Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Rupiah Ditutup Menguat di Rp14.563 per USD Seiring Sinyal Pelonggaran Moneter The Fed

Rupiah Ditutup Menguat di Rp14.563 per USD Seiring Sinyal Pelonggaran Moneter The Fed dolar AS. ©2015 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Nilai tukar atau kurs Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta ditutup menguat sore ini, Senin (31/8). Penguatan Rupiah seiring sinyal pelonggaran moneter oleh bank sentral AS The Fed.

Rupiah ditutup menguat 69 poin atau 0,47 persen menjadi Rp14.563 per USD dari sebelumnya Rp14.632 per usd.

Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston mengatakan, pidato Gubernur Federal Reserve (Fed) Jerome Powell pada pekan lalu masih berdampak positif bagi mata uang Garuda.

"Hari ini Rupiah kelihatannya masih merespons positif pernyataan dovish Jerome Powell yang mengindikasikan mempertahankan pelonggaran moneter lebih kama dan mungkin lebih agresif untuk mengangkat inflasi AS melebihi target dua persen," ujar Ariston dikutip Antara.

Selain itu, kepercayaan asing juga terlihat meningkat dengan menurunnya Credit Default Swap (CDS) Indonesia.

CDS adalah kontrak swap yang mengikat pembeli untuk melakukan pembayaran berkala kepada penjual dan sebagai imbalannya, mendapatkan ganti rugi apabila underlying asset dalam kontrak CDS mengalami credit events.

Sebagaimana umumnya instrumen derivatif lain, kontrak CDS tidak mewajibkan pembeli atau penjual memiliki aset atau kredit yang dirujuk oleh kontrak.

Rupiah pada pagi hari dibuka menguat di posisi Rp14.505 per USD. Sepanjang hari, Rupiah bergerak di kisaran Rp14.505 per USD hingga Rp14.568 per USD.

Sementara itu kurs tengah Bank Indonesia pada Senin menunjukkan rupiah menguat menjadi Rp14.554 per USD dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.702 per USD.

(mdk/idr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?

Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?

Utang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.

Baca Selengkapnya
Rupiah Terus Menguat Sepanjang 2023, Salip Bath Thailand dan Peso Filipina

Rupiah Terus Menguat Sepanjang 2023, Salip Bath Thailand dan Peso Filipina

Nilai tukar rupiah pada 2023 cenderung mengalami penguatan lebih besar dibanding negara di kawasan ASEAN.

Baca Selengkapnya
Rupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya

Rupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya

Gubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Gubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya

Gubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya

Hal itu tercermin pada yield US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas prakiraan pasar.

Baca Selengkapnya
Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Kini Tembus Rp6.231 Triliun

Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Kini Tembus Rp6.231 Triliun

Posisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.

Baca Selengkapnya
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Ringgit Malayia dan Won Korsel

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Ringgit Malayia dan Won Korsel

Per 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.

Baca Selengkapnya
Tak Dapat Uang Baru dan Masyarakat Setrika Uang Lama, Bank Indonesia Beri Respons Begini

Tak Dapat Uang Baru dan Masyarakat Setrika Uang Lama, Bank Indonesia Beri Respons Begini

Mencuci dan menyetrika akan mempercepat kerusakan uang.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya

Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya

Perry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya
Harga Emas Menguat akibat Keputusan Suku Bunga The Fed: Dampak Investor

Harga Emas Menguat akibat Keputusan Suku Bunga The Fed: Dampak Investor

Investor terus mencermati pernyataan hasil pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) yang disampaikan pada Rabu (20/3).

Baca Selengkapnya