Rupiah Bergerak Menguat ke Level Rp14.054 per USD
Merdeka.com - Jelang akhir pekan, nilai tukar (kurs) Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) menunjukkan tren penguatan pada perdagangan hari ini, Jumat (1/11). Rupiah dibuka di level Rp14.060 per USD atau melemah dibanding penutupan kemarin di Rp14.042 per USD.
Mengutip Bloomberg, Rupiah masih bergerak melemah usai pembukaan ke level Rp14.071 per USD, kemudian mulai bergerak menguat. Meski sempat fluktuatif, Rupiah terus menunjukkan penguatan, dan saat ini berada di level Rp14.054 per USD.
Sementara itu, berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.066 per USD. Melemah jika dibandingkan dengan patokan pada tanggal (31/10) yang ada di angka 14.008 per USD.
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) mencatat nilai tukar Rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (USD) sepanjang Oktober 2019 sebesar 1,18 persen. Penguatan Rupiah tersebut sejalan dengan kinerja neraca pembayaran Indonesia yang tetap baik.
"Pada Oktober 2019, Rupiah mencatat apresiasi 1,18 persen secara point to point dibandingkan dengan level akhir September 2019," kata Gubernur BI, Perry Warjiyo, di Gedung BI, Jakarta, Kamis (24/10).
Sementara itu, sejak awal tahun 2019 atau year to date (ytd) Rupiah tercatat telah menguat sebesar 2,50 persen. Perry menjelaskan penguatan Rupiah didukung oleh aliran masuk modal asing yang tetap berlanjut dan bekerjanya mekanisme permintaan dan pasokan valas (valuta asing) dari para pelaku usaha.
Selain itu, ketidakpastian pasar keuangan global yang sedikit menurun turut memberikan sentimen positif terhadap Rupiah. "Ke depan, Bank Indonesia memandang nilai tukar Rupiah tetap stabil sesuai dengan fundamentalnya dan mekanisme pasar yang terjaga," ujarnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia
Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca SelengkapnyaRupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya
Gubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.
Baca SelengkapnyaPelemahan Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Ringgit Malayia dan Won Korsel
Per 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Awas! Dampak Pelemahan Rupiah Berpotensi Mirip Krisis Moneter 1998
Rupiah kembali melemah hingga ke level Rp16.000 terhadap mata uang dolar AS seperti yang pernah dialami Indonesia saat krisis moneter 1998.
Baca SelengkapnyaNilai Tukar Rupiah Berhasil Menguat di Akhir Tahun, Kalahkan Bath dan Ruppe
Pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang Dolar AS lebih baik dibandingkan dengan Bath Thailand hingga Ruppe India.
Baca SelengkapnyaNaik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Kini Tembus Rp6.231 Triliun
Posisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.
Baca SelengkapnyaHati-Hati, Mencoret Uang Rupiah Bisa Kena Denda Rp1 Miliar Hingga Pidana Penjara
Perusakan terhadap Rupiah bisa berujung ancaman pidana.
Baca SelengkapnyaTak Dapat Uang Baru dan Masyarakat Setrika Uang Lama, Bank Indonesia Beri Respons Begini
Mencuci dan menyetrika akan mempercepat kerusakan uang.
Baca SelengkapnyaTernyata, Peredaran Uang Selama Pemilu 2024 Mencapai Rp67,1 Triliun
Realisasi peredaran uang selama masa Pemilu 2024 hanya mencapai Rp67,14 triliun, atau lebih rendah dari perkiraan BI sebesar Rp68 triliun.
Baca Selengkapnya