Rupiah Cenderung Bergerak Melemah Dipengaruhi Pasar Waspadai Aksi Demo
Merdeka.com - Nilai tukar atau kurs Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta diprediksi bergerak stagnan cenderung melemah seiring ketidakpastian stimulus di Amerika Serikat. Selain itu, pasar juga mengamati aksi demo yang berlangsung hari ini.
Pada pukul 9.47 WIB, Rupiah bergerak melemah 9 poin atau 0,06 persen menjadi Rp14.717 per USD dari sebelumnya Rp14.708 per USD.
"Ketidakpastian stimulus AS masih membayangi pergerakan aset berisiko pagi ini. Meski ada kemajuan pembicaraan, tapi pasar terlihat tidak mau terburu-buru masuk ke aset berisiko," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Selasa (20/10).
"Dari dalam negeri, pasar mungkin akan mengamati aksi demo yang akan berlangsung hari ini," ujar Ariston.
Menurut Ariston, stimulus fiskal stimulus bisa membantu pemulihan ekonomi AS di tengah pandemi dan memberikan sentimen positif ke aset berisiko.
Pembicaraan stimulus antara Partai Demokrat dan Republik akan berlanjut hari ini, mengejar batas waktu rilis sebelum pemilu AS 3 November 2020 mendatang.
Perkiraan Rupiah
Ariston memperkirakan hari ini rupiah bergerak mendatar cenderung melemah di kisaran Rp14.650 per USD hingga Rp14.750 per USD.
Pada Senin (19/10) lalu, Rupiah ditutup melemah 10 poin atau 0,07 persen menjadi Rp14.708 per USD dari sebelumnya Rp14.698 per USD.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rupiah Terus Menguat Sepanjang 2023, Salip Bath Thailand dan Peso Filipina
Nilai tukar rupiah pada 2023 cenderung mengalami penguatan lebih besar dibanding negara di kawasan ASEAN.
Baca SelengkapnyaKurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia
Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca SelengkapnyaRupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya
Gubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya
Hal itu tercermin pada yield US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas prakiraan pasar.
Baca SelengkapnyaNaik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Kini Tembus Rp6.231 Triliun
Posisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.
Baca SelengkapnyaUtang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?
Utang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca SelengkapnyaBI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?
Pasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaHati-Hati, Mencoret Uang Rupiah Bisa Kena Denda Rp1 Miliar Hingga Pidana Penjara
Perusakan terhadap Rupiah bisa berujung ancaman pidana.
Baca SelengkapnyaPemerintah Bayar Utang, Cadangan Devisa Januari 2024 Tersisa Rp2.275 Triliun
Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun
Baca Selengkapnya