Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Rupiah Bergerak Menguat Jelang Pengumuman Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III

Rupiah Bergerak Menguat Jelang Pengumuman Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III Rupiah. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak stagnan di perdagangan hari ini, Kamis (5/11). Rupiah dibuka di Rp14.380 per USD atau menguat dibanding penutupan perdagangan sebelumnya di Rp14.565 per USD.

Mengutip data Bloomberg, Rupiah sempat melemah ke Rp14.427 per USD. Kemudian, menguat tipis ke Rp14.418, dan saat ini kembali melemah ke Rp14.422 per USD.

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta bergerak positif jelang pengumuman Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal III 2020 oleh Badan Pusat Statistik siang nanti.

"Data ekonomi PDB kuartal III bisa menggerakkan rupiah hari ini selain sentimen eksternal pemilu AS," kata Ariston di Jakarta, dikutip Antara, Kamis (5/11).

Pertumbuhan ekonomi diprediksi analis minus 3 persen secara tahunan (yoy) tapi naik 5,34 persen secara kuartalan (qoq), artinya ada pemulihan meski masih minus secara tahunan. "Hasil ini mungkin sudah diproyeksikan pasar yaitu ada pemulihan di kuartal III karena PSBB sudah diperlonggar dan stimulus sudah jalan. Ini positif untuk rupiah," ujarnya.

Waspadai Pilpres AS

Namun di sisi lain, pasar masih mewaspadai pemilu AS yang bisa menggerakkan dolar AS. Kemenangan Biden sudah mulai terlihat setelah hasil perhitungan suara di Wisconsin dan Michigan lebih condong ke Biden.

Menurutnya, pagi ini indeks saham Asia positif kemungkinan karena menanggapi hasil ini karena Demokrat lebih disukai pasar dalam pemilu kali ini. Namun perhitungan masih jalan dan kemungkinan akan keluar hasil yang ketat.

Banyaknya surat suara yang dikirim melalui pos juga menambah lama perhitungan. Selain itu, hasil juga akan semakin lama karena partai pendukung Trump berencana melakukan gugatan hukum terhadap perhitungan suara bila hasilnya kemenangan tipis untuk lawan.

Dia memperkirakan hari ini rupiah bergerak melemah tipis di kisaran Rp14.520 per USD hingga Rp14.600 per USD. "Ini akan menambah ketidakpastian di pasar dan dolar AS masih bisa menguat lagi karena ketidakpastian tersebut," kata Ariston.

(mdk/azz)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia

Kurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia

Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Indonesia Tahun 2023 Malah Melemah di Tahun Politik, Ada Apa?

Ekonomi Indonesia Tahun 2023 Malah Melemah di Tahun Politik, Ada Apa?

Persiapan pemilu juga ikut memengaruhi pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2023.

Baca Selengkapnya
Rupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya

Rupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya

Gubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Ringgit Malayia dan Won Korsel

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Ringgit Malayia dan Won Korsel

Per 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.

Baca Selengkapnya
Rupiah Terus Menguat Sepanjang 2023, Salip Bath Thailand dan Peso Filipina

Rupiah Terus Menguat Sepanjang 2023, Salip Bath Thailand dan Peso Filipina

Nilai tukar rupiah pada 2023 cenderung mengalami penguatan lebih besar dibanding negara di kawasan ASEAN.

Baca Selengkapnya
Kondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya

Kondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya

Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.

Baca Selengkapnya
Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Kini Tembus Rp6.231 Triliun

Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Kini Tembus Rp6.231 Triliun

Posisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Peredaran Uang Selama Pemilu 2024 Mencapai Rp67,1 Triliun

Ternyata, Peredaran Uang Selama Pemilu 2024 Mencapai Rp67,1 Triliun

Realisasi peredaran uang selama masa Pemilu 2024 hanya mencapai Rp67,14 triliun, atau lebih rendah dari perkiraan BI sebesar Rp68 triliun.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Kuartal III-2023 Turun, Masyarakat Lebih Banyak Bayar Cicilan Dibanding Belanja

Ekonomi Kuartal III-2023 Turun, Masyarakat Lebih Banyak Bayar Cicilan Dibanding Belanja

Indef menilai, ada perubahan pola konsumsi masyarakat yang mempengaruhi ekonomi.

Baca Selengkapnya