Rupiah Ditutup Merosot ke Rp14.525 per USD Dipicu Tingginya Imbal Hasil Obligasi AS
Merdeka.com - Nilai tukar atau kurs Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu sore ditutup melemah seiring masih tingginya imbal hasil (yield) obligasi pemerintah Amerika Serikat.
Rupiah ditutup melemah 45 poin atau 0,31 persen ke posisi Rp14.525 per USd dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.480 per USD.
"Dolar menguat terhadap mata uang utama, karena percepatan vaksinasi AS dan rencana paket stimulus utama memicu ekspektasi inflasi dan meningkatkan imbal hasil obligasi," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Rabu (31/3).
Imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun naik ke level tertinggi dalam 14 bulan yaitu 1,77 persen pada Selasa (30/3), sehari sebelum Presiden AS Joe Biden akan menguraikan bagaimana rencana infrastruktur senilai USD 3 triliun akan didanai.
Biden juga menargetkan membuka program vaksin Covid-19 AS untuk 90 persen orang dewasa Amerika pada 19 April di awal minggu.
Di sisi data, indeks Keyakinan Konsumen CB Conference Board pada Selasa (30/3) kemarin melonjak menjadi 109,7 pada Maret, level tertinggi sejak awal Covid-19 dan naik dari 90,4 pada Februari lalu.
Investor sekarang menunggu laporan ketenagakerjaan AS untuk Maret, termasuk data ketenagakerjaan non pertanian atau non-farm payrolls, yang akan keluar pada Jumat (2/4).
Investor akan mengamati angka-angka tersebut dengan cermat setelah bank sentral AS The Federal Reserve mengutip pasar tenaga kerja yang lesu karena sikap dovish-nya yang berkelanjutan pada suku bunga.
Sementara sikap The Fed yang telah meningkatkan prospek ekonomi, juga terus meningkatkan kekhawatiran inflasi.
"Selain itu, permintaan valas korporasi juga tinggi. Jelang akhir kuartal, kebutuhan valas memang tinggi karena ada kewajiban pembayaran dividen, utang jatuh tempo, dan sebagainya. Rupiah jadi banyak dilepas untuk ditukar dengan valas, utamanya dolar AS. Faktor musiman ini yang membuat rupiah melemah," ujar Ibrahim.
Rupiah Pagi Hari
Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp14.483 per USD. Sepanjang hari, Rupiah bergerak di kisaran Rp14.483 per USD hingga Rp14.570 per USD.
Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Rabu menunjukkan Rupiah melemah Rp14.572 per USD, dibandingkan posisi pada hari sebelumnya Rp14.481 per USD.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kurs Rupiah Jangan Sampai Lebihi Rp16.000, Kenapa?
Pemerintah harus melakukan intervensi agar rupiah tidak semakin terpuruk.
Baca SelengkapnyaRupiah Terus Menguat Sepanjang 2023, Salip Bath Thailand dan Peso Filipina
Nilai tukar rupiah pada 2023 cenderung mengalami penguatan lebih besar dibanding negara di kawasan ASEAN.
Baca SelengkapnyaKurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia
Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?
Utang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca SelengkapnyaPelemahan Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Ringgit Malayia dan Won Korsel
Per 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.
Baca SelengkapnyaRupiah Anjlok, Airlangga Masih Optimis Ekonomi Indonesia Bisa Tumbuh 5 Persen Karena Ini
Meskipun Rupiah anjlok sejak awal tahun, Menko Airlangga tetap optimis pertumbuhan ekonomi kuartal I-2024 di angka 5 persen.
Baca SelengkapnyaNaik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Kini Tembus Rp6.231 Triliun
Posisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.
Baca SelengkapnyaHati-Hati, Mencoret Uang Rupiah Bisa Kena Denda Rp1 Miliar Hingga Pidana Penjara
Perusakan terhadap Rupiah bisa berujung ancaman pidana.
Baca SelengkapnyaUtang Indonesia Tembus Rp8.041 Triliun per November 2023, Kemenkeu: Masih Aman
Utang Indonesia saat ini justru mengalami perbaikan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Baca Selengkapnya