Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Rupiah Ditutup Melemah Tipis ke Level Rp14.255 per USD

Rupiah Ditutup Melemah Tipis ke Level Rp14.255 per USD Rupiah. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Nilai tukar Rupiah ditutup melemah ke level Rp14.255 per USD dari penutupan sebelumnya di level Rp14.252 per USD. Sedangkan untuk perdagangan selanjutnya, mata uang Rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup menguat tipis direntang Rp14.230 hingga Rp14.280 per USD.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim mengatakan, pelaku pasar merespons negatif data cadangan devisa Mei 2021, yang turun ke level terendah tahun ini. Sehingga wajar kalau arus modal keluar dari pasar dalam negeri.

"Namun pengeluaran arus modal masih bisa tertahan karena kondisi fundamental ekonomi yang terus stabil," kata Ibrahim dalam riset harian, Jakarta, Rabu (9/6).

Sebagai informasi, cadangan devisa Mei 202 turun USD 2,4 miliar menjadi USD136,4 miliar dari bulan sebelumnya USD138,8 miliar. Penurunan cadangan devisa kali ini juga menjadi penurunan paling dalam sejak Maret 2020 atau saat Covid-19 dinyatakan sebagai wabah.

Selain itu, kata Ibrahim, nilai (PPN) dari 10 persen menjadi 12 persen akan berdampak terhadap menurunnya daya beli masyarakat. Karena kenaikan PPN bakal membuat harga-harga menjadi naik pula karena sistem PPN di Indonesia bersifat value added tax.

"Artinya setiap proses nilai tambah produksi maupun distribusi akan dikenakan PPN. Jadi kalau ada kenaikan PPN maka ini akan mengakibatkan kenaikan berbagai rantai pasokan produksi maupun rantai pasokan distribusi. Sehingga kenaikan 2 persen itu berlipat ganda, bertubi-tubi kenaikannya, kemudian secara akumulasi kenaikannya bisa jadi lebih dari 2 persen," paparnya.

Ibrahim melanjutkan, sebenarnya kenaikan PPN 2 persen ini sangat bertentangan dengan upaya pemulihan ekonomi yang mana dalam timelinenya di tahun depan masih berada dalam zona pemulihan ekonomi.

"Memang kenaikan tarif PPN ini apalagi kalau seandainya menggunakan single tariff, ini tentu akan berdampak terhadap upaya Pemerintah untuk mendorong konsumsi masyarakat," kata Ibrahim.

Ibrahim menambahkan, pemerintah boleh merencanakan untuk penambahan PPN 2 persen di tahun depan namun seyogyanya harus dipikirkan lagi, karena walaupun masyarakat sudah divaksinasi namun belum tentu Covid-19 akan berakhir.

"Bahkan kini timbul varian baru yang lebih ganas lagi. Sehingga belum ada jaminan bahwa pemerintah bisa mengembalikan kondisi perekonomian seperti sebelum terjadinya pandemi," tandasnya.

(mdk/azz)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Nilai Tukar Rupiah Berhasil Menguat di Akhir Tahun, Kalahkan Bath dan Ruppe

Nilai Tukar Rupiah Berhasil Menguat di Akhir Tahun, Kalahkan Bath dan Ruppe

Pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang Dolar AS lebih baik dibandingkan dengan Bath Thailand hingga Ruppe India.

Baca Selengkapnya
Rupiah Terus Menguat Sepanjang 2023, Salip Bath Thailand dan Peso Filipina

Rupiah Terus Menguat Sepanjang 2023, Salip Bath Thailand dan Peso Filipina

Nilai tukar rupiah pada 2023 cenderung mengalami penguatan lebih besar dibanding negara di kawasan ASEAN.

Baca Selengkapnya
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Ringgit Malayia dan Won Korsel

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Ringgit Malayia dan Won Korsel

Per 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?

Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?

Utang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.

Baca Selengkapnya
Kurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia

Kurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia

Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.

Baca Selengkapnya
Rupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya

Rupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya

Gubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.

Baca Selengkapnya
Turun Tipis, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.087 Triliun per Oktober 2023

Turun Tipis, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.087 Triliun per Oktober 2023

Posisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali karen hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang.

Baca Selengkapnya
Utang Indonesia Tembus Rp8.041 Triliun per November 2023, Kemenkeu: Masih Aman

Utang Indonesia Tembus Rp8.041 Triliun per November 2023, Kemenkeu: Masih Aman

Utang Indonesia saat ini justru mengalami perbaikan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Baca Selengkapnya
Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.364 Triliun

Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.364 Triliun

Naiknya utang luar negeri karena penarikan pinjaman, khususnya pinjaman multilateral, untuk mendukung pembiayaan beberapa program dan proyek.

Baca Selengkapnya