Rumah murah Jokowi tak kunjung beres, puluhan konsumen mengadu ke polisi
Merdeka.com - Puluhan orang mendatangi Mapolresta Samarinda, Kalimantan Timur, Senin (2/10) pagi tadi. Mereka mengadukan pengembang rumah rumah program Presiden Joko Widodo yaitu PT TS. Setelah membayar Down Payment (DP) dua tahun lalu, rumah yang dijanjikan tidak kunjung beres.
Mereka datang sekira pukul 09.00 Wita pagi tadi, menuju ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT), dan kemudian ke Satreskrim Polresta Samarinda.
Program rumah murah Jokowi bertipe 36 seharga Rp 150 juta yang berlokasi di kecamatan Palaran, Samarinda, sejatinya telah diresmikan pembangunannya oleh Wali Kota Syaharie Jaang, Agustus 2015 lalu. Saat itu disebutkan, ada 1.000 unit yang dibangun di lokasi itu.
Konsumen pun beramai-ramai membeli saat itu, dengan membayar DP bervariasi mulai Rp 6,75 juta. Mereka dijanjikan penyerahan kunci pertama satu tahun kemudian.
"Seharusnya sudah terima kunci akhir Desember 2016 kemarin. Kita percaya ikut program rumah murah itu, karena kan diresmikan Pak Jaang. Jadi, saat itu mengira ini bakal lancar," kata salah seorang konsumen, Sujoko, kepada merdeka.com di Mapolresta Samarinda, Jalan Slamet Riyadi, Senin (2/10).
Di lapangan, menurut Sujoko, memang sudah berdiri beberapa rumah. Yang mengherankan, dari perjanjian 2 kopel, menjadi 4 kopel. Hingga hari ini, tidak ada lagi kelanjutan proyek itu.
"Kita sebagai konsumen komunikasi melalui WhatsApp. Ada 200-an orang kecewa, jadi kita ke sini (ke Polresta Samarinda). Ini ada dugaan penipuan atau penggelapan," ujar Sujoko.
"Kalau saya, opsinya adalah perumahan lanjut atau pengembalian DP. Kalau tidak ada, kita bawa ke proses hukum. Upaya konfirmasi menemui developer sudah dilakukan. Itu inisiatif kita, bukan dari Developer. Janji air dan listrik saja, tidak ada terealisasi," timpal konsumen lainnya, Sofian.
Meski begitu, saran oleh kepolisian, para konsumen ini diminta untuk melengkapi materi yang akan dilaporkan. "Kita susun materi lengkap, sampai kwitansi. Paling lambat pekan depan kita lapor resmi secara kolektif, ke polisi," sebut Sujoko.
Sementara, Kasat Reskrim Polresta Samarinda Kompol Sudarsono saat ditemui, membenarkan datangnya konsumen perumahan murah Jokowi. Kendati demikian, kedatangan belum untuk melapor resmi.
"Baru laporan pengaduan saja. Belum resmi. Jadi saya belum bisa berkomentar banyak ya," demikian Sudarsono.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi: 95 Persen Masyarakat Indonesia Sudah Punya BPJS, Tak Perlu Pusing Ongkos Berobat
Jokowi berharap, meski ke rumah sakit sudah gratis karena BPJS, namum diharapkan warga tetap menjaga kesehatan.
Baca SelengkapnyaJokowi Serahkan Bantuan Pangan di Maros
Bantuan tersebut sebagai upaya menghadapi kenaikan harga beras.
Baca SelengkapnyaJokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu
Jokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Prabowo Tugaskan Unhan Bangun Rumah Terapung Murah, Harganya Rp150 Juta per Unit
Penugasan ini diberikan lantaran Prabowo menilai pembangunan Giant Sea Wall tidak bisa diselesaikan dalam waktu cepat.
Baca SelengkapnyaPrabowo Minta Unhan Bentuk Satgas Rumah Murah: Di Bawah Harga Rp100 Juta Tipe 36
Prabowo mengatakan, tim pakar dari Universitas Pertahanan nanti bakal mencari lahan yang paling cocok untuk dijadikan tempat tinggal.
Baca SelengkapnyaJokowi: Kualitas Udara di Jabodetabek Sangat-Sangat Buruk Sepekan Terakhir
Jokowi mengatakan ada beberapa faktor yang menyebabkan polusi udara di Jabodetabek.
Baca SelengkapnyaBlusukan di Pasar Sungai Ringin Sekadau, Jokowi Temukan Kenaikan Harga Bahan Pokok
Jokowi menemukan harga beras di Pasar Sungai Ringin berada pada tingkat yang wajar.
Baca SelengkapnyaJokowi Minta Kades Utamakan Beli Produk Asli Desa, Meski Harga Lebih Mahal
Pembangunan menggunakan dana desa sudah membuat jalan desa mencapai 350 ribu kilometer.
Baca SelengkapnyaJokowi Tegaskan Kelangkaan Beras Tak Ada Hubungan dengan Bantuan Pangan
Dia mengatakan, bantuan pangan yang diberikan pemerintah ke masyarakat mampu menahan harga beras agar tidak naik.
Baca Selengkapnya