Rupiah Lanjutkan Pelemahan Hingga Sentuh Level Rp14.325 per USD
Merdeka.com - Nilai tukar atau kurs Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa sore masih berlanjut melemah, meski imbal hasil (yield) obligasi Amerika Serikat telah turun pada pekan ini.
Rupiah ditutup melemah 70 poin atau 0,49 persen ke posisi Rp14.325 per USD dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp14.255 per USD.
"Dari eksternal, pelemahan Rupiah dipengaruhi oleh menguatnya indeks dolar AS," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Selasa (2/3).
Imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun kini stabil di level 1,42 persen setelah sempat naik hingga 1,6 persen pada pekan lalu.
Hal itu didorong sentimen para pelaku pasar yang percaya bahwa yield obligasi AS naik terlalu cepat di saat inflasi di AS masih cukup rendah serta kuatnya sinyal dari The Fed untuk terus mempertahankan tingkat suku bunga rendah.
"Kenaikan yield US teasury yang dilatarbelakangi prospek pertumbuhan ekonomi serta inflasi yang kemungkinan menanjak, juga berarti pelaku pasar mengantisipasi kemungkinan bank sentral AS akan mengurangi nilai program pembelian obligasi dan surat berharga lainnya," ujar Ibrahim.
Indeks dolar AS saat ini berada di level 91,3, naik 0,23 atau 0,26 persen dibandingkan posisi hari sebelumnya.
Faktor Internal
Dari internal, pemerintah memberikan insentif tambahan ke sektor properti. Sebelumnya Bank Indonesia (BI) menetapkan kebijakan uang muka atau down payment (DP) nol persen untuk kredit pemilikan rumah (KPR).
Kini, pemerintah menetapkan pajak pertambahan nilai (PPN) nol persen atau PPN ditanggung pemerintah yang berlaku mulai 1 Maret 2021 sampai 31 Agustus 2021.
Menurut Ibrahim, kebijakan ini merupakan upaya yang baik diambil oleh pemerintah yang bertujuan untuk menggerakkan ekonomi khususnya properti, yang diharapkan akan dapat memberikan kontribusi positif bagi perekonomian nasional dan kebijakan tersebut akan membantu pengembang perumahan dalam peningkatan penjualan di tengah pandemi Covid-19.
"Bagusnya data internal tidak bisa mengangkat sentimen positif karena data eksternal lebih kuat perannya, sehingga wajar kalau rupiah melemah cukup tajam dan dalam minggu ini bisa ke posisi Rp14.500 per dolar AS," ujar Ibrahim.
Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp14.273 per USD. Sepanjang hari, Rupiah bergerak di kisaran Rp14.270 per USD hingga Rp14.330 per USD.
Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Selasa menunjukkan Rupiah melemah Rp14.307 per dolar AS, dibandingkan posisi pada hari sebelumnya Rp14.300 per dolar AS.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rupiah Terus Menguat Sepanjang 2023, Salip Bath Thailand dan Peso Filipina
Nilai tukar rupiah pada 2023 cenderung mengalami penguatan lebih besar dibanding negara di kawasan ASEAN.
Baca SelengkapnyaPelemahan Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Ringgit Malayia dan Won Korsel
Per 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.
Baca SelengkapnyaKurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia
Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Nilai Tukar Rupiah Berhasil Menguat di Akhir Tahun, Kalahkan Bath dan Ruppe
Pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang Dolar AS lebih baik dibandingkan dengan Bath Thailand hingga Ruppe India.
Baca SelengkapnyaUtang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?
Utang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca SelengkapnyaHati-Hati, Mencoret Uang Rupiah Bisa Kena Denda Rp1 Miliar Hingga Pidana Penjara
Perusakan terhadap Rupiah bisa berujung ancaman pidana.
Baca SelengkapnyaTernyata, Peredaran Uang Selama Pemilu 2024 Mencapai Rp67,1 Triliun
Realisasi peredaran uang selama masa Pemilu 2024 hanya mencapai Rp67,14 triliun, atau lebih rendah dari perkiraan BI sebesar Rp68 triliun.
Baca SelengkapnyaAwas! Dampak Pelemahan Rupiah Berpotensi Mirip Krisis Moneter 1998
Rupiah kembali melemah hingga ke level Rp16.000 terhadap mata uang dolar AS seperti yang pernah dialami Indonesia saat krisis moneter 1998.
Baca SelengkapnyaUtang Indonesia Tembus Rp8.041 Triliun per November 2023, Kemenkeu: Masih Aman
Utang Indonesia saat ini justru mengalami perbaikan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Baca Selengkapnya