Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Rupiah Melemah ke Level Rp14.091 Dipicu Perang Dagang AS-China

Rupiah Melemah ke Level Rp14.091 Dipicu Perang Dagang AS-China Rupiah. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Nilai tukar (kurs) Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa sore masih terkoreksi dipicu faktor eksternal, terutama terkait perang dagang Amerika Serikat dan China.

Rupiah ditutup melemah 12 poin atau 0,09 persen menjadi Rp14.091 per USD dibanding posisi sebelumnya Rp14.079 per USD.

Direktur PT Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan, meski Bank Indonesia hari ini telah melakukan intervensi di pasar valas dan obligasi dalam perdagangan Domestic Non Deliverable Forward (DNDF) dan data ekonomi dalam negeri yang positif, tidak serta merta mata uang Garuda kembali menguat.

"Pasar kembali fokus terhadap data eksternal yang kurang menguntungkan sehingga wajar kalau rupiah hari ini kembali melemah," ujar Ibrahim.

Berharap AS dan China Damai

Ada harapan yang tinggi bahwa Amerika Serikat dan China akan menandatangani apa yang disebut kesepakatan 'fase satu' beberapa waktu bulan ini untuk mengurangi perang dagang yang telah berlangsung selama 16 bulan.

Namun China dilaporkan pesimistis terhadap kesepakatan perdagangan dengan Amerika Serikat dan terganggu oleh komentar Presiden AS Donald Trump bahwa tidak ada kesepakatan tentang penghapusan tarif secara bertahap.

Washington dan Beijing telah memberlakukan tarif pada barang satu sama lain yang memberikan dampak terhadap perlambatan perdagangan global serta meningkatkan risiko resesi untuk beberapa negara.

Rupiah Pagi Tadi

Rupiah pada pagi hari dibuka stagnan Rp14.079 per USD. Sepanjang hari, Rupiah bergerak di kisaran Rp14.079 per USD hingga Rp14.091 per USD.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Selasa ini menunjukkan, Rupiah melemah menjadi Rp14.091 per USD dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.075 per USD.

(mdk/idr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Kini Tembus Rp6.231 Triliun

Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Kini Tembus Rp6.231 Triliun

Posisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Bayar Utang, Cadangan Devisa Januari 2024 Tersisa Rp2.275 Triliun

Pemerintah Bayar Utang, Cadangan Devisa Januari 2024 Tersisa Rp2.275 Triliun

Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya

Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya

Perry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia

Kurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia

Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.

Baca Selengkapnya
Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?

Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?

Utang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.

Baca Selengkapnya
Gubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya

Gubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya

Hal itu tercermin pada yield US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas prakiraan pasar.

Baca Selengkapnya
Rupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya

Rupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya

Gubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.

Baca Selengkapnya
Mengungkap Alasan Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Februari 2024

Mengungkap Alasan Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Februari 2024

Keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.

Baca Selengkapnya
Impor Indonesia di Desember 2023 Turun, Nilainya Hanya USD 19,11 Miliar

Impor Indonesia di Desember 2023 Turun, Nilainya Hanya USD 19,11 Miliar

Impor barang modal mengalami persentase penurunan terdalam yaitu turun sebesar 10,51 persen.

Baca Selengkapnya