Rupiah kembali melemah tipis ke posisi Rp 13.370 per USD
Merdeka.com - Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) bergerak melemah di level Rp 13.370 per USD. Rupiah tadi pagi dibuka di RP 13.365 per USD atau melemah dibanding penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 13.364 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Selasa (21/2), Rupiah bergerak di level Rp 13.370 per USD. Rupiah sempat menyentuh Rp 13.373 per USD, lalu kembali melemah ke Rp 13.370 per USD.
Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan nilai tukar Rupiah bergerak relatif stabil dengan kecenderungan menguat di tengah peningkatan ketidakpastian terkait arah kebijakan AS. Rupiah sempat mengalami tekanan pada triwulan IV-2016, secara point to point Rupiah melemah sebesar 3,13 persen menjadi Rp 13.473 per Dolar AS.
"Tekanan terhadap Rupiah antara lain berasal dari meningkatnya ketidakpastian global terkait Pilpres AS, kenaikan FFR dan meningkatnya kebutuhan dolar AS untuk pembayaran utang luar negeri pada akhir tahun," ujar Agus di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (16/2).
Namun demikian, Agus mengatakan Rupiah kembali menguat sebesar 0,9 persen menjadi Rp 13.352 pada Januari 2017. Penguatan ini seiring dengan aliran modal asing yang kembali masuk ditopang oleh persepsi positif investor terhadap perekonomian domestik.
"Ke depan, Bank Indonesia akan terus mewaspadai perkembangan risiko ketidakpastian keuangan global dan tetap melakukan langkah-langkah stabilisasi nilai tukar agar sesuai fundamental dengan tetap menjaga bekerjanya mekanisme pasar," katanya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah harus melakukan intervensi agar rupiah tidak semakin terpuruk.
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca SelengkapnyaNilai tukar rupiah pada 2023 cenderung mengalami penguatan lebih besar dibanding negara di kawasan ASEAN.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Per 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.
Baca SelengkapnyaPosisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.
Baca SelengkapnyaUtang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca SelengkapnyaPerusakan terhadap Rupiah bisa berujung ancaman pidana.
Baca SelengkapnyaHal itu tercermin pada yield US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas prakiraan pasar.
Baca SelengkapnyaPasca serangan balasan Iran ke Israel beberapa waktu, nilai tukar dolar terus menguat dan sebaliknya sejumlah negara mengalami pelemahan mata uangnya.
Baca Selengkapnya