Rupiah Masih Perkasa di Level Rp 14.045 per USD
Merdeka.com - Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) bergerak fluktuatif di perdagangan hari ini, Jumat (11/1). Pagi ini, Rupiah dibuka di level Rp 14.073 per USD atau melemah tipis dibanding penutupan perdagangan kemarin di Rp 14.052 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah meneruskan pelemahannya usai pembukaan ke level Rp 14.084, namun kemudian menguat kembali hingga sentuh level Rp 14.045 per USD. Rupiah pun kembali melemah dan saat ini nilai tukar berada di Rp 14.060 per USD.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia, Nanang Hendarsah mengakui bahwa kurs tersebut masih terlalu murah atau undervalue. Dia berpendapat, kondisi fundamental ekonomi nasional saat ini masih berpotensi untuk mendorong Rupiah mencapai level nilai tukar yang lebih baik lagi dalam beberapa waktu ke depan.
"Pak Perry (Wardjiyo, Gubernur Bank Indonesia) bilang Rupiah masih undervalue. Jadi ada peluang masih bisa menguat," ucap dia di Jakarta, Kamis (10/1).
Agar penguatan bisa terus terjaga, Nanang beranggapan Rupiah ini semestinya berjalan perlahan namun pasti, dari pada meninggi drastis tapi selanjutnya terjatuh. "Tapi lebih baik menguatnya lebih smooth, tidak menguat tajam kemudian ada bouncing," ujar dia.
Namun, Bank Indonesia tidak menetapkan target level angka rupiah, melainkan hanya memantau stabilitas pergerakan nilai tukarnya dan menyerahkannya kepada mekanisme pasar.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Ringgit Malayia dan Won Korsel
Per 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.
Baca SelengkapnyaRupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya
Gubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.
Baca SelengkapnyaKurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia
Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Rupiah Terus Menguat Sepanjang 2023, Salip Bath Thailand dan Peso Filipina
Nilai tukar rupiah pada 2023 cenderung mengalami penguatan lebih besar dibanding negara di kawasan ASEAN.
Baca SelengkapnyaUtang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?
Utang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca SelengkapnyaNaik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Kini Tembus Rp6.231 Triliun
Posisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.
Baca SelengkapnyaAwas! Dampak Pelemahan Rupiah Berpotensi Mirip Krisis Moneter 1998
Rupiah kembali melemah hingga ke level Rp16.000 terhadap mata uang dolar AS seperti yang pernah dialami Indonesia saat krisis moneter 1998.
Baca SelengkapnyaTernyata, Peredaran Uang Selama Pemilu 2024 Mencapai Rp67,1 Triliun
Realisasi peredaran uang selama masa Pemilu 2024 hanya mencapai Rp67,14 triliun, atau lebih rendah dari perkiraan BI sebesar Rp68 triliun.
Baca SelengkapnyaUtang Indonesia Tembus Rp8.041 Triliun per November 2023, Kemenkeu: Masih Aman
Utang Indonesia saat ini justru mengalami perbaikan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Baca Selengkapnya