Merdeka.com - Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) ditutup melemah 30 poin hari ini, Jumat (24/7), di level Rp14.610 per USD dari penutupan sebelumnya. Pelemahan tersebut dipengaruhi oleh proyeksi pertumbuhan ekonomi kuartal II-2020 yang diprediksi negatif.

"Bank Indonesia telah melihat proyeksi perekonomian Indonesia akan mencatatkan pertumbuhan negatif pada kuartal II-2020. Dan kemungkinan besar juga pertumbuhan negatif ini tetap lanjut pada kuartal III-2020," ujar Direktur TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim di Jakarta.

Dengan ramalan ini artinya Indonesia akan masuk jurang resesi. Sebab, kata Ibrahim, secara teori jika perekonomian tumbuh negatif selama dua kuartal berturut-turut maka dinyatakan resesi.

"Forecast-forecast termasuk BI bahwa kuartal II pertumbuhan ekonomi akan negatif. Pertumbuhan di triwulan III (juga) dari BI kami perkirakan kemungkinan masih negatif," kata Ibrahim.

Pandemi Covid-19 tidak hanya menyerang sisi kemanusiaan dan kesehatan tapi juga perekonomian. Di mana, korporasi hingga UMKM ikut terpukul sehingga sektor pendorong perekonomian yakni konsumsi rumah tangga ikut terdampak.

"Dalam perdagangan minggu depan kemungkinan rupiah akan menguat tipis dilevel Rp14.580 hingga Rp14.660 per USD," tandasnya.