Rupiah akan dibiarkan melemah terkendali
Merdeka.com - Kondisi global yang masih menunggu kepastian pengeluaran stimulus ke tiga pada pertemuan pasar terbuka (Federal Open Market Committee/FMOC) tanggal 12 - 13 September mendatang memberi pengaruh terhadap Rupiah yang diperkirakan akan cenderung melemah terbatas di level Rp 9.530-Rp 9.550 per USD pada perdagangan hari, ini Selasa (4/9).
Selain itu, pertumbuhan ekspor diprediksi melambat namun kenaikan impor terus terjadi hingga berpotensi memperlebar defisit neraca perdagangan Indonesia. "Aksi beli dollar AS oleh importir berpotensi akan terus terjadi searah dengan kenaikan impor ke dalam negeri," ungkap Analis Pasar Uang Rahadyo Anggoro Widagdo kepada merdeka.com, Selasa (4/9).
Menurutnya, Bank Indonesia ditengarai mengambil posisi tidak akan mempertahankan nilai tukar Rupiah melainkan membiarkannya melemah tetapi dengan kecepatan yang terkendali.
Sementara itu, perdagangan Rupiah pada hari Senin 03 September 2012 ditutup sedikit melemah di level Rp 9.530-Rp 9.540 per USD. "Nilai tukar Rupiah terus melemah seiring dengan merosotnya nilai mata uang di kawasan Asia. Rupiah merupakan mata uang di Asia yang paling besar penurunannya," tuturnya.
Berdasarkan data dari Bloomberg, lanjut dia, nilai tukar Rupiah telah turun 5,6 persen sepanjang 2012, dan sepanjang bulan Agustus melemah sebesar 1,4 persen, "menandai penurunan selama tujuh bulan berturut-turut," ujarnya.
Selain faktor eksternal, pelemahan nilai tukar rupiah juga terjadi akibat defisit neraca pembayaran Indonesia (NPI). "BI mencatat, hingga kuartal II 2012, NPI defisit sebesar USD 2,8 miliar. Ini terjadi akibat defisit transaksi berjalan yang terus membesar, terutama karena defisit perdagangan. Sedangkan surplus transaksi modal dan finansial tak mampu mengompensasi defisit ini," tukasnya.
Sementara itu, pelemahan rupiah juga dipengaruhi oleh pengumuman Inflasi pada hari ini dimana Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka inflasi pada Agustus 2012 berada pada kisaran 0,95 persen. "Angka tersebut, jauh lebih tinggi ketimbang inflasi di Juli sebesar 0,70 persen sehingga untuk tahun kalender 2012 inflasi di kisaran 3,48 persen, sementara secara year on year (yoy) berada di kisaran 4,58 persen," tutupnya.
(mdk/rin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?
Pasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaNaik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Kini Tembus Rp6.231 Triliun
Posisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.
Baca SelengkapnyaKeuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun
Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ekonomi Global Masih Belum Stabil, Diprediksi Cuma Tumbuh 3,0 Persen
Dua faktor ini menjadi penyebab pertumbuhan ekonomi global terganggu, bahkan lebih rendah dari proyeksi tahun lalu.
Baca SelengkapnyaKurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia
Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca SelengkapnyaRupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya
Gubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.
Baca SelengkapnyaPerputaran Uang Musim Libur Natal dan Tahun Baru Diprediksi Tembus Rp80.250 Triliun
Berdasarkan data Kementerian Perhubungan, jumlah orang yang akan bepergian di musim libur akhir tahun mencapai 107 juta orang.
Baca SelengkapnyaGubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya
Hal itu tercermin pada yield US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas prakiraan pasar.
Baca SelengkapnyaHati-Hati, Mencoret Uang Rupiah Bisa Kena Denda Rp1 Miliar Hingga Pidana Penjara
Perusakan terhadap Rupiah bisa berujung ancaman pidana.
Baca Selengkapnya