 2023, Salip Bath Thailand dan Peso Filipina

Nilai tukar rupiah pada 2023 cenderung mengalami penguatan lebih besar dibanding negara di kawasan ASEAN.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen
Bank Indonesia Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Kenaikan suku bunga acuan demi menguatkan stabilitas rupiah.

Baca Selengkapnya
5 Fakta Masjid Istiqlal yang Tidak Banyak Orang Tahu
5 Fakta Masjid Istiqlal yang Tidak Banyak Orang Tahu

Lima fakta Masjid Istiqlal yang tidak banyak orang tahu

Baca Selengkapnya
Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Kini Tembus Rp6.231 Triliun
Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Kini Tembus Rp6.231 Triliun

Posisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.

Baca Selengkapnya
Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?
Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?

Utang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya
Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya

Perry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya