Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp14.671 per USD
Merdeka.com - Nilai tukar atau kurs Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta menguat pada Senin sore (24/8). Rupiah menguat seiring positifnya mayoritas mata uang regional Asia terhadap dolar AS atau USD.
Rupiah ditutup menguat 102 poin atau 0,69 persen menjadi Rp14.671 per USD dari sebelumnya Rp14.773 per USD.
"Kelihatannya sentimen pasar menjadi positif setelah BPOM AS (FDA) mengumumkan persetujuan penggunaan plasma darah untuk mengobati pasien Covid-19," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Senin.
Sentimen positif juga didorong oleh berita tentang Presiden AS Donald Trump yang berencana mempercepat persetujuan penggunaan vaksin agar bisa digunakan sebelum Pemilu Presiden AS.
Rupiah Pagi Ini
Rupiah pada pagi hari dibuka menguat di posisi Rp14.755 per USD. Sepanjang hari, Rupiah bergerak di kisaran Rp14.671 per USD hingga Rp14.800 per USD.
Sementara itu kurs tengah Bank Indonesia pada Senin menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp14.794 per USD dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.786 per USD.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah harus melakukan intervensi agar rupiah tidak semakin terpuruk.
Baca SelengkapnyaNilai tukar rupiah pada 2023 cenderung mengalami penguatan lebih besar dibanding negara di kawasan ASEAN.
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.
Baca SelengkapnyaPosisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.
Baca SelengkapnyaPer 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.
Baca SelengkapnyaMeskipun Rupiah anjlok sejak awal tahun, Menko Airlangga tetap optimis pertumbuhan ekonomi kuartal I-2024 di angka 5 persen.
Baca SelengkapnyaUtang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca SelengkapnyaPerusakan terhadap Rupiah bisa berujung ancaman pidana.
Baca Selengkapnya