Rupiah Ditutup Menguat ke Rp14.055 per USD Dipicu Membaiknya Neraca Perdagangan
Merdeka.com - Nilai tukar atau kurs Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta bergerak menguat menguat 55 poin pada penutupan perdagangan sore ini, Selasa (17/11). Rupiah ditutup di level Rp14.055 per USD, menguat dibanding penutupan perdagangan sebelumnya di level Rp14.105 per USD.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim menjelaskan, penguatan nilai tukar Rupiah dipengaruhi laporan Badan Pusat Statistik (BPS) soal neraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2020 yang kembali mencatat surplus mencapai USD 3,61 miliar. Sementara bulan sebelumnya juga surplus USD 2,39 miliar.
"Membaiknya neraca perdagangan Indonesia, kepercayaan pasar kembali pulih, wajar kalau modal asing kembali masuk ke pasar finansial dalam negeri," ujar Ibrahim dalam riset harian di Jakarta, Selasa (17/11).
Dikatakan Ibrahim, dengan perkembangan tersebut, secara keseluruhan neraca perdagangan Indonesia pada Januari-Oktober 2020 mencatat surplus USD 17,07 miliar. Nilai itu lebih tinggi dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama tahun sebelumnya yang mengalami defisit USD 2,12 miliar.
"Hal ini merupakan informasi yang positif dikala Indonesia sudah terkena resesi, namun kerjasama yang baik antara pemerintah, pengusaha dan masyarakat yang akan memperbaiki fundamental ekonomi," paparnya.
Dia memprediksi Rupiah kemungkinan akan dibuka fluktuatif pada perdagangan esok hari. Namun, ditutup menguat sebesar 10-70 poin di level Rp14.020 per USD hingga 14.090 per USD.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaUtang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?
Utang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca SelengkapnyaKurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia
Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Kini Tembus Rp6.231 Triliun
Posisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.
Baca SelengkapnyaRupiah Terus Menguat Sepanjang 2023, Salip Bath Thailand dan Peso Filipina
Nilai tukar rupiah pada 2023 cenderung mengalami penguatan lebih besar dibanding negara di kawasan ASEAN.
Baca SelengkapnyaKeuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun
Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaKondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya
Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaUtang Indonesia Tembus Rp8.041 Triliun per November 2023, Kemenkeu: Masih Aman
Utang Indonesia saat ini justru mengalami perbaikan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Baca SelengkapnyaNaik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.364 Triliun
Naiknya utang luar negeri karena penarikan pinjaman, khususnya pinjaman multilateral, untuk mendukung pembiayaan beberapa program dan proyek.
Baca Selengkapnya