Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Rupiah dan IHSG Kompak Menguat Dipicu Kabar Baik Obat Covid-19 Racikan BUMN

Rupiah dan IHSG Kompak Menguat Dipicu Kabar Baik Obat Covid-19 Racikan BUMN Rupiah. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Nilai tukar Rupiah ditutup menguat 64 point di level Rp14.800 per USD dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 14.864. Dalam perdagangan besok pagi, Rupiah diperkirakan akan mengalami fluktuatif. Namun kemungkinan ditutup menguat sebesar 10-50 point di level Rp14.770 - Rp14.840 per USD.

Sementara itu, IHSG ditutup menguat 0,65 persen ke level 4.958,77. Nilai transaksi tercatat Rp5,56 triliun. Diseluruh pasar, asing membukukan net buy Rp77,37 miliar.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim mengatakan, kondisi ini dipicu oleh adanya kabar baik dari obat penanganan Covid-19 hasil racikan holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) farmasi yakni PT Kimia Farma Tbk (KAEF) dan PT Indofarma. Dikabarkan obat ini siap digunakan untuk dalam percepatan penanggulangan pandemi Covid-19 di Tanah Air.

Perusahaan farmasi tersebut juga sudah mampu memproduksi obat Favipiravir yang dapat dipergunakan untuk terapi Covid–19 dan obat anti- Corona Remdesivir dengan nama dagang Desrem.

"Dengan dipasarkannya obat Covid-19, maka ada secercah harapan bahwa masyarakat yang terjangkit pandemi Covid-19 sampai saat ini terus meningkat. Setelah obat dipasarkan, kemungkinan masyarakat yang terkena pandemi Covid-19 akan berangsur sembuh dan Lonjakan Covid-19 akan kembali melandai," kata Ibrahim menerangkan.

Adanya informasi tersebut membuat masyarakat sudah tidak lagi takut dengan penyebaran virus corona. Terpenting, kata Ibrahim dalam beraktivitas masyarakat harus tetap menggunakan masker, jaga jarak dan cuci tangan. Sehingga aktivitas perkantoran, pasar, mal, restoran dan kafe kembali beroperasi.

"Kalau protokol ini di lakukan dan berjalan sesuai dengan regulasi Pemerintah, maka roda ekonomi kembali berputar, itu bisa di lihat dari konsumsi masyarakat yang terus meningkat," kata dia.

Walaupun obat Covid-19 sudah bisa di pasarkan, namun himbauan pemerintah kepada masyarakat tentang menjaga keseimbangan antara kesehatan dan ekonomi tetap perlu ditaati. Sebab keduanya berimplikasi terhadap kesejahteraan masyarakat.

Sisi Global

Sementara itu, dari sisi global, penguatan nilai tukar Rupiah dipicu oleh kondisi pasar yang kembali lega setelah adanya berita bahwa Presiden AS Donald Trump akan segera keluar dari Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed. Tanda tanya tetap mengenai kesehatan Trump setelah tim medisnya mengirimkan pembaruan yang membingungkan dan kontradiktif selama akhir pekan.

Pasar juga akan memantau pernyataan dari Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell. Jerome dijadwalkan menyampaikan pidato utama di konferensi NABE pada hari Selasa.

"(Lalu) The Fed merilis risalah dari pertemuan September keesokan harinya," kata Ibrahim.

Di samping itu Kepala ekonom Bank Sentral Eropa (ECB) Philip Lane juga akan menyampaikan pidato utama di konferensi bersama Powell, dan ECB juga akan merilis risalah dari pertemuan September. Di kawasan Asia-Pasifik, Reserve Bank of Australia secara luas diperkirakan akan mempertahankan suku bunga dan target imbal hasil tiga tahun tidak berubah pada 0,25 persen ketika bertemu pada hari Selasa.

Selanjutnya, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan kepala eksekutif UE, Ursula von der Leyen, sepakat untuk meningkatkan negosiasi pada kesepakatan pasca-Brexit. Johnson mengatakan dia tidak ingin periode transisi berakhir tanpa kesepakatan perdagangan baru.

"Dia yakin bahwa Inggris dapat hidup dengan hasil seperti itu," kata Ibrahim.

Ingat #PesanIbu

Jangan lupa Selalu Mencuci Tangan, Memakai Masker dan Menjaga Jarak

Mari Bersama Cegah Penyebaran Virus Corona

(mdk/idr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Utang Indonesia Tembus Rp8.041 Triliun per November 2023, Kemenkeu: Masih Aman

Utang Indonesia Tembus Rp8.041 Triliun per November 2023, Kemenkeu: Masih Aman

Utang Indonesia saat ini justru mengalami perbaikan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Baca Selengkapnya
Cukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi

Cukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi

Meski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.

Baca Selengkapnya
Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Kini Tembus Rp6.231 Triliun

Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Kini Tembus Rp6.231 Triliun

Posisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pemerintah Bayar Utang, Cadangan Devisa Januari 2024 Tersisa Rp2.275 Triliun

Pemerintah Bayar Utang, Cadangan Devisa Januari 2024 Tersisa Rp2.275 Triliun

Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun

Baca Selengkapnya
Industri Penerbangan RI Mulai Pulih Usai Terseok-seok Saat Pandemi Covid-19

Industri Penerbangan RI Mulai Pulih Usai Terseok-seok Saat Pandemi Covid-19

Setelah melewati tantangan sejak 2019 hingga 2022 lalu, industri penerbangan nasional mulai menunjukkan momentum bangkit di 2023.

Baca Selengkapnya
Turun Tipis, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.087 Triliun per Oktober 2023

Turun Tipis, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.087 Triliun per Oktober 2023

Posisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali karen hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang.

Baca Selengkapnya
Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?

Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?

Utang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.

Baca Selengkapnya
Rupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya

Rupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya

Gubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.

Baca Selengkapnya
Konglomerat Indonesia Ini Pernah Rasakan Hilang Kekayaan Rp2 Miliar per Detik

Konglomerat Indonesia Ini Pernah Rasakan Hilang Kekayaan Rp2 Miliar per Detik

Melansir Forbes, orang terkaya Indonesia ini masuk sebagai orang terkaya peringkat enam, se-Asia.

Baca Selengkapnya