Rugi banjir Pantura Rp 6 T, angkutan laut harus diprioritaskan
Merdeka.com - Pemerintah diminta untuk segera menjalankan sarana transportasi laut menyusuri garis pantai atau coastal shipping. Ini guna meningkatkan ekonomi rakyat dan menekan kerugian yang selalu muncul saat banjir melanda Pantai Utara Jawa atau Pantura.
"Pemerintah untuk serius dan segera mewujudkan coastal shipping, khususnya pada ruas jalan Pantura Jawa dan lintas Timur Sumatera. Kami berikan tenggat waktu paling lambat semester II-2014 sudah terwujud," ujar Wakil Ketua Komisi XI DPR-RI Harry Azhar Azis, di Jakarta, kemarin.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperkirakan, kerugian awal akibat banjir di jalur Pantura Jawa pada Januari lalu mencapai Rp 6 triliun. Itu belum termasuk kerugian sosial, lingkungan, kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan sektor-sektor lainnya.
Menurut Harry, selain lebih efisien, coastal shipping juga mampu mengintegrasikan keberlangsungan distribusi barang dan jasa secara optimal dengan tingkat keselamatan manusia. Coastal shipping juga telah memiliki payung hukum dalam Peraturan Presiden Nomor 26 Tahun 2012 tentang Cetak Biru Pengembangan Sistem Logistik Nasional.
Ini artinya, tidak ada lagi alasan pemerintah untuk menunda-nunda terwujudnya coastal shipping.
"Masalahnya adalah pemerintahan ini punya tekad kuat dan komitmen jelas tidak untuk mengefisienkan sistem logistik nasional? Atau memang hanya mau pencitraan saja?" keluh Harry.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terungkap, Ini Alasan Menteri Trenggono Tahan Ekspor Pasir Laut Indonesia
Aturan turunan ekspor pasir laut masih digodok karena melibatkan banyaknya tim kajian.
Baca SelengkapnyaButuh Waktu 40 Tahun Bangun Tanggul Laut di Pantura Jawa, Menhan Prabowo Ikut Turun Tangan
Proyek tersebut butuh waktu tidak sebentar hingga dana jumbo senilai USD60 miliar, atau setara Rp934,5 triliun.
Baca SelengkapnyaDua Bangkai Kapal Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Laut China Selatan, Muatan 100.000 Porselen dan Kayu Masih Utuh
Dua kapal ini berasal dari masa Dinasti Ming, yang berkuasa di China dari tahun 1368-1644.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Anies Bakal Hentikan Ekspor Pasir Laut
Kebijakan untuk pengelolaan kelautan juga perlu keterhubungan antar pulau pelabuhan dengan infrastruktur darat.
Baca SelengkapnyaDuka Warga Pesisir Padang Pariaman, Rumahnya Hancur Dihantam Abrasi Bertahun-Tahun
Tingginya gelombang dan naiknya permukaan laut merusak rumah warga
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Alasan Houthi Tidak Menyerang Kapal Kargo Asal China dan Rusia di Laut Merah
Beberapa perusahaan pelayaran menghindari jalur pelayaran tempat Houthi melancarkan serangan.
Baca SelengkapnyaDitempel Lakban di Perut, Pria Ini Mau Selundupkan Narkoba 1 Kg Lewat Pelabuhan Bintan
Pelaku merupakan calon penumpang Kapal Bukit Raya yang hendak pergi ke Jakarta
Baca SelengkapnyaPrabowo Lepas KRI dr Radjiman Kirim Bantuan ke Gaza: Saudara akan Melewati Kawasan Laut Berbahaya
Kapal akan mengarungi laut dan diprediksi mencapai waktu sekitar 52 hari perjalanan.
Baca SelengkapnyaMengenal Suku Orang Laut, Penghuni Perairan Sumatra Timur yang Dulunya Dikenal Kawanan Perompak
Salah satu masyarakat asli Sumatra Timur yang kesehariannya hidup di perairan ini berperan dalam melestarikan kehidupan bahari.
Baca Selengkapnya