Rupiah Bergerak Melemah ke Level Rp13.979 per USD
Merdeka.com - Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) bergerak melemah pada perdagangan hari ini, Rabu (10/6). Rupiah dibuka di level Rp13.928 per USD, atau melemah ke level Rp13.890 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah sempat menguat tipis ke Rp13.915 per USD, namun kembali melemah. Saat ini, Rupiah berada di posisi Rp13.979 per USD.
Direktur TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim mengatakan, pola pergerakan mata uang Garuda dipengaruhi oleh laporan tenaga kerja Amerika Serikat yang dirilis Jumat lalu, yang menunjukkan bahwa masa-masa paling buruk setelah dihajar virus Covid-19 sudah berakhir.
"Selain itu, di benua Eropa rilis data produksi industri Jerman mengalami penurunan hampir 18 persen di bulan April, yang menunjukkan akan adanya resesi di negara terbesar tersebut walaupun karantina wilayah di Negara Bavaria sudah dilonggarkan," ujarnya.
Faktor lain adalah, Bank Dunia memperkirakan ekonomi global mengalami resesi di 2020. Kegiatan ekonomi internasional akan menyusut 5,2 persen tahun ini atau merupakan resesi terdalam sejak Perang Dunia II, dan kontraksi output pertama di negara berkembang dalam enam dekade terakhir.
Dalam laporan lainnya Ekonomi AS misalnya, diprediksi -6,1 persen sementara kawasan Eropa -9,1 persen. Sedangkan ekonomi Jepang akan menyusut 6,1 persen. Sehingga Bank Dunia memperkirakan akan ada kemungkinan paling buruk, yakni kontraksi ekonomi global hingga 8 persen di 2020. Di 2021 ekonomi juga diprediksi akan sedikit membaik dan tumbuh 1 persen.
"Outlook terbaru Bank Dunia ini membuyarkan semua proyeksi awal tahun ini. Di mana ekonomi global diprediksi tumbuh 2,5 persen di 2020. Dalam perdagangan hari ini kemungkinan arah menuju penguatan Rupiah akan terbuka lebar, dirange Rp13.720 hingga Rp13.950," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia
Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca SelengkapnyaRupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya
Gubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.
Baca SelengkapnyaPelemahan Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Ringgit Malayia dan Won Korsel
Per 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Kini Tembus Rp6.231 Triliun
Posisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.
Baca SelengkapnyaNilai Tukar Rupiah Berhasil Menguat di Akhir Tahun, Kalahkan Bath dan Ruppe
Pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang Dolar AS lebih baik dibandingkan dengan Bath Thailand hingga Ruppe India.
Baca SelengkapnyaUtang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?
Utang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca SelengkapnyaHati-Hati, Mencoret Uang Rupiah Bisa Kena Denda Rp1 Miliar Hingga Pidana Penjara
Perusakan terhadap Rupiah bisa berujung ancaman pidana.
Baca SelengkapnyaPemerintah Tarik Utang Rp72 triliun per 15 Maret 2024, Turun Drastis Dibanding Tahun Lalu Mencapai Rp181 Triliun
Secara rinci, pembiayaan utang tersebut terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp70,2 triliun atau setara dengan 10,5 persen terhadap APBN.
Baca SelengkapnyaPemerintah Bayar Utang, Cadangan Devisa Januari 2024 Tersisa Rp2.275 Triliun
Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun
Baca Selengkapnya